Pengertian, Cara Kerja, dan Jenis Kapasitor Beserta Fungsinya

Dalam bidang elektronika, kapasitor merupakan komponen yang cukup penting. Namun tahukah Anda bahwa ada cukup banyak jenis kapasitor dengan fungsi yang berbeda-beda?

Jenis ini bisa dibagi berdasarkan beberapa hal seperti ada atau tidaknya kutub, bahan pembuatan, dan sebagainya. Masing-masing tentu mempunyai cara penerapan berbeda sesuai dengan kebutuhan.

Dengan memahami apa saja jenis dari kapasitor, maka nantinya Anda dapat memilih mana yang paling cocok untuk digunakan di situasi tertentu. Jadi, silakan simak seluruh pembahasannya hingga selesai.

Pengertian Kapasitor

mengenal berbagai jenis kapasitor

Sebelum ke pembahasan lebih lanjut mengenai jenis-jenis kapasitor, mungkin Anda perlu memahami hal yang lebih mendasar, yakni pengertiannya terlebih dahulu. Beberapa orang juga lebih sering menyebut komponen tersebut dengan istilah kondensator.

Cara kerja dari kapasitor ini adalah mengumpulkan ketidakseimbangan yang terjadi pada muatan listrik. Apabila komponen tersebut dihubungkan ke sumber tegangan, nantinya akan muncul elektron pada bagian kepingan.

Ketika kedua kepingan ini memiliki kandungan listrik, maka listrik tersebut akan disimpan pada kapasitor dalam waktu tertentu. Mengenai apa saja fungsi kapasitor, Anda bisa mempelajari di bagian selanjutnya.

Apa Saja Fungsi Kapasitor?

Kapasitor dengan satuan Farad

Di bagian selanjutnya, Anda akan mempelajari jenis-jenis kapasitor dan fungsinya. Namun, sebagai gambaran, berikut ini adalah beberapa fungsi kapasitor secara umum.

  • Menjadi isolator untuk memperlambat arus searah
  • Menjadi filter atau penyaring pada rangkaian catu daya
  • Menjadi pembangkit frekuensi untuk alat osilator
  • Sebagai frekuensi apabila diterapkan pada rangkaian antena
  • Menjadi penghemat daya listrik pada lampu neon
  • Sebagai penyimpan tegangan serta arus dalam periode tertentu
  • Mencegah terjadinya bouncing atau loncatan api saat pemasangan saklar
  • Menjadi kopling, konduktor, dan penggeser fasa

Dari beberapa daftar di atas, bisa dibilang fungsi komponen ini cukup beragam, tergantung digunakan untuk keperluan apa. Perbedaan fungsi ini biasanya dipengaruhi juga dari jenis yang berbeda-beda.

Baca Juga:  Prinsip Kerja Antena Parabola TV Satelit dan Jenis-jenisnya

Berbagai Jenis Kapasitor Fixed

Ada beberapa jenis dari kapasitor dilihat dari beberapa faktor. Secara umum, komponen ini terbagi menjadi dua, yakni fixed capacitor dan variable capacitor.

Di bagian kali ini, akan dijelaskan mengenai fixed capacitor atau kapasitor tetap. Sesuai namanya, capasitor ini merupakan komponen dengan nilai kapasitansi yang konstan, tetap, serta tidak dapat berubah-ubah.

1. Capacitor polar

Kapasitor polar masih terbagi lagi menjadi beberapa macam, yakni elektrolit dan tantalum. Agar lebih jelas mengenai kedua jenis kapasitor tersebut, silakan perhatikan pembahasan di poin berikutnya.

a. Capacitor elektrolit

Jenis kapasitor ini merupakan komponen dengan bahan isolator yang dibuat menggunakan elektrolit dengan kebanyakan bentuk berupa seperti tabung. Bisa dibilang kapasitor elektrolit merupakan nama lain dari ELCO atau Electrolyte Condensator .

ElCO ini mempunyai dua kutub, yakni negatif dan positif di bagian kaki-kakinya. Kaki yang lebih pendek adalah kutub negatif, sementara kutub positif adalah kaki panjang.

Kebanyakan ELCO digunakan pada rangkaian elektronika yang membutuhkan kapasitansi tinggi. Satu hal yang cukup penting untuk diperhatikan adalah usahakan untuk tidak terbalik ketika memasangnya karena dapat menimbulkan masalah.

Nilai kapasitansi sebuah ELCO dapat dilihat di bagian badan beserta tegangan di dalamnya. Namun, secara umum nilai kapasitansi dari komponen ini adalah 0.1 hingga 4700 mikro Farad.

b. Capacitor tantalum

Selanjutnya ada kapasitor tantalum. Sama seperti sebelumnya, jenis ini juga mempunyai dua buah kutub, yakni kutub negatif dan positif. Sementara itu, bahan isolator juga dibuat menggunakan elektrolit.

Alasan kenapa dinamakan tantalum adalah karena terminal positifnya menggunakan bahan logam tantalum. Komponen ini dapat beroperasi pada suhu yang lebih tinggi dibandingkan jenis lain dan nilai kapasitansi lebih besar.

Baca Juga:  Pengertian Perbedaan Potensial Tegangan Beserta Rumus

2. Capacitor Non Polar

Secara umum terdapat lima jenis kapasitor non polar, yakni keramik, poliester, kertas, mika, dan film. Mengenai penjelasan masing-masing dapat dilihat di pembahasan berikut ini.

a. Keramik

Alasan utama kenapa jenis ini disebut dengan kapasitor keramik adalah karena bahan isolator yang digunakan dibuat menggunakan keramik. Kebanyakan komponen ini memiliki bentuk persegi empat atau bulat tipis.

Jika diperhatikan, Anda tidak akan melihat polaritas ataupun kutub sehingga ketika dipasang secara terbalik tidak akan menimbulkan masalah layaknya jenis polar. Dengan karakternya yang stabil, banyak rangkaian elektronika yang menggunakannya.

b. Poliester

Isolator dari jenis ini dibuat menggunakan bahan poliester. Pada umumnya, terdapat beberapa bentuk yang banyak ditemui di seperti pipih, kecil, dan segi empat. Karena tidak mempunyai polaritas, pemasangannya pun cukup mudah dilakukan.

c. Kertas

Bisa dibilang jenis ini termasuk salah satu generasi pertama ketika komponen masih menggunakan tabung hampa. Namun, seiring berkembangnya teknologi modern, komponen berbahan kertas ini sudah jarang digunakan.

d. Mika

Selanjutnya adalah kapasitor mika. Isolator dari komponen ini terbuat dari mika dan juga termasuk salah satu generasi pertama, namun masih bisa ditemui saat ini karena sifatnya cukup stabil dibandingkan lainnya.

e. Film

Terakhir adalah jenis kapasitor film yang isolatornya dibuat menggunakan bahan logam film. Nilai kapasitansi komponen ini dapat dilihat melalui kode warna dengan cara baca seperti kode warna resistor.

Jenis Capacitor Berdasar Variablenya

Jenis Capacitor Berdasar Variablenya

Selain capacitor jenis tetap, ada juga variable capacitor atau kapasitor variabel. Secara umum, jenis ini masih dibagi lagi ke dalam tiga macam, yakni aktif, variable condensator, dan trimer.

1. Capacitor aktif

Jenis ini adalah salah satu bentuk perkembangan teknologi di dunia elektronika, yakni ukuran lebih kecil namun mempunyai fungsi lebih baik. Karena memiliki sifat aktif, komponen tersebut bisa mengalirkan listrik apabila menerima cahaya, baik dari matahari maupun sumber lainnya.

Baca Juga:  Apa itu Kamera Prosumer, Sejarah dan Fitur-fiturnya?

2. Variable condensator

Variable condensator atau kerap disingkat VARCO memiliki karakteristik lebih besar daripada yang lain. Fungsi kapasitor variabel condensator juga bermacam-macam. Untuk nilai kapasitansi, pada umumnya komponen ini berkisar antara 100 hingga 500 mikro Farad.

3. Trimmer

Yang terakhir ada trimmer, yakni pengembangan dari jenis sebelumnya. Hal tersebut dapat dilihat pada bentuknya yang cenderung lebih kecil dan membutuhkan bantuan obeng kecil ketika akan memutar porosnya.

Bagaimana Cara Kerja Capacitor?

Setelah memahami macam-macam kapasitor, di bagian ini akan dijelaskan mengenai gambaran besar tentang cara kerja kapasitor. Secara umum, cara kerja dari komponen ini adalah sebagai berikut.

  • Saat kepingan dipisahkan oleh isolator, capacitor akan netral
  • Ketika baterai terhubung, ujung kutub positif akan menerima elektron, sedangkan kutub negatif menolaknya
  • Ketika sudah penuh elektron, tegangan di dalamnya akan berubah
  • Elektron di dalam kapasitor lalu dialirkan ke rangkaian lainnya
  • Elektron akan membangkitkan reaksi dalam rangkaian

Apa Satuan Kapasitor?

Satu hal lagi yang tidak kalah penting untuk diketahui adalah tentang satuan yang digunakan dalam komponen ini. Satuan dari kapasitor adalah Farad yang diambil dari seorang ilmuwan bernama Michael Farad, penemu alat ukur tersebut.

Penutup

Anda sudah mempelajari apa saja jenis kapasitor beserta fungsinya secara detail. Bisa dibilang ada cukup banyak jenis yang perlu diketahui agar ketika menerapkan pada rangkaian tidak salah pilih dan menyebabkan masalah.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment