Simbol Potensiometer: Jenis, Cara Kerja, dan Komponennya

Setiap komponen elektronik pastinya memiliki beberapa tipe dengan fungsi yang tidak sama. Salah satunya yaitu potensiometer. Supaya lebih mempermudah dalam memahami tipe ini, maka Anda harus mengetahui Simbol potensiometer terlebih dahulu.

Perlu diingat juga bahwa ini adalah alat yang digunakan untuk mengatur volume. Selain itu juga dapat memberikan resistensi ketika tersambung di bagian rangkaian. Secara umum, perangkat potensiometer mempunyai tiga buah PIN.

Untuk 2 terminal berwarna biru dan hijau akan terhubung pada elemen resistif. Untuk terminal ketiga hitam akan terhubung pada wiper yang bisa disesuaikan. Sedangkan potensiometer ini akan bekerja sebagai rheostat atau resistor variabel maupun sebagai pembagi tegangan.

Pengertian Potensiometer

Pengertian Potensiometer

Potensiometer merupakan jenis resistor variabel 3 dengan terminal yang mempunyai nilai resistensinya bisa diatur secara manual. Untuk melakukan pengontrolan dari aliran arus listrik bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

Potensiometer juga termasuk sebagai tipe resistor yang bisa dilakukan pengubahan nilai resistensinya sesuai kebutuhan.

Artinya bahwa user dapat mengatur sendiri nilai yang masuk maupun yang keluar sesuai pada kebutuhan. Berhubung sifatnya seperti itu, otomatis tegangan dan arus yang melalui kabel bisa mengubah keluaran, seperti bunyi atau sinyal.

Contoh penerapan dari potensiometer bisa dilihat di bagian tombol radio. Jadi ketika Anda mengatur frekuensi radio melalui tombol tersebut, otomatis akan mengalami perubahan resistensi maupun hambatan yang ada di rangkaian listriknya.

Perubahan inilah yang bisa menjadikan penangkapan frekuensi di radio mengalami perubahan juga. Selain itu, potensiometer juga bisa dijumpai di bagian pengaturan volume, DCD player, Walkie Talkie maupun tape mobil.

Jenis-jenis Potensiometer

Secara umum, rangkaian dari potensiometer ini memang dibuat dengan bantuan tiga komponen dasar yaitu penyapu atau wiper, elemen resistif, maupun terminal. Untuk elemen resistif itu sendiri akan dibentuk menjadi jalur melingkar.

Baca Juga:  Cara Membaca Nilai Resistor dengan Benar

Selain itu, potensiometer juga terbuat dari bahan yang sifatnya resistif. Contohnya plastik partikel karbon, grafit, maupun kawat resistansi. Di setiap ujung elemen resistif akan terhubung dengan kaki potensiometer yang nantinya akan dihubungkan di rangkaian.

Setelah itu, terdapat satu terminal pada tengah yang menjadi penyapu atau wiper. Fungsinya untuk melakukan pengaturan besar kecilnya dari nilai resistansi. Untuk informasi mengenai jenis potensiometer sebenarnya memiliki 5 jenis berdasarkan dari cara kerjanya.

Berikut ini informasi selengkapnya:

1. Potensiometer Manual

Potensiometer Manual

Hal ini sesuai dengan namanya bahwa potensiometer manual akan bekerja ketika memperoleh sentuhan dari para penggunanya. Contohnya ketika digeser atau diputar, otomatis terdapat dua jenis potensiometer manual yaitu slider dan rotary.

2.     Potensiometer Rotary

Potensiometer Rotary

Untuk jenis yang kedua yaitu potensiometer rotary yang merupakan potensiometer yang difungsikan dengan memutarnya. Jadi jika Anda berkeinginan untuk mengatur besar resistansinya, maka tinggal memutar tuas wiper potensiometer.

Jenis rotary dapat ditemukan di bagian rangkaian elektronik. Contohnya seperti pengatur volume audio.

3. Potensiometer Slider

Potensiometer Slider

Jenis potensiometer yang ketiga ini adalah potensiometer geser atau slider yang merupakan potensiometer dengan cara pemakaian digeser. Untuk itu, Anda tinggal menggeser tuas wipernya jika ingin melakukan pengubahan besar resistansinya.

Sementara cara menggunakan potensiometer jenis ini sangatlah mudah, karena bisa menggunakan dengan jari tangan.

4. Potensiometer Digital

Potensiometer Digital

Penggunaan potensiometer digital memang berbeda dengan cara manual yaitu cara pengoperasian di jenis potensiometer ini dilakukan secara elektronik atau digital. Jenis yang keempat ini paling banyak digunakan di bagian pengukuran maupun pemotongan sinyal analog.

5. Rheostat

Rheostat

Untuk jenis potensiometer yang terakhir ini banyak digunakan pada arus listrik yang bertegangan tinggi. Perlu diingat bahwa rheostat adalah resistor variabel tunggal yang memiliki dua terminal.

Baca Juga:  Cara Top Up OVO di Indomaret dengan Mudah

Simbol Potensiometer

Simbol Potensiometer

Untuk simbol dari potensiometer itu sendiri memiliki dua versi yaitu versi IEC atau sisi kiri dan simbol versi ANSI atau sisi kanan. Untuk simbol IEC merupakan organisasi standarisasi internasional. Sementara untuk simbol potensiometer ANSI merupakan American National Standard Institut.

Contoh Penerapan Potensiometer

Contoh Penerapan Potensiometer

Dalam bidang elektronika, penggunaan potensiometer memang banyak dilakukan. Bahkan sampai dengan tingkat industri. Dapat dikatakan bahwa potensiometer ini menjadi bentuk kemajuan teknologi yang ada untuk saat ini.

Ada beberapa contoh penerapan penggunaan dari potensiometer, misalnya untuk melakukan pengontrolan audio, pengontrolan display televisi, membagi tegangan atau yang lainnya. Untuk informasi contoh penerapan potensiometer selengkapnya, silahkan menyimak penjelasan berikut:

1. Kontrol Audio

Untuk contoh penerapan yang pertama yaitu mengenai kontrol audio yang dikatakan paling mudah dijumpai. Pada biasanya pengontrolan audio menggunakan jenis slider pada daya yang rendah.

Dengan cara ini, maka Anda akan lebih mudah dalam menyesuaikan frekuensi suara supaya didengar lebih nyaring.

2. Mengontrol Display Televisi

Contoh yang kedua yaitu potensiometer yang berfungsi sebagai pengontrol display televisi. Keberadaan dari potensiometer inilah secara tidak langsung bisa mempermudah Anda ketika ingin melakukan pengaturan tingkat kecerahan gambar sesuai yang ditampilkan pada televisi.

Selain itu, sinyal gambar yang ditangkap juga bisa diatur. Caranya dengan melakukan pengaturan pegangan vertikalnya.

3. Membagi Tegangan

Contoh penggunaan potensiometer selanjutnya yaitu membagi tegangan, karena fungsi dari komponen elektronika ini sebagai pembagi tegangan sesuai besaran yang diinginkan pengguna.

Sebenarnya cara kerja dari potensiometer ini menggeser wiper ke arah yang diinginkan. Oleh karena itu, Anda dapat menghasilkan output sesuai yang dikehendaki.

Cara Kerja Potensiometer

Cara Kerja Potensiometer

Untuk Anda yang seringkali bergelut pada bidang elektronika, memang mengetahui simbol potensiometer saja tidak cukup tanpa mengetahui bagaimana cara kerjanya. Sebenarnya cara kerja dari potensiometer ini yaitu dengan mengendalikan besar resistansi atau hambatan.

Baca Juga:  Pengertian Amplifier: Bagian, Jenis, Fungsi Serta Cara Perawatannya

Khususnya yang ada di rangkaian elektronika. Jika hambatan yang diterima semakin besar, otomatis tegangan yang dikeluarkan pun juga lebih kecil. Hal ini juga berlaku sebaliknya. Bagian dari wiper memiliki tugas mengendalikan besar dari hambatan tersebut.

Sedangkan posisi wiper yang sering kali berubah-ubah, dapat menentukan besar luaran yang dihasilkan. Untuk itu, cara penggunaan potensiometer yaitu tinggal menggeser wiper supaya hasilnya sesuai yang Anda inginkan.

Komponen Potensiometer

Komponen Potensiometer

Komponen potensiometer memang berbeda dibandingkan dengan resistor secara umum, karena untuk komponen ini mempunyai tiga bagian kaki yang disebut sebagai terminal. Anda dapat melihat bagian tersebut yang terhubung pada konduktor kabel pada komponen listrik, seperti berikut:

1. Terminal

Terminal dapat dikatakan sebagai kaki potensiometer yang mempunyai tiga konduktor. Pada biasanya berupa logam. Hal ini dijadikan sebagai penghubung komponen pada sambungan luar terminal yang bisa disusun secara paralel atau seri.

2. Wiper

Di bagian komponen, wiper mempunyai fungsi seperti arus yang masuk dari satu terminal ke terminal yang lainnya. Untuk posisinya terhubung ke kaki di bagian tengah.

3. Elemen Resistif

Komponen yang terakhir yaitu elemen resistif. Ini merupakan bahan penyusun dari alat tersebut. Pada bagian inilah yang disusun setelah wiper.

Untuk memberikan hambatan setiap arus yang masuk melalui wiper, maka akan memperoleh hambatan tersebut. Oleh karena itu, arus tersebutlah yang dapat keluar dari kaki yang terakhir.

Dapat dikatakan bahwa simbol potensiometer ini sebagai jenis resistor variabel. Alasannya, karena sistem kerja potensiometer yang bisa melakukan pengaturan dari nilai resistensi yang secara variatif.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment