Pengertian Reaktansi Induktif, Reaktansi kapasitif, dan Rumusnya

Dalam rangkaian listrik ada istilah reatasin induktif. Sebenarnya apa pengertian reaktansi induktif? Apakah anda penasaran? Nah pada kesempatan kali ini akan menjelaskan sekilas tentang reaktansi induktif termasuk rumus dari reaktansi induktif. Jadi untuk yang sedang mencari informasi seputar reaktansi induktif maka enggak ada salahnya untuk simak ulasan berikut ini.

Pengertian Reaktansi Induktif

Pengertian Reaktansi Induktif

Sebelum mengetahui tentang pengertiannya, maka ketahui dulu istilah reaktansi. ReakReaktansi adalah perlawanan pada komponen yang ada di rangkaian yang terjadi karena perubahan arus listrik yang disebabkan oleh kapasitansi dan induktansi. Untuk reaktansi induktif adalah nilai dari hambatan yang ada pada sebuah indikator saat dialiri oleh arus listrik bolak-balik atau AC. Hambatan ini terjadi karena adanya perubahan yang terjadi pada medan listrik dan medan magnet.

Namun ketika induktor dialiri arus DC, arus dapat mengalir secara bebas tanpa adanya pengaruh induktansi dan kemagnetan induktor. Perlu diketahui jika pada hambatan sinyal AC disebut dengan impedansi, tapi pada rangkaian Induktif disebut dengan nama reaktansi induktif.

Induktor merupakan kompensasi elektronik yang bersifat pasif terbuat dari lilitan kawat. Komponen ini dapat menimbulkan medan magnet ketika dialiri oleh arus listrik. Nah, sifat indikator adalah bisa digunakan untuk menyimpan arus listrik tapi hanya dapat menyimpan dalam waktu yang singkat, hal ini karena induktor terbuat dari lilitan kawat, sehingga dapat mengantarkan arus listrik searah (DC), namun juga dapat menghambat aliran arus listrik bolak-balik (AC)

Rumus Reaktansi Induktif

Setelah menjelaskan seputar pengertian reaktansi induktif, maka sekarang akan menjelaskan tentang rumusnya. Jadi notasi reatasin induktif adalah XL. Yang mana untuk besar dari reaktansi induktif yang ada di arus AC dengan sinyal sinus, maka dapat untuk dirumuskan dengan rumus reaktansi berikut.

Baca Juga:  Frekuensi RCTI K Vision dan Cara Aksesnya

rumus reaktansi

Dari rumus di atas dapat untuk disedekahkan. Untuk cara menyederhanakan rumus maka bisa mengeliminasi j, sehingga akan didapatkan rumus

XL = ω L

Jika diketahui ω adalah nilai dari angular frekuensi dengan nilainya ω = 2πF, maka untuk rumus dari reaktansi induktif akan menjadi

XL = 2πFL

Dengan keterangan

XL = reaktansi induktif

F = Frekuensi dari sinyal sinus

L = Nilai induktasi

Dari rumus di atas maka bisa didapatkan keterangan bahwa nilai reaktansi induktif berbanding lurus dengan besarnya frekuensi. Sehingga jika semakin besar frekuensi yang ada maka nilai dari reaktansi induktif akan semakin besar atau hambatan semakin besar. Dan jika reaktansi induktif sebuah indikator akan mengecil bila frekuensinya rendah.

Pengertian Reaktansi Kapasitif

Selain menjelaskan tentang pengertian reaktansi induktif, di sini juga akan sedikit menjelaskan seputar reaktansi kapasitif. Selain ada istilah reaktansi induktif, ada juga istilah reaktansi kapasitif. Apa itu reaktansi kapasitif ?

Jika tadi reaktansi induktif merupakan hambatan yang dihasilkan oleh induktor, maka untuk reaktansi kapasitif adalah hambatan yang dihasilkan oleh kapasitor. Lebih jelasnya adalah reaktansi kapasitif merupakan hambatan yang timbul pada kapasitor yang disebabkan oleh arus bolak-balik (AC).

Jika kapasitor diberikan tegangan DC dengan searah, maka akan membuat kapasitor tersebut untuk melakukan pengisian muatan listrik yang nilai tegangannya sama seperti yang diberikan. Begitulah jika tegangan berkurang maka muatan yang ada di kapasitor akan berkurang.

Namun jika sebuah kapasitor diberikan AC polaritas tengah yang berubah-ubah yaitu dari polaritas positif ke negatif, lalu dari negatif ke positif di frekuensi tertentu seperti yang ada pada gelombang arus sinus, maka akan terisi pada muatan kapasitor dan secara terus menerus akan dilepaskan, hal ini sesuai dengan besaran yang diberikan oleh frekuensi tegangan AC.

Baca Juga:  Fungsi SCR Beserta Pengertiannya Secara Lengkap

Rumus Reaktansi Kapasitif

Untuk reaktansi kapasitif memiliki simbol XC dan memiliki satuan Ohm (Ω). Untuk nilainya bergantung dengan frekuensi yang diberikan.

Dengan demikian maka perubahan yang terjadi pada frekuensi yang telah diberikan untuk kapasitor dapat memberikan efek tinggi di nilai reaktansi kapasitif. Sehingga jika besaran nilai pada frekuensi semakin tinggi maka semakin rendah nilai reaktansi kapasitifnya. Namun akan menjadi kebalikannya jika frekuensi yang ada semakin rendah maka akan semakin tinggi nilai reaktansi kapasitif.

Xc = 1/2πfC

Dengan keterangan:

Xc : Reaktansi kapasitif (Ohm)

π (pi) : 3,142 (desimal) atau 22÷7 (fraksi)

f : Frekuensi Hertz)

C : Kapasitansi kapasitor (Farad)

Contoh Soal Reaktansi Induktif dan Kapasitif

Sebelum sudah menerima informasi seputar pengertian reaktansi induktif, pengertian reaktansi kapasitif, dan beserta rumusnya. Nah, agar makin paham maka berikut ini akan diberikan contoh soal seputar reaktansi induktif dan kapasitif.

Contoh Soal Reaktansi Induktif

  1. Pada rangkaian elektronika diketahui memiliki nilai induktansi yaitu 200 mH dihubungkan dengan sumber yang memiliki tegangan AC 220V, lalu rangkaian ini memiliki frekuensi 60Hz. Tentukanlah nilai reaktansi induktif beserta dengan besaran aliran arus listrik yang dibutuhkan oleh rangkaian elektronika ini.

Diketahui jika:

L = 200 mH

F = 60 Hz

Ditanya

XL dan I

Jawabannya

Untuk mencari besaran reaktansi induktif maka masukan masukan rumusnya, yaitu

XL = 2πfL

XL = 2 x 3,142 x 60 x 0,2

XL = 75,41Ω

Lalu untuk mencari aliran arus listrik yang dibutuhkan, maka gunakan rumus berikut

I = V / XL

I = 220 / 75,41

I = 2,92A

Jadi, nilai reaktansi induktif adalah 75,41Ω, dan untuk kuat arus aliran listrik yang dibutuhkan adalah 2,92A

Contoh Soal Reaktansi Kapasitif

  1. Berapakah nilai reaktansi kapasitif pada kapasitor yang memiliki besaran 330nF dengan frekuensi 500 Hz dan 10 KHz?
Baca Juga:  Berapa Daya Kulkas Sharp 1 Pintu? Ini Besaran Energi yang Dibutuhkan!

Jawabannya

Diketahui jika

C = 330nF (330 x 10-9 Farad)

f = 500Hz

Ditanya

Xc = ?

Untuk mencarinya maka masukan rumus reaktansi kapasitif yaitu

Xc = 1 / 2πfC

Xc = 1 / (2 x 3,142 x 500 x (330 x 10-9))

Xc = 964,45 Ohm

Jadi reaktansi kapasitif pada kapasitor 330nF pada frekuensi 500Hz adalah 964,45 Ohm

Diketahui jika

C = 330nF (330 x 10-9 Farad)

f = 10kHz

Xc = ?

Maka untuk menjawabnya masukan lagi rumus yang sebelumnya, yaitu

Xc = 1 / 2πfC

Xc = 1 / (2 x 3,142 x 10000 x (330 x 10-9))

Xc = 48,22 Ohm

Jadi reaktansi kapasitif pada kapasitor 330nF pada frekuensi 10kHz adalah 48,22 Ohm

Itulah contoh soal dari reaktansi induktif dan reaktansi kapasitif.

Pengaplikasian Reatasin Induktif dan Kapasitif

Untuk reaktansi induktif dapat diaplikasikan atau digunakan pada rangkaian cross over speaker. Filter induktor akan dipasang pada speaker woofer yang merupakan jalur khusus frekuensi rendah, pemasangan filter induktor dapat menghambat frekuensi tinggi yang menggunakan pergerakan dan voice coil speaker

Lalu untuk reaktansi kapasitif biasanya dapat diaplikasikan pada rangkaian pengatur nada di audio amplifier. Dengan adanya perbedaan respon kapasitor pada frekuensi mala dapat dimanfaatkan untuk mengatur nada bass dsn treble.

Penutup

Mungkin itu saja penjelasan kali ini mengenai pengertian reaktansi induktif dan berbagai informasi lainnya yang masih berhubungan dengan reaktansi induktif. Semoga penjelasan kali ini dapat bermanfaat.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment