Mengenal Tabel T Statistika dan Cara Mengetahui Nilai T

Beragam rumus statistik dapat digunakan untuk mengolah data. Salah satunya adalah dengan menggunakan tabel T statistika. Tabel T ini digunakan untuk mengolah data dari penelitian yang sifatnya kuantitatif.

Nah, pada kesempatan kali ini akan memberikan berbagai informasi seputar tabel T statistik atau statistika, dan tentunya cara menghitung T tabel. Untuk itu langsung saja simak ulasan lengkapnya berikut.

Pengertian Statistika

Mengenal Tabel T

Sebelum membahas lebih jauh mengenai T tabel statistika, Anda tentunya harus paham dulu tentang statistika. Jadi, apa itu statistika?

Pada dasarnya ini adalah ilmu yang mempelajari tentang cara pengumpulan data, analisis, sekaligus penafsiran data. Adapun menurut ahli, salah satunya adalah Dajan, menurut Dajan, statistika adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, menyajikan, menganalisis, serta menginterpretasi data yang berbentuk angka-angka.

Singkatnya ini merupakan ilmu yang berhubungan dengan data. Ilmu statistika sendiri sering digunakan untuk berbagai jenis penelitian yang melibatkan pengolahan data. Dengan ini maka peneliti akan mampu mengolah data lebih mudah sehingga dapat menarik kesimpulan sesuai fakta yang terwakili oleh data-data tersebut.

Tujuan Statistika

Statistika memiliki berbagai tujuan, tak hanya memahami tentang pengertiannya saja, pastinya perlu juga mengetahui tentang tujuan. Beberapa tujuannya adalah sebagai berikut.

  • Dapat dijadikan sebagai sumber bahan atau untuk informasi suatu hal
  • Digunakan sebagai bahan mendeskripsikan atau menjadi bahan penjelasan data yang berkaitan dengan terkait populasi tertentu
  • Dihubungkan sebagai gambaran masalah dari hal yang diteliti
  • Sebagai perkiraan dari data untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan
  • Dapat membantu proses analisis data untuk mengetahui suatu nilai barang

Dengan berbagai tujuan, maka jelas dalam mengolah data tidak boleh asal-asalan apalagi dipalsukan.

Mengenal Tabel T

Seperti dijelaskan sebelumnya jika ada beberapa rumus dari statistika untuk mengolah data, salah satunya adalah tabel T. T tabel ini berperan dalam penghitungan ujian T.

Baca Juga:  Sensor Cahaya: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Contoh Penggunaannya

William Sealy Gosset yang memperkenalkan Uji T-Student, berpendapat bahwa data sampel yang kecil, nilai Z dari distribusi normal tidak terlalu cocok. Nah, dalam statistik tabel T menjadi jenis tabel distribusi yang berfungsi untuk menentukan sebuah hipotesis, yang mana tabel distribusi akan bergantung pada statistik uji t sebagai perbandingannya.

T tabel ini adalah tabel distribusi yang isinya berupa nilai kritis dari distribusi T atau skor T yang disebut juga dengan nilai T. Nilai T ini akan menjelaskan mengenai ambang batas signifikansi dalam pengujian tertentu.

Nah, biasanya tabel ini akan digunakan saat ukuran sampel kecil atau saat tidak diketahui deviasi standar populasi. Dijelaskan sebelumnya jika tabel T digunakan dalam uji-t. Uji-t dalam ujian statistik dapat digunakan sebagai cara menyamakan rata-rata dari dua set kelompok data. Lalu dapat juga digunakan untuk menguji perbedaan antara dua rata-rata, saat dua variabel berkorelasi secara signifikan.

Lalu digunakan untuk menghitung interval kepercayaan yang berasal dari rata-rata statistik. lantas bagaimana cara menghitungnya?

Hal Perlu Diketahui Untuk Cari Nilai T

Sebelum membahas mengenai cada menghitung t tabel, perlu diketahui terlebih dahulu tentang pengujian satu dan dua arah dari hipotesis yang diuji. Berikut adalah penjelasannya.

1. Pengujian Satu Arah

Jika menggunakan hipotesis satu arah maka menggunakan pengujian satu arah. Misal anda ingin menguji tentang pengaruh kendaraan bermotor roda empat terhadap kemacetan Jakarta. Maka dengan demikian memiliki arti bahwa penggunaan kendaraan bermotor roda empat berputar pada kemacetan Jakarta tapi belum tentu sebaliknya.

2. Pengujian Dua Arah

Ada juga pengujian dua arah. Untuk ini digunakan saat hipotesis yang akan diuji merupakan hipotesis dua arah. Misal penelitian mengenai pengaruh dari tingkat pendidikan dan penghasil, itu berarti tingkat pendidikan dan penghasil keduanya saling mempengaruhi.

Baca Juga:  Pengertian Besaran Pokok dan Satuan Dalam SI

Kolom Dalam T tabel

Perlu juga mengetahui kolom yang ada. Ya, ada beberapa kolom yang perlu diketahui, setiap kolom menunjukan fungsi berbeda. Beberapa kolom perlu dipahami adalah sebagai berikut.

  • Kolom jumlah variabel penelitian (k)
  • Kolom observasi, data, dan responden (n)
  • Kolom taraf signifikansi dua sisi (sign)
  • Dan rumus mencari degree of freedom atau derajat bebas (Df = n – k)

Cara Menghitung

Untuk mengetahui nilai T maka bisa dilakukan dengan cara-cara berikut ini.

  • Menentukan batas kemaknaan atau level of significance. Jadi misal nilai alpha adalah 5% (0,05). Nilai alpha tersebut ditentukan dari penelitian dengan menggunakan hipotesis dua arah, maka untuk batas kemaknaan dengan alpha 0,05 akan dibagi 2. Sehingga menjadi 0,025
  • Menentukan degree of freedom atau derajat kebebasan (df). Rumusnya ini adalah df = n – 2, dengan n merupakan keterangan jumlah data, responden, atau sampel
  • Selanjutnya untuk menentukan nilai t tabel, bisa dengan melihat degree of freedom secara vertikal, lalu lihat batas kemaknaan berdasarkan hipotesis, hipotesis satu arah atau dua arah secara horizontal. Nantinya akan menemukan nilai t yang dicari.

Jenis Uji-T

Jenis Uji-T

Jika membahas mengenai tebal T, maka akan berkaitan juga dengan uji-T. Uji-T termasuk salah satu uji statistika yang dihubungkan untuk menguji signifikansi dan juga relevansi satu atau pun dua kelompok sampel. Sehingga jika peneliti memiliki tujuan untuk membandingkan maka bisa gunakan uji-t sebagai alat statistiknya.

Nah, uji-T ini memiliki beberapa jenis. Langsung saja berikut ini adalah jenisnya.

1. Independent

Pertama ada jenis independent yang merupakan uji untuk mengetahui apa ada perbedaan signifikan antara 2 sampel bebas tidak berhubungan. Sampel bebas merupakan 2 kelompok data yang bebas, tidak saling berpasangan, serta dapat dari subjek berbeda. Sehingga nisa berbeda dari asal datanya, jumlah data, dan hal lainnya.

Baca Juga:  Apa Itu Saklar : Pengertian, Fungsi, Simbol, Jenis

Contohnya ada dua kelompok dengan kelompok pertama memiliki data berjumlah 10, sementara kelompok data kedua berjumlah 7. Perbedaan tersebutlah yang disebut 2 kelompok data bebas atau tidak saling berpasangan alias independent.

Contoh lagi, uji-T independent dapat digunakan pada kondisi saat Anda akan meneliti mengenai materi pembelajaran 1 di kelas A, dan pembelajaran 2 di kelas B. Baik materi dan kelasnya berbeda, lalu jika jumlah murid pada masing-masing kelas juga berbeda maka dapat menggunakan jenis independent.

2. Paired

Paired menjadi metode yang digunakan untuk mengetahui perbedaan antara 2 sampel saling berpasangan. Jadi maksudnya adalah 2 kelompok data itu sama dari sisi jumlah data tersedia.

Namun perlu diketahui meski 2 kelompok data memiliki banyak kesamaan, tapi tetap saja 2 data tersebut adalah 2 kelompok data berbeda.

Contohnya, Anda bisa menggunakan jenis ini untuk penelitian seperti ingin mengetahui perbedaan jumlah penjualan suatu perusahaan di tahun 2020 dan 2021. Dengan demikian maka analis tersebut dilakukan per tahun dengan 12 bulan, itu berarti ada 12 data penjualan di tahun 2020 dan 2021.

Penutup

Tabel T Statistik menjadi tabel distribusi berisi nilai kritis dari distribusi T atau skor T yang disebut juga dengan nilai T yang menjelaskan ambang batas dari suatu pengujian. Dalam mencari nilai T perlu mengetahui pengujian satu arah dan pengujian dua arah.

Untuk menghitung tabel T statistika maka bisa dengan menentukan tentang batas kemaknaan atau level of significance, degree of freedom atau derajat kebebasan, dan selanjutnya untuk mengetahui nilai T maka bisa degree of freedom secara vertikal dan batas kemaknaan hipotesis secara horizontal.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment