Cara Menghitung Kapasitor dan Tabel dari Kapasitor

Bagi Anda yang berkecimpung di dunia elektronika, maka memahami cara menghitung kapasitor adalah hal wajib. Sebab dengan mengetahuinya itulah akan membantu Anda mendapatkan nilai kapasitas dari capacitor pada berbagai bentuk sekaligus konfigurasi dari sebuah rangkaian.

Apabila Anda akan menggunakan komponen ini, maka terdapat dua hal penting yang wajib diketahui yakni kapasitas kapasitor dan peringkat tegangan dari komponen itu sendiri. Tanpa mengetahui kedua hal itulah, Anda mungkin juga akan kesulitan dalam melakukan perhitungan lainnya.

Adapun nilai kapasitansi kapasitor sendiri nantinya akan menunjukkan kemampuan dari komponen ini dalam menyimpan energi listrik. Sedangkan untuk peringkat tegangan nantinya akan menunjukkan tegangan kerja maksimal dari sebuah capacitor tersebut.

Pengertian Kapasitor

Pengertian Kapasitor

Sebelum Anda mengetahui bagaimana rumus kapasitor maka penting agar memahami pengertiannya dahulu. Kendati istilah tersebut sudah tidak asing bagi seseorang yang bekerja di bidang elektronika, tetapi bagi masyarakat awam pastinya masih asing.

Kapasitor (capacitor) sendiri merupakan sebuah komponen elektronika pasif dimana mempunyai kemampuan untuk menyimpan energi listrik. Kehadiran komponen itulah dapat dengan mudah ditemukan dalam berbagai sirkuit elektronika selain komponen bernama resistor.

Disebut dengan komponen pasif karena hanya mampu memberikan respons pada tegangan luar agar bekerja kepadanya. Seperti sudah disinggung sebelumnya bahwa kapasitor mudah ditemukan terutama dalam konfigurasi audio ataupun pemancar radio.

Bentuknya sendiri terdiri dari dua pelat konduktor yang diinstall secara berdekatan tetapi tidak terhubung ataupun bersentuhan. Sebab plat tersebut akan dipisahkan oleh udara atau bahan yang disebut dengan dielektrikum.

Cara Menghitung Kapasitor Berikut Ini

Cara Menghitung Kapasitor Berikut Ini

Untuk Anda yang ingin melakukan perhitungan dari komponen tersebut maka dapat menggunakan rumus kapasitansi kapasitor. Dimana kapasitansi kapasitor adalah seberapa banyak muatan listrik yang dapat disimpan oleh komponen ini.

Baca Juga:  5 Contoh Skema Power Supply CT, Jenis dan Juga Fungsinya

Nantinya nilai dari kapasitansi itulah akan berbanding lurus dengan jumlah muatan listrik yang telah tersimpan. Tetapi berbanding terbalik terhadap tegangan yang diaplikasikan pada komponen tersebut. Adapun rumus dari kapasitansi tersebut yakni:

C= Q/V

Keterangan:

C             : kapasitansi

Q             : Muatan listrik

V             : tegangan

Sedangkan untuk satuan kapasitor adalah Farad berdasarkan dengan perhitungan yang ada di atas. Adapun nilai 1 farad di dalam elektronika sendiri cukup besar dan bahkan apabila membuat kapasitor menggunakan nilai 1 farad ternyata telah mendapatkan bentuk komponen cukup besar.

Karena nilai dari 1 farad sendiri telah menghasilkan bentuk cukup besar, maka dibuatlah satuan kapasitor yang jauh lebih kecil dari kapasitansi diatas. Adapun dibawah ini merupakan contoh dari satuan komponen yang jauh lebih kecil.

  1. Mili fard (mF) :10-3 Farad
  2. Mikro farad (uF) :10-6 Farad = 10-3 mF
  3. Nano farad (nF) : 10-9 Farad = 10-6 Farad
  4. Piko farad (pF) : 10-12Farad

Cara Membaca Kapasitor Berbagai Jenis

Cara Membaca Kapasitor Berbagai Jenis

Setelah mengetahui rumus muatan kapasitor diatas, Anda juga perlu memahami bagaimana cara membaca capacitor. Adapun untuk cara membacanya sendiri biasanya akan tergantung dengan jenis dari komponen itu sendiri.

Untuk lebih jelasnya, Anda dapat menyimak cara membacanya lengkap berikut ini:

Keramik

Ceramic capasitor sendiri merupakan jenis komponen dimana bagian isolatornya terbuat dari bahan keramik. Bentuknya sendiri adalah bulat gepeng tipis ataupun berbentuk persegi panjang.

Karena ukurannya cukup kecil maka menggunakan sistem kode 2digit angka dan 3digit angka. Yakni 2 angka pertama akan menunjukkan nilai numeriknya dan angka ketiga dapat menjadi tanda banyaknya jumlah 0 dengan satuan pico farad.

 Milar

Sedangkan untuk cara membaca tipe capasitor inilah tidak jauh berbeda dengan jenis keramik karena terdiri dari digit angka. Tetapi ukurannya memang jauh lebih besar sehingga Anda akan menemukan adanya kode tegangan sekaligus toleransinya.

Baca Juga:  Mengenal Kapasitor Starting dan Fungsinya

Berikut ini kode kapasitor milar beserta dengan toleransinya tersebut:

Tabel tegangan:

  1. 1H : 50V
  2. 2A : 100V
  3. 2C : 160V
  4. 2D : 200V
  5. 2P : 220V
  6. 2E : 250V

Tabel Toleransi

  1. F : 1%
  2. G : 2%
  3. H : 3%
  4. J : 5%
  5. K : 10%
  6. M : 20%

 Elektrolit (Elco)

Sedangkan untuk jenis kapasitor elektrolit inilah nilai dari kapasitansinya ternyata telah tertulis pada bagian body dari komponen, termasuk juga dengan ketahanan terhadap suhunya. Untuk tipe ini biasanya mempunyai dua terminal yakni positif dan negative.

Untuk bagian terminal negatifnya biasanya akan ditandai dengan adanya kotak atau panah serta mempunyai nilai kapasitansi sebesar 100uF dan tegangan maksimalnya yakni 25Volt.

Kertas

Paper capasitor inilah terbuat dari bahan kertas pada bagian isolatornya. Di pasaran sendiri, nilai kapasitansinya mulai dari 300 pF hingga 4 uF serta tidak mempunyai polaritas sehingga Anda dapat memasangnya secara bolak-balik.

Tabel Kode Capacitor

Selain memahami beberapa penjelasan di atas, Anda juga perlu untuk mengetahui tabel kapasitor terlebih dahulu. Berikut ini daftar tabel kode yang biasanya dimanfaatkan di dalam sirkuit elektronika diantaranya adalah.

Kode Pico Farad (pF) Nano Fard (nF)

 

Mikro Farad (uF)
100 10 0.01 0.00001
150 15 0.015 0.000015
470 47 0.047 0.000047
121 120 0.12 0.00012
151 150 0.15 0.00015
331 330 0.33 0.00033
101 100 0.1 0.0001
471 470 0.47 0.00047
681 680 0.68 0.00068
561 560 0.56 0.00056
102 100 1.0 0.001
202 2000 2.0 0.002
103 10000 10 0.01
473 47000 47 0.047
333 33000 33 0.033
223 22000 22 0.022
684 680000 680 0.68
224 220000 220 0.22
105 1000000 1000 1.0

Fungsi Kapasitor

Untuk cara menghitung kapasitor, Anda dapat menggunakan rumus yang sudah kami berikan di atas. Keberadaan dari komponen inilah ternyata mempunyai peran cukup penting dalam sebuah konfigurasi elektronika.

Nah berikut ini sejumlah fungsi kapasitor yang wajib untuk diketahui:

Sebagai Penyimpan Muatan Listrik

Seperti sudah disinggung sebelumnya bahwa fungsi utama dari kapasitor sendiri adalah untuk menyimpan muatan listrik. Dengan begitu nantinya sebuah alat dapat berfungsi dengan baik.

Secara umum, Anda dapat menemukan rangkaian satu ini pada mobil, kipas angin, AC dan masih banyak peralatan rumah tangga.

Penghubung Kopling

Fungsi lainnya dari alat tersebut yakni digunakan sebagai penghubung dari kopling, inilah alasan dikenal dengan sebutan capasitor kopling juga. Biasanya digunakan untuk menginstall atau menyambungkan dua konfigurasi atau rangkaian seri.

Tugasnya adalah untuk memblokir sinyal DC yang akan masuk ke dalam rangkaian. Ini nantinya akan mengakibatkan hanya arus AC yang bisa melaluinya.

Sebagai Filter

Kehadiran dari capasitor inilah juga dapat digunakan sebagai penyaring frekuensi atau rentang frekuensi tertentu didalam sebuah rangkaian. Kemampuannya yakni mampu menyaring sinyal dengan frekuensi sangat kecil bahkan mendekati 0 Hz.

Keberadaan komponen inilah ternyata mempunyai peran yang sangat penting dalam sebuah rangkaian elektronika. Itulah sebabnya, sebagai mekanik penting agar memahami cara menghitung kapasitor serta tabel perkodeannya.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment