Cara Membaca Kode Warna Kapasitor dan Kode Angkanya

Mengetahui tentang kode warna kapasitor merupakan hal penting saat Anda mempelajari rangkaian elektronika. Pengetahuan pada kode warna tersebut bisa bermanfaat untuk mengetahui informasi yang terdapat di kapasitor.

Berbagai informasi seperti besar tegangan, toleransi, dan juga kapasitansi dari kapasitor bisa diketahui dengan melihat warnanya. Dengan begitu Anda dapat menggunakan kapasitor sesuai kebutuhan dan tujuan yang diinginkan.

Lantas seperti apakah cara membaca kode warna dari kapasitor tersebut? Nah untuk mencari tahu tentang bagaimana membacanya, Anda dapat menyimaknya pada ulasan di bawah ini.

Pengertian Kapasitor

Cara Membaca Kode Warna Kapasitor dan Kode Angkanya

Kapasitor merupakan komponen pada elektronika yang mempunyai fungsi untuk menyimpan muatan listrik dalam kurun waktu tertentu. Dalam penerapannya, satuan yang digunakan pada komponen kapasitor ini adalah Farad.

Komponen kapasitor ini terbuat dari bahan material logam berbentuk dua lempengan yang tersusun paralel dan berdekatan satu dengan yang lainnya. Untuk jumlah susunan lempengan tersebut nantinya bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

Sementara untuk cara kerja dari kapasitor adalah pada saat plat lempengan metal dialirkan tegangan listrik, maka muatan yang bernilai positif akan terkumpul di salah satu kaki metalnya. Sedangkan untuk muatan negatif akan terkumpul di kaki lainnya.

Pada akhirnya, muatan positif tidak akan mengalir ke bagian ujung kutub negatif. Sebaliknya juga, muatan negatif tidak akan menuju ke kutub positif karena terhalang oleh dielektrik yang sifatnya tidak konduktif.

Jenis Kapasitor

Berdasarkan dari bahan material pembuatan dan juga nilainya, kapasitor ini dapat dibagi ke dalam dua jenis. Jenis pertama adalah kapasitor dengan nilai tetap dan yang kedua adalah kapasitor variabel.

Untuk mengenal lebih jelas tentang jenis tersebut, Anda dapat melihat pada penjelasan berikut.

1. Kapasitor Nilai Tetap

Jenis kapasitor nilai tetap atau biasa disebut juga fixed capacitor merupakan kapasitor yang mempunyai nilai tetap atau konstan. Beberapa macam kapasitor yang termasuk dalam kapasitor bernilai tetap ini adalah sebagai berikut.

  • Kapasitor keramik
  • Kapasitor polyester
  • Kapasitor kertas
  • Kapasitor mika
  • Kapasitor elektrolit
  • Kapasitor tantalum
Baca Juga:  Mode Fan Pada AC yang Jarang Diketahui

2. Kapasitor Variabel

Jenis berikutnya adalah kapasitor variabel. Kapasitor variabel ini adalah suatu kapasitor yang mempunyai nilai kapasitansi yang dapat berubah-ubah atau diatur.

Beberapa contoh kapasitor yang tergolong dalam kapasitor variabel ini antara lain adalah:

  • VARCO (variable condensator)
  • Trimmer

Dengan mengetahui informasi di atas, kini tentu Anda bisa menjawab pertanyaan sebutkan jenis jenis kapasitor.

Fungsi Komponen Kapasitor

Seperti halnya komponen elektronika lainnya, kapasitor tentu mempunyai perannya sendiri. Nah, berikut ini adalah berbagai macam fungsi yang dimiliki oleh komponen kapasitor dalam rangkaian elektronika.

  • Menjadi filter penyaring dalam rancangan power supply
  • Menyimpan muatan listrik kapasitansi
  • Menjadi frekuensi pada rancangan antena
  • Menjadi kopling antara satu rangkaian dengan rangkaian lainnya
  • Membuat konsumsi daya listrik lampu neon lebih hemat
  • Menjadi isolator di rangkaian arus DC atau searah
  • Menjadi konduktor di rangkaian AC atau bolak balik
  • Berperan sebagai pembangkit osilator atau gelombang AC
  • Membagi tegangan DC untuk mengubah arus AC menjadi DC

Kurang lebih seperti itu berbagai fungsi dari kapasitor dalam kebutuhan elektronika sehari-hari. Melihat fungsi tersebut tentunya kapasitor ini mempunyai peranan yang cukup penting dalam rangkaian elektronika.

Cara Membaca Kode Angka Kapasitor

Pada kapasitor yang mempunyai ukuran ruang badan yang cukup, informasi seperti tegangan, toleransi, serta kapasitansi akan dicantumkan. Namun, pada tipe kapasitor kecil seperti kapasitor keramik, tentu penulisan informasi tersebut tidak memungkinkan.

Untuk mengatasi hal tersebut, pabrikan memberikan kode angka yang dapat merepresentasikan dari informasi kapasitor. Dengan membacanya, Anda dapat mengetahui nilai kapasitansi kapasitor tersebut lebih mudah.

Supaya lebih jelas lagi dalam membaca kode angka gambar kapasitor, Anda bisa simak cara membaca kapasitor berikut ini.

Baca Juga:  Cara Mengukur Kapasitor Mesin Cuci dengan Mudah

1. Baca Nilai Kapasitor Elektrolit

Kapasitor elektrolit mempunyai bentuk yang besar sehingga dapat dituliskan angka yang merepresentasikan kapasitansi dan peringkat tegangannya. Untuk membaca angka pada kapasitor ini, Anda bisa simak langkah-langkah berikut.

  • Misalkan terdapat kapasitor dengan tulisan 1000uF serta 25 V. Makna 1000uF ini adalah tingkat kapasitansi kapasitor, sedangkan 25 V menunjukkan tegangan maksimum dari kapasitor.
  • Nilai tegangan yang terdapat pada badan kapasitor elektrolit adalah tegangan DC
  • Kapasitor elektrolit adalah jenis polaritas sehingga tidak dapat dipasang pada rangkaian yang menggunakan tegangan AC.

2. Baca Nilai Kapasitor Non Polar

Tidak seperti kapasitor elektrolit, di kapasitor non polar seperti kapasitor mika, keramik, atau kertas, sistem penulisan angkanya merepresentasikan kapasitansi. Oleh karena itu, angka yang tertera di badan kapasitor belum tentu menunjukkan kapasitansi yang sebetulnya.

Nah untuk membaca angka pada kapasitor non polar, Anda perlu perhatikan hal-hal berikut ini.

  • Kapasitansi pada badan kapasitor menggunakan satuan piko Farad
  • Apabila di badan kapasitor tertulis dua angka saja, maka dapat langsung dibaca. Contohnya jika ditulis 56, maka kapasitansi dari kapasitor non polar tersebut 56pF.
  • Apabila terdapat 3 angka di badan kapasitor, maka angka yang ketiga adalah faktor pengali 10. Misalkan ditulis 104, maka kapasitansi bisa dihitung 10 x 104 = 100.000 pF atau 100nF.
  • Apabila angka ketiga dituliskan 8, maka artinya dikalikan 0,01. Contohnya untuk angka kapasitor 128, nilai dari kapasitansinya 12 x 0,01 = 0,12pF.
  • Apabila angka ketiga ditulis 9, maka artinya dikalikan 0,1. Contohnya untuk angka kapasitor 128, nilai kapasitansinya adalah 12 x 0,1 = 1,2pF.
  • Jika tertulis huruf F di antara kode angka, artinya R adalah pengganti koma. Misalkan saja 2R2, artinya kapasitansi kapasitor adalah 2,2pF
Baca Juga:  3 Cara Mengukur Kapasitor dengan Mudah

Tabel kode warna kapasitor

Dalam praktiknya, kode warna memang sudah jarang sekali digunakan pada kapasitor. Akan tetapi, hal tersebut tidak membuat pengetahuan pada kode warna tersebut menjadi tidak diperlukan.

Pasalnya, masih terdapat juga kapasitor yang memakai kode warna dalam pemberian informasinya. Biasanya, kode warna tersebut diberikan untuk mengetahui tentang kapasitansi serta tegangan pada kapasitor.

Penerapan kode warna tersebut biasanya dapat berupa titik warna ataupun pita warna. Untuk mengetahui arti dari kode tersebut, Anda bisa melihatnya pada tabel kode kapasitor berikut ini.

tabel kode warna kapasitor tabel tegangan kapasitor

Cara Membaca Kode Warna Kapasitor

Setelah melihat bagaimana tabel warna kode kapasitor, selanjutnya Anda bisa menggunakannya untuk membaca warna di kapasitor. Untuk memudahkan dalam memahami cara membacanya, Anda dapat perhatikan beberapa hal berikut.

  • Warna pertama adalah bilangan pertama
  • Warna kedua adalah bilangan kedua
  • Warna ketiga adalah pengali 10
  • Warna keempat menunjukkan tingkat toleransi

Sebagai contohnya, misalkan terdapat kapasitor dengan susunan warna merah, kuning, kode warna oren, dan juga perak. Selanjutnya, bisa dilihat kode warnanya pada tabel dan cara menghitungnya adalah 24 x 103 = 24.000 pF dengan toleransinya 10%.

Itulah tadi pembahasan lengkap tentang cara membaca kode angka dan juga kode warna kapasitor. Semoga dengan adanya informasi di atas kini Anda bisa membaca kapasitor dengan baik dan juga benar.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment