Pengertian Sensor Pir dan Pengaplikasiannya

Zaman semakin canggih, tentunya semakin sekali teknologi yang dapat membantu manusia dalam berbagai bidang seperti teknologi sensor Pir. Apakah anda tahu tentang sensor Pir ini dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari?

Untuk mengetahui tentang pengertian dan manfaatnya, maka bisa simak penjelasan lengkapnya berikut ini. Pada penjelasan kali ini akan menjelaskan seputar sensor ini termasuk cara kerja sensor Pir. Langsung saja untuk ke ulasan pertama.

Pengertian Sensor Pir

Rangkaian sensor Pir

Passive Infrared atau lebih dikenal dengan sensor Pir adalah jenis sensor yang mampu mendeteksi pergerakan benda berdasarkan sinar inframerah (Infrared) yang dipancarkan dari benda tersebut, seperti mendeteksi pancaran sinar inframerah dari tubuh makhluk hidup termasuk manusia dan hewan. Seperti namanya Passive Infrared ini dikategorikan sebagai sensor pasif.

Sebab Passive Infrared tidak dapat memancarkan radiasi dari inframerah sendiri, sensor ini hanya merespon radiasi yang dipancarkan oleh objek atau tubuh manusia, hewan, dan makhluk hidup lainnya.

Perlu diketahui jika Passive Infrared dilengkapi dengan filter inframerah yang memiliki fungsi untuk mengurai sinyal-sinyal palsu yang berasal dari sumber panas buat atau objek yang buka dari mahluk hidup, seperti sinar dari lampu atau mesin. Jadi sensornya dapat mendeteksi mana makhluk hidup asli dan mana yang bukan sinar mahluk hidup karena memang itulah salah satu fungsi sensor Pir.

Ya, Passive Infrared digunakan juga dalam bidang keamanan seperti untuk mendeteksi tindakan mencurigakan dari makhluk hidup, dan bisa digunakan untuk mendeteksi kehadiran orang.

Cara Kerja Sensor Pir

Sensornya ini memiliki cara kerja dengan menangkap sinar inframerah, lalu pacaran dari sinarnya yang tertangkap akan masuk ke bagian lensa frensel dan akan mengenai bagian sensor pyroelektrik, dengan adanya sinar inframerah mengandung energi panas maka akan membuat sensor pyroelektrik dapat menghasilkan arus listrik.

Baca Juga:  Nomor WA K Vision dan Aktivasi yang Perlu Diketahui Pelanggan

Dari arus listrik tersebutlah dapat menimbulkan tegangan sehingga akan dibaca olah analog sensor, nantinya komperator memiliki tugas untuk membandingkan sinyal tersebut dengan tegangan referensi tertentu dalam bentuk keluaran sinyal 1 -bit. Untuk lebih jelasnya mengenai cara kerjanya, maka berikut penjelasannya.

1. Struktur Sensor

Pada Passive Infrared ada lensa khusus dan berbagai sensor detektor. Untuk lensa khusus digunakan sebagai bagian menfokuskan radiasi infrared yang berasal dari objek yang bergerak ke bagian detektor.

2. Detektor

Detektor tersebut terbuat dari bahan pyroelektrik. Nantinya saat radiasi infrared telah difokuskan oleh lensa sudah mencapai detektor, maka akan membuat detektor dapat menghasilkan muatan listrik sehingga dapat dideteksi oleh sirkuit elektronik.

3. Sirkuit Elektronik

Pada bagian ini digunakan sebagai bagian pengolah sinyal listrik yang telah dihasilkan oleh sensor detektor. Tugas lainnya dari sirkuit elektronik adalah untuk membandingkan sinyal listrik dari sensor detektor di waktu yang berbeda agar dapat mengidentifikasi perbedaan suhu serta pergerakan dari objek.

4. Pendeteksi Gerakan

Saat objek bergerak pada depan lensa, nantinya radiasi infrared dari tubuh makhluk misal manusia akan terfokuskan oleh lensa ke detektor. Saat Infrared sudah mencapai detektor, maka detektor akan menghasilkan muatan listrik yang terdeteksi oleh sirkuit elektronik.

5. Output

Sirkuit elektronik akan menghasilkan output berupa interpretasi adanya gerakan objek di depan sensor Passive Infrared. Nah, output inilah yang dapat digunakan agar dapat mengaktifkan peralatan sistem pengamanan seperti lampu, alarm, dans sebagainya.

Itulah secara detail dari prinsip kerja Passive Infrared. Sensor Passive Infrared hanya dapat mendeteksi pancaran dari sinar inframerah yang memiliki panjang gelombang 8-14 mikrometer.

Manusia memiliki suhu badan dengan pancaran sinar inframerah yang dapat memancarkan sinar inframerahnya dengan panjang gelombang di antara 9-10 mikrometer. Tentunya panjang gelombang tersebut dapat dideteksi oleh sensor Pir, sehingga tidak heran jika sensornya ini sangat efektif untuk human detector alias pendeteksi manusia.

Baca Juga:  Kumpulan Kode TV Polytron LED dan Tabung

Bagian-bagian dari Rangkaian Sensor Pir

Gambar sensor Pir

Untuk bagian-bagian dari Passive Infrared adalah sebagai berikut ini.

1. Frensel Lens

Berfungsi sebagai bagian menfokuskan sinar terang, dan berguna sebagai intensitas cahaya yang relatif konsisten pada seluruh lebar bekas cahaya.

2. IR Filter

IR Filter dapat berfungsi sebagai alat menyaring panjang gelombang sinar inframerah pasif diantara 8 sampai 14 mikrometer saja. Manusia dengan panjang gelombang 9-10 mikrometer maka bisa terdeteksi oleh sensor Pir.

3. Pyroelectrick Sensor

Pyroelectrick merupakan inti dari Passive Infrared yang mampu menangkap pancaran sinar inframerah dari tubuh manusia.

4. Amplifier

Adalah seniman sirkuit amplifier digunakan sebagai penguat arus yang masuk ke pyroelectric.

5. Komparator

Dengan dikuatkan oleh amplifier, nantinya arus akan dibandingkan oleh komparator sehingga dapat menghasilkan output.

Pengaplikasian Sensor Pir

Ada berbagai macam cara yang dapat anda lakukan untuk mengaplikasikan Passive Infrared. Langsung saja berikut ini adalah beberapa pengaplikasian dari sensornya ini di kehidupan sehari-hari.

1. Sebagai Deteksi Gerakan di Sistem Keamanan

Passive Infrared dapat digunakan sebagai pendeteksi gerakan makhluk Hidup pada sistem keamanan. Dengan Passive Infrared maka dapat mendeteksi gerakan mencurigakan dari manusia yang memicu alarm. Saat terdeteksi kehadiran dan pergerakan dari manusia maka sinyal elektronik akan dikirimkan ke sistem alarm untuk menghasilkan bunyi sehingga pemasangan sensor atau pemilik akan mengetahui jika ada hal mencurigakan.

2. Sebagai Pengendali dari Lampu Otomatis

Pengaplikasian selanjutnya adalah pada lampu. Nah, sekarang ini sensor Pir dapat digunakan untuk mengendalikan nyala sebuah lampu, jadi lampu akan secara otomatis menyala jika terdeteksi ada manusia dan otomatis akan mati jika terdeteksi tidak ada manusia di area yang terpantau oleh sensornya.

Baca Juga:  Sistem Bilangan Oktal: Pengertian dan Cara Konversi Bilangan Oktal

3. Mendeteksi Pergerakan di Sistem Kontrol Suhu

Selanjutnya adalah pada sistem kontrol suhu, dengan Passive Infrared ini maka sensor akan secara otomatis mematikan dan mengaktifkan berbagai peralatan sesuai dengan pergerakan yang terdeteksi, seperti pada pendingin udara dengan adanya sensornya ini maka pendingin udara bisa secara otomatis mati dan aktif sesuai dengan pergerakan yang terdeteksi.

4. Deteksi Pada Kamera Pengawas

Sensor Passive Infrared dapat juga diaplikasikan pada kamera pengawas untuk mendeteksi adanya pergerakan sehingga akan memicu rekaman video pada kamera pengawas. Sensor akan mengirimkan sinyal ke kamera pengawas untuk merekam pergerakan objek yang terdeteksi sehingga dapat meningkatkan keefektifan pengawasan

5. Deteksi Kebakaran

Dapat juga digunakan untuk deteksi Kebakaran pada sistem pendeteksian kebakaran dengan prinsip kerja akan mendeteksi perubahan suhu secara tiba-tiba dalam area tertentu. Saat sensor Pir mendeteksi perubahan suhu secara tiba-tiba, sensornya akan otomatis mengirimkan sinyal ke sistem pendeteksian kebakaran sehingga dapat memicu alarm agar bunyi yang dapat memberikan informasi adanya indikasi kebakaran kepada orang-orang sekitar yang berada di tempat tersebut.

Penutup

Sensor Pir atau Passive Infrared adalah sensor yang dapat mendeteksi pancaran sinar inframerah yang mampu menangkap pancaran panjang gelombang 8-14 mikrometer. Sehingga mampu menangkap sinar inframerah dari tubuh manusia yang memiliki panjang gelombang di antara 9-10 mikrometer, dengan demikian sensor Pir sangat efektif untuk human detector.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment