Siapa yang tidak tahu Honda Tiger? Motor touring jagoan pada zamannya ini terkenal memiliki mesin yang bertenaga dan tarikan yang enteng. Nah, pada kesempatan kali ini, kami akan membahas seputar komponen mesin Tiger, tepatnya diameter piston Tiger.
Motor yang satu ini kerap jadi perbincangan ketika membicarakan motor gede atau motor untuk touring. Hal tersebut dikarenakan macan besi ini memiliki mesin 200cc yang cocok untuk dikendarai jarak jauh.
Performa dari mesin Tiger dipengaruhi salah satunya oleh piston. Lantas, berapa diameter piston Tiger? Serta berapa ukuran yang diperlukan ketika ingin bore up atau menambah tenaga mesin motor yang satu ini? Simak artikel ini sampai habis, ya.
Diameter Piston Honda Tiger
Salah satu keunggulan dari motor Tiger ini adalah bagian piston atau seher. Piston berfungsi untuk melakukan langkah kerja yaitu langkah hisap, kompresi, usaha, dan buang. Sehingga motor bisa berjalan dengan stabil. Untuk ukuran seher Tiger, sepertinya tidak akan dispill di sini.
Pada saat awal dirilis yaitu tahun 1993, Honda Tiger mengusung konsep mesin berat dengan ukuran diameter piston 63,5mm. Jadi, ukuran standar dari diameter piston Tiger adalah 63,5mm dengan ukuran pen piston 15mm.
Kepala piston Honda Tiger memiliki bentuk flat atau datar. Berbeda dengan seri Honda sebelumnya.
Namun kesamaan terletak pada ada ulir yang hadir sebanyak 2 kali sebelum sampai ke leher piston. Yang terakhir, pada bagian kaki piston terdapat 2 cekungan kecil yang berfungsi untuk menopang crankshaft.
Inilah yang membedakan piston Tiger dengan seri motor Honda sebelumnya seperti GL-200, Win dan Astrea. Cekungan tersebut tidak terdapat pada motor-motor Honda sebelum era Tiger karena adanya perbedaan ukuran piston dan besar mesin.
Hal tersebut membuat diameter piston Tiger cukup spesial jika dibandingkan dengan seri motor Honda sebelumnya.
Baca juga: ukuran diameter piston sonic
Oversize Piston Honda Tiger
Meskipun tenaga mesin Tiger dinilai cukup besar dibanding motor Honda lain pada zamannya, namun sebagai pecinta motor besar pasti pemilik ingin motornya lebih kencang.
Pengguna bisa menaikkan performa motor dengan melakukan oversize. Oversize adalah mengganti piston dengan ukuran yang lebih besar.
Ukuran yang lebih besar tersebut akan membuat motor memiliki tarikan yang lebih nendang dan enteng. Oversize piston bisa juga dilakukan jika piston sudah saatnya harus diganti, terutama pada motor lama yang sudah mencapai batas usia pakai.
Lantas bagaimana cara oversize piston Tiger? Oversize bisa disebut juga sebagai salah satu upaya bore up mesin. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika ingin melakukan oversize pada motor Tiger.
Honda hanya menyarankan untuk melakukan oversize maksimal 1,00mm dari diameter asli piston Tiger yang berukuran 63,5mm. Lebih dari itu, kamu harus konsultasi kepada teknisi ahli agar motor Tiger bisa tetap nyaman digunakan.
Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa melihat panduan oversize piston Honda Tiger di bawah ini:
Oversize | Ukuran Diameter Piston yang Perlu Ditambah |
Oversize 0 | 0,00 (Ukuran diameter piston asli sesuai pabrik) |
Oversize 25 | 0,25 mm |
Oversize 50 | 0,50 mm |
Oversize 75 | 0,75 mm |
Oversize 100 | 1,00 mm |
Dari tabel di atas, artinya jika ukuran piston standar Tiger adalah 63,5mm dan kamu ingin melakukan oversize 50 (+0,50mm), maka kamu perlu mengganti piston dengan ukuran 64mm.
Seperti yang sudah kami sebutkan sebelumnya, melakukan oversize di atas 100 bisa saja dilakukan. Namun perlu konsultasi kepada teknisi yang sudah ahli.
Cara Merawat Piston Tiger
Piston Tiger memang merupakan salah satu keunggulan yang ada pada mesin Tiger. Sebab, pada bagian piston ini dinilai tidak rewel dan mudah perawatannya.
Berikut adalah cara merawat piston Tiger agar motor kamu tetap nyaman digunakan dan bisa diajak berjalan jauh.
1. Menggunakan Bahan Bakar yang Sesuai
Hindari menggunakan bensin eceran dan bahan bakar yang memiliki oktan 92. Perlu diingat, bahwa Tiger ini adalah motor tua. Maka perlu diberikan bahan bakar yang baik untuk mesin.
Tentu, bensin eceran tidak direkomendasikan karena pengguna tidak akan tahu kandungan yang sebenarnya terdapat di dalam bahan bakar tersebut. Bisa jadi sudah dioplos yang akan merusak motor.
Selain itu, bahan bakar dengan oktan rendah memiliki timbal yang cenderung akan menjadi kerak dan menghambat kerja piston untuk menggerakan motor.
2. Servis Secara Berkala
Biasanya, saat melakukan servis secara berkala teknisi akan mengganti oli juga. Penggantian oli yang sesuai dengan jadwal dapat mencegah piston dalam kondisi aus dan pengikisan pada piston. Maka, gantilah oli saat dirasa performa motor anda sudah menurun.
Demikian informasi seputar diameter piston Tiger, cara melakukan oversize piston pada Tiger dan cara merawat piston Tiger. Semoga dapat membantu dan sampai jumpa di artikel-artikel selanjutnya!