Gas metana adalah salah satu senyawa hidrokarbon, yang mana merupakan komponen utama gas alam. Gas metana sendiri tidak memiliki bau, meskipun biasanya sering diberi bau belerang tambahan demi alasan keamanan. Dengan diberi bau, maka kebocoran pada gas bisa lebih mudah dideteksi.
Mungkin jika kita mendengar gas metana, kita akan langsung teringat akan pemanasan global. Sebenarnya hal itu tak sepenuhnya salah, karena gas metana bisa menjadi polutan yang dapat mereduksi kadar oksigen pada atmosfer. Bahkan jika gas metana berkontak dengan udara, maka reaksi pembakaran akan tercipta yang mana dapat menimbulkan ledakan.
Meskipun begitu, pasti kalian bertanya-tanya apakah gas metana hanyalah sebuah gas destruktif yang tak memiliki manfaat?
Nah, pada artikel kali ini kami akan mengupas tuntas mengenai dampak positif dan negatif dari gas metana. Namun sebelum itu, kami akan membahas terlebih dahulu apa itu gas metana.
Pengertian Gas Metana
Melansir dari britannica, gas metana adalah sebuah gas yang tidak berwarna dan berbau, yang bersumber dari alam dan aktivitas manusia. Metana sendiri merupakan molekul paling dasar dari parafin dan merupakan salah satu gas rumah kaca yang paling kuat. Rumus kimia dari gas metana adalah CH4.
Karena berbentuk gas, metana sebenarnya tidak mudah terbakar. Namun jika konsentrasinya mencapai 5-15% di atmosfer dan berkontak dengan udara, maka gas metana bisa terbakar. Meskipun begitu, ada juga gas metana yang bersifat cair dan tak mudah terbakar.
Sumber gas metana yang bersumber dari alam biasanya berasal dari lahan basah, gunung berapi, dan ventilasi hidrotermal di dasar laut. Selain itu, kotoran pada hewan seperti Kambing, Sapi, Domba, dan unggas juga mengandung gas metana.
Untuk gas metana yang bersumber dari aktivitas manusia biasanya berasal dari pembakaran gas alam dan batu bara. Proses distilasi pada aktivitas pertambangan dapat melepas gas metana dalam jumlah yang signifikan ke atmosfer.
Selain itu, gas metana juga bisa tercipta karena pembakaran biomassa, aktivitas pertanian, dan dari pengelolaan sampah (bakteri pada sampah akan menghasilkan metana saat mereka terurai).
Manfaat & Fungsi Gas Metana
Meskipun sering distigma negatif, namun nyatanya gas metana juga memiliki dampak positif yang tentunya sangat bermanfaat bagi kita. Salah satu manfaat gas metana adalah sebagai bahan bakar, yang mana sering kita jumpai sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa dampak positif dari gas metana:
1. Sebagai Bahan Bakar Kompor dan Kendaraan
Salah satu proses terbentuknya gas metana adalah dari fermentasi anaerobik. Fermentasi anaerobik adalah sebuah proses dimana bakteri akan mengurai bahan-bahan organik seperti kotoran hewan, sisa makanan, air limbah biosolid, dll. Proses ini bisa terjadi di lingkungan yang minim atau tidak ada oksigen.
Gas metana yang tercipta dari fermentasi anaerobik ini nantinya dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif seperti generator, yang mana bisa digunakan sebagai bahan bakar kompor gas.
Selain itu, panas yang dihasilkan oleh gas metana juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan. Bahkan, bahan bakar berbasis gas metana dinilai lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bensin dan solar.
2. Sebagai Penghasil Tenaga Listrik
Berkaitan dengan poin sebelumnya, generator yang berbasis gas metana juga dapat menghasilkan tenaga listrik.
Seperti yang kita tahu, sampah organik pada proses mikrobiologi dapat menciptakan gas metana. Nah, gas ini nantinya juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi seperti penerangan atau penggerak mesin. Sumber energi tersebut akan tercipta setelah gas metana dialirkan lewat inlet generator.
3. Sebagai Bahan Pembuat Pupuk
Rata-rata industri pupuk yang menggunakan gas alam sebagai bahan dasarnya, diketahui 95% nya adalah gas metana. Pupuk ini bisa digunakan baik untuk produk amonia maupun urea yang nantinya akan dibeli oleh para petani.
Hal ini tampaknya cukup wajar karena salah satu sumber alami dari gas metana berasal dari kotoran hewan. Seperti yang kita tahu, pupuk yang berasal dari kotoran hewan memiliki banyak manfaat dan sudah digunakan banyak orang. Hal itu disebabkan karena kotoran hewan mengandung zat-zat seperti protein dan selulosa, yang mana bukan merupakan zat kimia.
Dampak Negatif Gas Metana
Sebagai salah satu gas rumah kaca yang paling kuat, tentu saja gas metana juga memiliki dampak negatif. Bahkan, emisi rumah kaca yang dihasilkan oleh gas metana mencapai 23 kali lebih besar dari emisi yang dihasilkan karbondioksida. Gas metana juga memainkan peran besar dalam mencairnya es di kutub utara dan kutub selatan.
Selain itu, gas metana juga dapat menurunkan kadar oksigen yang kita hirup di udara. Kurangnya kadar oksigen juga dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan seperti mood yang berubah-ubah, sulit menelan, hilang ingatan, mual dan muntah-muntah, serta muka memerah dan sakit kepala.
Dalam kasus yang lebih berbahaya, kurangnya oksigen juga dapat menyebabkan berubahnya kecepatan detak jantung, mati rasa, hingga kehilangan kesadaran.
Karena dampak buruk inilah banyak orang yang mencoba mengurangi produksi gas metana dengan menjadikannya sebagai biogas. Dengan begitu, bahaya dari gas metana setidaknya masih bisa dihindari.