Meskipun tidak sepopuler dulu, TV masih tetap menjadi media hiburan utama saat berkumpul dengan sanak keluarga di rumah. Sayangnya, masih banyak yang belum tahu konsumsi daya TV berapa watt. Padahal, TV merupakan salah satu peralatan yang cukup menguras listrik selain setrika, ac, dan mesin cuci.
Perkembangan teknologi TV yang cepat tampaknya juga memengaruhi konsumsi dayanya. Dulu, ada yang namanya tv tabung, yang mana hanya beberapa orang saja yang punya. Setelah itu, era tv LCD merajalela, sebelum akhirnya digantikan oleh tv LED. Lalu untuk sekarang ini yang mana semuanya serba digital, Smart tv lah yang unggul karena dapat terkoneksi dengan internet.
Biasanya, yang memengaruhi watt TV adalah ukuran inch, teknologi, kelengkapan fitur, serta jenis dan merknya. Untuk mengetahui lebih lanjut berapa konsumsi daya tv pada umumnya, simaklah ulasan berikut.
Berapa Watt TV Pada Umumnya?
Sebenarnya, konsumsi watt pada TV sebagian besar ditentukan oleh jenis dan merknya. Namun, setidaknya kita bisa mengambil contoh dari jenis TV yang cukup banyak digunakan di Indonesia, yakni TV LCD dan LED.
Untuk TV LED biasanya yang paling banyak digunakan yang 32 inch. Konsumsi wattnya berada di sekitaran 40-50 watt. Kita asumsikan tv digunakan selama 12 jam setiap hari. Dengan mengambil watt terkecil, kira-kira konsumsi daya perbulannya adalah 40 watt x 12 jam x 30 hari = 14,4 .Kwh. Dengan begitu tagihan perbulannya adalah 14,4 kwh x Rp1.699,53/kWh (tagihan dasar listrik) + Rp24.473.232 perbulannya.
Lalu untuk TV LCD yang 32 inch juga biasanya konsumsi dayanya sebesar 70 watt. Sama seperti asumsi sebelumnya maka perhitungannya adalah: 70 watt x 12 jam x 30 hari = 25,2 kwh. Dengan begitu, tagihan perbulannya adalah 25,2 kwh x Rp 1.699,53/kWh = Rp42.828.156 perbulannya.
Mungkin kalian heran, mengapa TV LED yang merupakan jenis terbaru malah lebih hemat daya dari pada LCD. Untuk menemukan jawabannya kalian bisa simak pembahasan berikut.
Konsumsi Watt TV Berdasarkan Jenisnya
Hingga kini, setidaknya ada 6 jenis TV yang masih digunakan, yaitu TV tabung, plasma, LCD, LED, OLED, dan smart TV. Kali ini, kita akan sedikit menjelaskan mengenai masing-masing tv beserta konsumsi wattnya.
1. TV Tabung
TV ini dulu cukup populer hingga tahun 2000an. TV tabung masih menggunakan teknologi lama, yaitu Cathode Ray Tube (CRT). Jenis tv ini juga memiliki daya yang paling besar dibanding jenis lainnya. Kira-kira daya yang dikonsumsi TV tabung berkisar antara 75-100 watt.
Meskipun begitu, harga tv tabung relatif lebih murah dari tv jenis lain. Selain itu, sparepart dari tv tabung juga lebih mudah didapat. TV tabung pun juga bisa kita temukan di toko e-commerce.
2. TV Plasma
Tv plasma merupakan sebuah tv yang memanfaatkan plasma agar bisa menyala. Plasma sendiri adalah suatu gas yang dapat memisahkan elektron dari inti atom. Konsumsi daya tv plasma cukup tinggi dan mirip seperti tv tabung, yakni sekitar 60 – 100 watt.
Meskipun begitu, kualitas gambar yang dihasilkan tv plasma lebih baik. Selain itu, harganya juga relatif murah. Namun, semakin tv ini sering dipakai, maka kualitas gambarnya juga ikut menurun. Oleh karena itu tv plasma harus lebih sering dirawat.
3. TV LCD
Nah, tv LCD ini yang merupakan salah satu jenis yang paling banyak digunakan di Indonesia. TV LCD mengandung cairan kristal di dalamnya. Lalu, tv ini juga memiliki panel yang dapat mengatur keluar masuknya cahaya.
Jenis tv ini juga memiliki layar yang datar, sehingga juga bisa digunakan sebagai monitor PC. Posturnya yang tipis dan bobotnya yang ringan menjadi nilai plus dari tv ini. Selain itu, TV LCD juga memiliki daya yang lebih kecil dan kualitas gambar yang jauh lebih bagus dibanding tv tabung atau plasma. Namun tentunya harganya juga lebih mahal.
Oh ya, konsumsi daya TV LCD ini berkisar dari 22-150 watt mulai dari yang 19-50 inch. Semakin besar inch nya, maka semakin besar pula konsumsi dayanya. Berikut adalah tabel lengkapnya:
4. TV LED
Nah, untuk TV LED ini bisa dibilang merupakan saingan TV LCD. TV LED juga merupakan versi upgrade dari TV LCD, karena teknologinya juga merupakan hasil inovasi dari tv LCD.
Meskipun begitu, juga ada beberapa teknologi pada TV LED yang membedakannya dari TV LCD. Salah satu contohnya yang paling ketara adalah lampu backlightnya. TV LCD menggunakan teknologi fluorecent untuk lampu backlightnya, sedangkan TV LED menggunakan lampu LED (Light Emitting Diodes).
Salah satu keunggulan utama TV LED adalah daya konsumsinya yang bisa 40% lebih hemat dibanding TV LCD. Usut punya usut, ternyata lampu backlightnya lah yang membuat TV LED lebih hemat listrik. Jika kalian perhatikan dan bandingkan dengan seksama, mungkin cahaya yang dihasilkan tv LED terlihat sedikit lebih redup. Namun, hal itulah yang membuat TV LED lebih efisien.
Berikut ini kami akan menyajikan data berupa merk tv LED beserta konsumsi daya dan harganya:
Berdasarkan merk-merk diatas dengan berbagai inch yang berbeda, konsumsi daya TV LED berkisar antara 25 – 150 Watt dengan rata-rata 75,3 Watt. Sedangkan harganya dibanderol mulai dari Rp1.366.000 hingga Rp13.999.000 dengan rata-rata harga Rp4.447.100. Bisa kita lihat juga jika ukuran inch pada TV LED sangat mempengaruhi konsumsi dayanya.
5. TV OLED
TV OLED merupakan versi upgrade dari TV LED, hanya saja tv ini tidak memakai backlight. TV ini juga memanfaatkan senyawa karbon organik dan lampu LED supaya gambarnya bisa terlihat jelas.
Sama seperti TV LED, tv ini juga memiliki postur yang tipis dan ringan. Konsumsi daya nya pun juga tidak berbeda jauh, yakni sekitar 50-150 watt. Namun, tentunya TV OLED dibanderol lebih mahal. Bisa dibilang TV OLED ini merupakan TV LED versi high class nya.
6. Smart TV
Smart TV tampaknya cukup digandrungi saat ini. Bagaimana tidak, smart TV ini bisa terkoneksi ke internet dan bahkan bisa digunakan untuk browsing, nonton youtube, video call, dll. Kebanyakan orang saat ini menggunakan smart TV untuk menonton layanan streaming seperti netflix atau disney+. Oh ya, konsumsi daya untuk smart TV bervariasi, karena bergantung pada perangkat apa tv ini akan dipasang.