Apa Itu eMMC dan Apa Perbedaannya dengan SSD?

Di dalam artikel ini, kamu akan bisa temukan penjelasan mengenai apa itu eMMC, yang merupakan salah satu komponen penting dalam gadget. Soalnya, eMMC ini berkaitan erat dengan fitur penyimpanan yang terdapat dalam sebuah gawai.

Akan tetapi, apakah eMMC dan SSD adalah dua komponen yang sama karena sama-sama merupakan fitur penyimpanan perangkat? Agar lebih paham, kamu bisa simak dulu penjelasannya di bawah ini, ya. Selamat membaca!

Apa Itu eMMC?

Apa Itu eMMC

Kalau begitu, sebenarnya eMMC itu apa, ya? eMMC sendiri adalah singkatan untuk Embedded Multi Media Controller. Secara garis besar, eMMC merupakan media penyimpanan yang punya kecepatan tinggi, yang juga berfungsi sebagai modul controller.

Dalam bahasa awam, eMMC bisa disebut sebagai memori atau ruang penyimpanan internal gadget. Komponen ini sekarang banyak dimanfaatkan dalam smartphone, tablet, laptop, kamera digital, GPS, dan pemutar media.

Sebelumnya, kamu mungkin sudah mengenal yang namanya MMC atau Multi Media Card, yang merupakan penyimpanan eksternal pada HP sebelum era smartphone. Contohnya pada HP Nokia Symbian. Nah, eMMC ini juga bisa kamu lihat sebagai hasil evolusinya MMC, di mana komponennya bisa ditanam (built-in) ke dalam motherboard. Maka dari itu ada kata “embedded” dalam eMMC.

Sementara itu, eMMC memanfaatkan NAND Flash Memory dengan cara kerja yang serupa dengan SD card, flashdisk, maupun SSD. Bentuknya sendiri menyerupai chip yang kemudian langsung ditanam dalam motherboard gadget.

Apakah eMMC dan SSD Sama?

Apa Itu eMMC

Nah, karena bentuk chip-nya eMMC mirip seperti SSD yang merupakan chip memori internal laptop, ada orang yang menganggap keduanya sama. Padahal, sebenarnya eMMC dan SSD berbeda. Dan meskipun eMMC juga bisa digunakan pada laptop, biasanya penggunaannya diperuntukkan hanya pada laptop seri entry level yang murah.

Baca Juga:  Cara Cek Dioda yang Benar via Multimeter Digital dan Analog

SSD atau Solid State Drive sendiri merupakan alat penyimpanan data dengan serangkaian IC yang digunakan sebagai memori untuk penyimpanan informasi dan data. Secara garis besar, kamu bisa melihat SSD sebagai perangkat penyimpanan data seperti hard disk (HDD), namun dengan konstruksi menyerupai flashdisk.

Dan meskipun baik eMMC maupun SSD memiliki konsep fungsi yang sama, tetap saja keduanya adalah perangkat yang berbeda. Untuk mengenali dan lebih memahami perbedaan di antara keduanya, kamu bisa simak poin-poin dan rangkuman penjelasannya di bawah ini.

Perbedaan dari segi ukuran.

Hal pertama yang paling mencolok dan jadi faktor pembeda paling jelas antara eMMC dan SSD adalah ukurannya. Karena eMMC lebih umum ditemukan dalam perangkat berukuran lebih compact seperti smartphone, tablet, dan kamera digital, ukurannya pun mengikuti perangkatnya sehingga cenderung kecil. Sementara itu, karena SSD dirancang sebagai media penyimpanan pada perangkat seperti laptop dan desktop PC, ukurannya pun lebih besar.

Perbedaan dari segi pemasangan.

Dari penjelasan singkat mengenai apa itu eMMC yang sudah dijabarkan di atas, tentu kamu sudah tahu kalau komponen media penyimpanan internal yang satu ini dipasang dengan cara ditanam secara langsung pada motherboard. Karena cara pemasangannya ini, eMMC pun tidak bisa dilepas untuk di-upgrade atau diganti dengan eMMC yang kapasitas penyimpanannya lebih besar.

Sementara itu, SSD secara umum bisa dilepas-pasang karena tidak ditanam di dalam motherboard laptop atau desktop PC. Oleh karena itu, pengguna laptop atau PC bisa melepas dan mengganti SSD lama dengan SSD baru dengan kapasitas lebih besar dan performa lebih cepat jika memang menghendakinya.

Perbedaan dari segi performa.

Perbedaan berikutnya bisa kamu lihat dari performa. Untuk generasi terbaru saat ini, eMMC punya kemampuan transfer dengan kecepatan bisa mencapai 400 Mb/s. Artinya, kecepatan transfer eMMC generasi terbaru nyaris sama seperti kecepatan transfer SSD pada umumnya. Meski begitu, eMMC punya kemampuan multitasking yang tidak sebaik SSD.

Baca Juga:  Frekuensi TV One Terbaru di Berbagai Satelit

Memang benar kalau eMMC punya kemampuan memindahkan data berukuran besar dengan cukup cepat. Hanya saja, performanya akan mengalami penurunan jika kamu memindahkan data yang jumlahnya banyak.

Akan tetapi, lain cerita dengan SSD. Karena SSD memang dirancang untuk digunakan pada laptop dan PC, SSD lebih andal saat kamu gunakan untuk memindahkan data berukuran besar dan dalam jumlah banyak sekaligus.

Kelebihan dan Kekurangan eMMC Dibandingkan SSD

Sampai di sini, tentu kamu sudah bisa menyimpulkan bahwa eMMC dan SSD merupakan dua tipe media penyimpanan yang berbeda, kan? Artinya, keduanya tidak bisa kamu samakan, apalagi jika mengingat bahwa keduanya memiliki peruntukan yang berbeda.

Kalau eMMC ditujukan sebagai komponen memori perangkat mobile, SSD dirancang sebagai komponen memori komputer. Dan meskipun ada juga laptop yang menggunakan eMMC, pemakaiannya sangat terbatas dan memang hanya sedikit tipe laptop yang menggunakannya.

Apabila dirangkum, perbedaan antara eMMC dan SSD bisa kamu lihat dari segi kelebihan dan kekurangannya, seperti yang dijelaskan berikut ini.

Kelebihan eMMC:

  • Harga yang lebih terjangkau jika dibandingkan dengan SSD.
  • Lebih ideal digunakan untuk perangkat mobile yang ukurannya lebih compact dan memiliki task load yang lebih enteng.
  • Ideal untuk digunakan sebagai komponen penyimpanan pada smartphone, tablet, kamera digital, atau laptop murah.
  • Memiliki kapasitas yang beragam. Biasanya varian kapasitas penyimpanan eMMC berkisar dari 16GB sampai 512GB.

Kekurangan eMMC:

  • Pemasangannya dilakukan secara embedding, yang berarti ditanam di dalam motherboard. Akibatnya, eMMC tidak bisa dilepas dan pasang kembali dengan yang baru untuk upgrade memori.
  • Performa saat multitasking tidak sestabil performa SSD.
  • Tidak cocok digunakan untuk task load yang tinggi atau berat.
Baca Juga:  Pengertian Kapasitor Elektrolit, Fungsi, Jenis, Serta Contohnya

Kelebihan SSD:

  • Memang secara khusus dirancang sebagai penyimpanan untuk perangkat laptop dan PC.
  • Memiliki performa yang lebih kencang dan lebih baik, bahkan saat dibandingkan dengan performa HDD.
  • Bisa membantu peningkatan respon sistem secara menyeluruh.
  • Ideal untuk task load yang tinggi dan berat, seperti untuk kebutuhan gaming atau desain grafis.
  • Kapasitas penyimpanan yang besar, dan biasanya berkisar dari 128 GB sampai 4 TB.

Kekurangan SSD:

  • Harga yang lebih mahal, terutama dibandingkan dengan harga eMMC.
  • Karena memang dirancang untuk perangkat komputer, SSD didesain dengan ukuran besar sehingga memang tidak cocok digunakan pada perangkat dengan ukuran compact.

Kesimpulan

Bagaimana, apakah sekarang kamu sudah lebih kenal dan paham tentang eMMC? Meskipun eMMC memang dirancang sebagai komponen penyimpanan alias storage pada gadget, ternyata eMMC beda dengan SSD, ya. Pasalnya, eMMC memang dirancang khusus untuk perangkat yang ukurannya lebih kecil alias compact seperti perangkat mobile. Sementara itu, SSD sendiri ditujukan untuk perangkat komputer seperti PC dan laptop.

Walaupun keduanya sama-sama memiliki fungsi yang serupa, peruntukannya memang bisa memengaruhi eMMC dan SSD. Mulai dari ukuran fisik, performa dan kecepatan transfer data, ukuran penyimpanan, hingga cara pemasangannya.

Lewat penjelasan di atas, semoga kamu tak lagi kebingungan memahami apa itu eMMC dan sudah bisa menjelaskan apa bedanya eMMC dengan SSD, ya!

Bagikan Postingan:

Leave a Comment