Sejarah Mobil Listrik di Dunia dan Indonesia (+Perkembangannya)

Mobil yang digunakan sejak dulu membutuhkan bahan bakar seperti bensin, pertalite, dan lain-lain agar bisa berjalan dengan baik. Akan tetapi, seiring perkembangan zaman membuat mobil kini bisa digerakkan dengan energi listrik. Sejarah mobil listrik ternyata sudah ada sejak abad 19.

Konsep mobil listrik memang baru direalisasikan beberapa tahun belakangan. Hal ini disebabkan karena teknologi yang semakin maju sehingga membuat pembuatannya menjadi lebih mudah. Bahkan, sebagian negara saat ini banyak yang memproduksi mobil listrik dengan berbagai jenis.

Di Indonesia, hal tersebut juga didukung penuh oleh pemerintah. Hal ini dapat dilihat pada kebijakan pemerintah yang memberikan insentif fiskal maupun non-fiskal kepada produsen dan konsumen mobil listrik. Jadi, keberadaan kendaraan ini diklaim akan semakin banyak ke depannya.

Sejarah Mobil Listrik

Sejarah Mobil Listrik

Sebenarnya, terdapat banyak versi terkait penemuan mobil listrik untuk pertama kalinya. Oleh karena hal tersebut terjadi di masa lampau, maka tergolong susah untuk membuktikannya. Namun, salah satu versi menceritakan bahwa konsep kendaraan bertenaga listrik pertama kali muncul pada tahun 1828.

Seorang fisikawan Hungaria yang juga adalah seorang pendeta menciptakan motor penggerak elektrik pertamanya di tahun itu. Kemudian, sang fisikawan mengubahnya menjadi semua mobil berukuran kecil. Versi lain menyebutkan bahwa mobil listrik muncul pertama kali di tahun 1832.

Hal tersebut ditemukan oleh Robert Anderson, seorang inventor asal skotlandia yang sukses membuat kereta listrik. Selain itu, juga terdapat sumber yang menyatakan bahwa mobil listrik untuk pertama kalinya ditemukan di tahun 1835 oleh salah seorang profesor dari Belanda.

Saat itu sang profesor dibantu oleh asistennya untuk membuat mobil elektrik kecil dengan menggunakan baterai yang hanya bisa digunakan sekali. Tidak hanya itu, masih banyak versi lain yang bisa menjelaskan sejarah atau awal mula munculnya mobil listrik.

Baca Juga:  K Vision Gol Dari Kelebihan, Kekurangan dan Daftar Paketnya

Sebelum ditemukannya mesin pembakaran internal, mobil listrik masih unggul dalam jarak maupun kecepatannya. Salah satu rekor yang diraih kendaraan ini adalah pada 29 April 1899 dengan berhasil menempuh kecepatan 100 km/jam. Saat itu, Camille Jenatzy menggunakan Jamais Contente.

Perkembangan Mobil Listrik

1. Masa Kejayaan Mobil Listrik

Masa Kejayaan Mobil Listrik

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa mobil listrik sudah ada sejak zaman dulu. Masa kejayaan dari kendaraan ini terjadi menjelang abad 20. Minat masyarakat untuk memiliki dan menggunakan mobil listrik menjadi sangat tinggi pada akhir 1890 hingga awal 1990-an.

Bahkan, taksi-taksi yang menggunakan baterai sudah tersedia di Inggris pada akhir abad 19. Taksi-taksi tersebut telah berlalu lalang di jalanan London pada tahun 1897. Oleh karena mobil listrik saat itu menimbulkan suara yang cukup berisik, hingga diberi julukan “Hummingbird”.

Di tahun yang sama, Wagon Company bersama dengan Samuel’s Electric Carriage mulai mengganti kereta kuda menjadi 12 kereta yang menggunakan baterai listrik. Kendaraan yang diproduksi penyedia transportasi tersebut saat itu memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan kompetitor.

Mulai dari tidak menimbulkan suara yang berisik, tidak ada getaran, maupun bau seperti mobil yang menggunakan bahan bakar minyak. Tidak hanya itu, mobil listrik juga tidak membutuhkan perpindahan gigi saat pertama kali dinyalakan dan juga tidak membutuhkan usaha yang besar.

Di tengah kejayaannya, ditemukan masalah pada mobil listrik yaitu jarak tempuh yang pendek karena kemampuan baterai yang terbatas. Kemudian, Hartford Electric Light Company pada tahun 1896 menawarkan baterai dan membeli mobil tanpa baterai di General Vehicle Company.

2. Masa Jatuhnya Mobil Listrik

Masa Jatuhnya Mobil Listrik

Setelah mengalami masa keemasan pada abad 20, mobil listrik kemudian kehilangan eksistensinya pada tahun 1920-an. Hal ini disebabkan karena turunnya popularitas terkait kendaraan yang bertenaga listrik. Lalu, infrastruktur jalan raya juga semakin membaik sehingga mempersingkat waktu perjalanan.

Baca Juga:  Cara Menggunakan Dongle Wifi dengan Mudah

Akibatnya, masyarakat lebih membutuhkan kendaraan yang dapat menempuh jarak yang jauh, dimana hal tersebut tidak bisa didukung oleh mobil listrik. Faktor lain yang menurunkan eksistensi mobil listrik adalah bahan bahan bensin yang lebih murah dan ketersediaannya lebih terjamin.

Mobil bensin juga mengalami perkembangan. Jika sebelumnya tuas tangan dibutuhkan untuk menyatakan mesin, nah pada 1912 muncul starter elektrik. Apalagi, muffler juga sudah diciptakan untuk meminimalisir polusi suara yang ditimbulkan oleh mobil berbahan bakar bensin.

Dengan segala faktor tersebut, membuat mobil bensin mampu mengalahkan kepopuleran mobil listrik. Kemampuannya untuk menempuh jarak yang lebih jauh dengan bahan bakar yang murah membuat masyarakat lebih banyak membeli dan menggunakan mobil bensin.

Berbeda dengan itu, mobil listrik justru menjadi semakin mahal. Namun, teknologi yang dimilikinya cenderung stagnan atau tidak memiliki pembaruan yang signifikan. Alhasil, sejarah mobil listrik yang sebelumnya mencatatkan rekor perlahan meredup karena kehilangan peminat.

3. Kembalinya Kepercayaan Masyarakat Terhadap Mobil Listrik

\Kembalinya Kepercayaan Masyarakat Terhadap Mobil Listrik

Saat terjadi krisis energi pada tahun 1970 dan 1980-an, kepercayaan masyarakat akan mobil listrik kembali meningkat. Pada awal tahun 1990-an di Amerika, California Air Resource Board (CARB) mulai menyarakankan semua perusahaan otomotif untuk membuat kendaraan yang minim emisi.

Setelah itu, beberapa perusahaan pun mencoba membuat mobil listrik seperti Ford Ranger EV, Honda EV Plus, Chrysler TEVan, Toyota RAV4 EV, S10 EV, hingga Altra EV. Lalu, pada akhir tahun 200-an, terjadi krisis ekonomi yang tersebar secara global yang berdampak pada semua sektor.

Perusahaan-perusahaan otomotif pun mulai berhenti untuk memproduksi besar seperti SUV dan fokus pada mobil yang berukuran lebih kecil seperti mobil listrik. Lalu, pada tahun 2008, Tesla resmi meluncurkan mobil listrik pertamanya bernama Roadster dan berhasil terjual sebanyak 1.500 unit.

Baca Juga:  Kode Remot TV JVC yang Wajib Diketahui

Perusahaan otomotif Jepang, Mitsubishi juga tidak ingin ketinggalan dengan produk mobil listriknya. Perusahaan ini meluncurkan mobil bernama i-MiEV pada Juli 2009 yang awalnya dijual khusus untuk konsumen fleet. Pada April 2020, i-MiEV kemudian dijual secara umum untuk konsumen individual.

Perkembangan Mobil Listrik di Indonesia

Perkembangan Mobil Listrik di Indonesia

Mengikuti perkembangan di dunia otomotif, Indonesia juga turut untuk mengembangkan mobil listrik buatan sendiri. Hal ini terjadi sejak tahun 2012 saat Dahlan Iskan sebagai Menteri BUMN saat ini memerintahkan seorang teknokrat bernama Ricky Elson untuk membuat semua mobil listrik.

Sesuai harapan, Ricky kemudian berhasil membuat mobil tersebut dan diberi nama Selo. Dalam acara KTT APEC yang berlangsung di Bali tahun 2013, mobil listrik asli Indonesia tersebut dipamerkan untuk pertama kalinya. Berkat karyanya, Ricky Elson dianggap sebagai pelopor mobil listrik nasional.

Selain Selo, juga terdapat beberapa mobil karya anak bangsa yang berhasil dibuat. Mulai dari Tucuxi oleh Danet Suryatan, E&C oleh mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Gendhis (mobil versi premium) oleh Ricky Elson, dan lain sebagainya.

Pemerintah Indonesia juga memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan mobil listrik. Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden No.55 Tahun 2019 yang menjelaskan tentang komitmen untuk mengembangkan sistem maupun regulasi transportasi listrik di Indonesia.

Sebelum bisa dikendarai seperti sekarang, terdapat sejarah mobil listrik yang cukup panjang. Kemunculan kendaraan ini ternyata tidak di masa modern, namun telah ada sejak abad 19. Bahkan, mobil listrik sempat mengalami masa kejayaan lalu redup dan kini eksis kembali.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment