Pengertian HIRADC: Fungsi, Tahapan Serta Contohnya

HIRADC adalah singkatan dari Hazard Identification Risk Assessment and Determining Control yang bisa diartikan sebagai cara untuk menilai resiko dari suatu pekerjaan di suatu perusahaan, sehingga dapat memperoleh perkiraan prioritas kegiatan mana yang mesti lebih dulu dikendalikan bahayanya.

Yang pada akhirnya perusahaan bisa menyusun anggaran yang tepat dalam penanggulangan kecelakaan akibat resiko yang ditimbulkan dari kegiatan rutin maupun non rutin. Jadi secara singkat, HIRADC memiliki tujuan untuk menilai besaran resiko dari semua pekerjaan, baik itu kegiatan rutin atau tidak rutin, yang ada dan membuat daftar prioritasnya.

Sedangkan di Indonesia, HIRADC lebih dikenal sebagai identifikasi bahaya dan aspek Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L), dimana prosedur ini menjadi tolok ukur bagi setiap perusahaan, apakah mereka bisa menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan minim resiko.

Apa Fungsi HIRADC?

fungsi HIRADC
Apa fungsi HIRADC?

HIRADC sendiri memiliki fungsi utama sebagai prosedur untuk mencegah kecelakaan kerja di sebuah perusahaan agar jumlah insiden bisa ditekan serendah mungkin atau bahkan mencapai nol dalam jangka waktu selama mungkin. Secara singkat berikut adalah tiga fungsi utama dari HIRADC:

  • Melakukan identifikasi resiko yang ada.
  • Melakukan asesmen resiko.
  • Memutuskan bagaimana pengendalian bahaya akan dilaksanakan.

Tujuan akhir dari prosedur HIRADC adalah mengetahui potensi bahaya yang akan dihadapi oleh pekerja dalam menyelesaikan tugasnya. Dan hasil penilaian HIRADC ini pun bisa disampaikan ke calon pekerja saat dilakukannya wawancara kerja, sehingga pekerja bisa menghitung sendiri resiko dan keuntungan yang akan diperolehnya selama menjalani tugas tersebut.

Bagaimana Tahapan HIRADC?

tahapan HIRADC
Tahapan HIRADC

Langkah-langkah membuat HIRADC adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi bahaya, dalam bagian ini akan disebutkan secara rinci hal-hal sebagai berikut:

  • Kegiatan
  • Lokasi
  • Kondisi
  • Identifikasi sumber bahaya: alat yang digunakan, sunber bahayanya dan dampak bahaya.
Baca Juga:  Satuan Berat: Pengertian, Jenis dan Alat Ukur Yang Digunakan

2. Penilaian resiko, disini akan disebutkan hal-hal seperti:

  • Kegiatan
  • Lokasi
  • Resiko awal: Keparahan, Kekerapan, Nilai Resiko (Keparahan x Kekerapan) dan Tingkat resiko
  • Pengendalian resiko saat ini
  • Sisa resiko: Keparahan, Kekerapan, Nilai Resiko (Keparahan x Kekerapan) dan Tingkat resiko
  • Peraturan dan persyaratan K3 terkait

3. Pengendalian dan Pemantauan, pada bagian ini ada beberapa informasi yang mesti dilengkapi seperti:

  • Kegiatan
  • Lokasi
  • Rencana dan realisasi penetapan pengendalian resiko seperti: Bentuk pengendalian, tingkatan hierarki, PIC dan waktu
  • Program K3 yang ada
  • Pengendalian resiko dan pemantauan yang dibagi lagi menjadi: Efektifitas, Apakah timbul resiko baru, Tindakan pemantauan

Dan untuk bisa membuat tahapan diatas, tim perumus wajib untuk melakukan observasi langsung ke lapangan, diskusi dengan tim atau bagian yang terkait dan pemetaan secara nalar mengenai apa yang mungkin terjadi selama proses kegiatan beresiko itu berjalan. Dan HIRADC secara umum dirancang oleh personil dari ahli K3, Logistik, Teknisi dan tim produksi.

Metode Pembuatan HIRADC

Metode Pembuatan HIRADC
Metode Pembuatan HIRADC

Sebagai tambahan, perlu diketahui juga metode yang wajib dilaksanakan dalam HIRADC ini, yaitu:

  • Bahaya dari suatu kegiatan
  • Resiko yang akan ditimbulkan
  • Penetapan untuk pengendalian kedaruratan
  • Aturan dari manajemen
  • Pencatatan dan pendokumentasian dari aktivitas HIRADC itu sendiri
  • Peninjauan yang terus menerus

Disamping itu, berikut adalah poin-poin yang juga harus diperhatikan dalam pembuatan HIRADC:

  • Pemilihan kegiatan rutin dan non rutin
  • Kegiatan yang melibatkan personil atau tim dalam masuk ke suatu lokasi pekerjaan
  • Faktor SDM, baik itu dari skill ataupun kewaspadaan
  • Bahaya yang bersumber dari luar tempat lingkungan pekerjaan namun bisa berimbas pada keselamatan personil
  • Bahaya langsung akibat berlangsungnya suatu pekerjaan akibat adanya aturan dari perusahaan
  • Rancangan tempat kerja, tata cara, pemasangan alat, termasuk keterampilan dari tiap personil untuk bisa menyesuaikan diri dengan hal-hal tersebut
Baca Juga:  Rumus Konduksi, Pengertian, Contoh Soal dan Manfaatnya

Contoh HIRADC

Contoh HIRADC
Contoh HIRADC

Contoh HIRADC untuk resiko yang masuk dalam kategori bahaya dalam pekerjaan adalah:

  • Tersengat listrik
  • Terpeleset
  • Terjatuh
  • Tertimpa barang
  • Terbakar
  • Tertusuk benda tajam
  • Terpapar cairan atau bahan berbahaya
  • Terpapar radiasi radiasi
  • Gangguan indera pengelihatan, pendengaran dan penciuman
  • Kehilangan satu atau lebih organ tubuh
  • Tertabrak

Beberapa contoh dari HIRADC dalam dokumen adalah:

Contoh HIRADC
Contoh HIRADC
Contoh HIRADC
Contoh HIRADC
Contoh HIRADC
Contoh HIRADC

Sumber gambar: belajark3.com/ragam-k3/HIRADC/

Bagikan Postingan:

Leave a Comment