Apa Itu Dioda? Dioda adalah salah satu jenis kompoen elektronika yang mempunyai bentuk mungil tapi kaya akan manfaatnya dalam dunia elektronika. Hampir semua perangkat elektronika yang Anda temui tentunya akan ada dioda didalamnya. Dioda banyak fungsinya, tergantung dengan jenis dan spesifikasinya. Agar lebih memahami materi mengenai dioda, mari kita belajar bersama dari artikel ini.
Pengertian Dioda
Diode atau dioda merupakan komponen elektronika pasif yang mempunyai kemampuan melewatkan arus hanya satu arah saja dan untuk arah sebaliknya akan dihambat. Atau sederhanya, dioda dapat dikatakan memiliki kemampuan menyearahkan arus. Dioda tergolong komponen yang mempunyai sifat semikonduktor atau dapat menghantarkan arus listrik, biasanya dioda tersusun dari dua tipe bahan yakni tipe n dan tipe p.
Gambar diatas merupakan simbol dioda dimana kedua kakinya dinamakan anoda (+) dan katoda (-). Dioda bekerja berdasarkan prinsip dari teknologi pertemuan p-n semikonduktor artinya dioda mengalirkan arus dari tipe-p (Anoda). dioda mempunyai peran yang banyak diantaranya adalah menyearahkan tegangan AC, menjadi saklar elektronik, LED, dan lain sebagainya.
Prinsip Kerja Dioda
Hakikatnya sebuah dioda memiliki dua prinsip kerja yaitu forward bias (menghantar pada kondisi maju) dan reverse bias (menghambat arus dari kondisi sebaliknya/kondisi mundur). Kedua kondisi dioda tersebut menciptakan karakteristik hubungan arus dan tegangan kompleks yang tidak linier, bergantung pada teknologi, material yang dipakai, dan parameter dari penggunaannya.
Perhatikan gambar dibawah ini untuk memudahkan Anda dalam pemahaman prinsip kerja dioda pada saat kondisi forward bias dan reverse bias. Gambar dibawah adalah rangkaian dioda yang dihubungkan dengan lampu/
Jenis Dioda
Terdapat beberapa jenis dioda, diantaranya seperti berikut ini:
1. Dioda Normal atau Dioda PN Junction
Dioda PN junction atau disebut dioda normal merupakan jenis dioda yang paling banyak ditemui dalam sebuah rangkaian. Dioda normal adalah dioda standar yang umum dipakai pada rangkaian, dioda ini disebut juga sebagai dioda penyearah (rectifier diode) karena sering digunakan untuk menyearahkan tegangan pada rangkaian power supply. Dalam pasaran dioda normal juga dikenal dengan nama dioda generik.
2. Dioda Schottky atau Schottky Diode
Dioda schottky adalah jenis dioda yang tegangan majunya lebih rendah daripada dioda normal pada umumnya. ketika kondisi arus rendah, maka jatuh tegangannya berkisar antara 0,15V hingga 0,4V. Tegangan ini sedikit lebih rendah dari dioda normal yang memiliki tegangan 0,6V. Dioda schottky dapat ditemukan pada rangkaian RF sebagai rectifier & clamping.
3. Dioda Tunnel (Tunnel Diode)
Dioda tunnel ditemukan oleh Ekasaki, oleh karenanya dioda ini dikenal juga sebagai dioda esaki. Selain itu dioda tunnel dalam bahasa Indonesia disebut sebagai dioda terowongan. Dioda tunnel merupakan jenis dioda yang cara kerjanya memanfaatkan fenomena mekanika kuantum yaitu tunneling, sehingga dapat beroperasi pada kecepatan yang sangat tinggi dan pada gelombang mikro (microwave) berfungsi dengan baik. Dioda tunnel dapat ditemukan di rangkaian pendeteksi frekuensi, pencampur sinyal, converter, dll.
4. Dioda Varactor atau Varactor Diode
Dioda varactor dikenal dengan dioda varicap adalah jenis dioda yang nilainya berubah-ubah sesuai dengan tegangan yang diberikan. Dioda varactor sering dijumpai pada rangkaian yang terikat frekuensi seperti radio tuner, TV tuner, dan osilator.
5. Dioda Laser atau Laser Diod
Dioda laser atau laser diode merupakan jenis dioda yang dapat menghasilkan radiasi atau cahaya koheren (dapat dilihat oleh mata dan spektrum infra merah). Laser adalah singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation. Pengaplikasian dioda ini pada DVD player, scanner barcode, printer laser, dll.
6. Dioda Foto atau Photodiode
Photodiode atau dioda foto merupakan jenis dioda yang mampu mentransformasi energi cahaya menjadi arus listrik. Penggunaan dioda ini adalah pada rangkaian sensor cahaya, sensor penghitung kendaraan, scanner barcode, dll. Ada dua jenis dioda foto yaitu photovoltaic dan photoconductive.
7. Dioda LED atau Light Emitting Diode
Dioda LED singkatan dari Light Emitting Diode adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya monokromatik saat diberikan tegangan maju. Dioda LED mempunyai beberapa variasi warna diantaranya biru, kuning, putih, merah, dan hijau. Dalam kehidupan sehari-hari aplikasi dari dioda LED dapat ditemukan pada lampu indikator peralatan elektronik atau listrik, lampu dekorasi, backlight pada TV LCD, lampu penerangan jalan, dll.
8. Dioda Zener atau Zener Diode
Dioda zener adalah jenis dioda yang dibuat secara khusus untuk beroperasi pada rangkaian bias terbalik atau reverse bias. Dioda zener dapat memberikan kestabilan tegangan referensi, sehingga dioda zener banyak digunakan sebagai pengatur tegangan voltage regulator pada power supply / catu daya.
Karakteristik dioda zener adalah mampu melewatkan arus listrik saat kondisi reverse bias / bias terbalik setelah mencapai titik tegangan breakdown-nya. Tapi saat kondisi forward bias / bias maju, dioda zener akan menghantarkan arus listrik sama seperti dioda normal pada umumnya.
9. Dioda Bridge atau Bridge Diode
Dioda bridge pada dasarnya merupakan gabungan dari empat buah dioda normal yang dirangkai menyerupai jembatan, biasanya digunakan sebagai penyearah gelombang penuh pada sebuah rangkaian power supply.
Jika Anda menggunakan dioda bridge maka tidak perlu lagi secara manual menyusun empat buah dioda normal untuk membuat rangkaian penyearah tegangan AC ke DC, ini dikarenakan dioda bridge sudah dikemas secara compact oleh produsen komponen.
Bentuk dioda bridge adalah persegi dengan empat buah kaki terminal, yaitu dua kaki untuk terminal masukan arus/tegangan bolak balik (AC) dan dua kaki lainya sebagai terminal untuk output positif (+) juga output negatif (-).
Fungsi Dioda
Pada rangkaian elektronika, komponen dioda sering diaplikasikan sebagai penyearah dalam sebuah rangkaian. Dioda memiliki beragam fungsi tergantung dari jenisnya, berikut adalah fungsi dari dioda:
1. Penyearah arus Alternating Current (AC) menjadi arus Direct Current (DC).
2. Penstabil tegangan pada sebuah voltage regulator.
3. Lampu indikator
4. lampu penerangan jalan.
5. Sensor cahaya.
6. Pengaman tegangan atau sekering.
7. Sensor panas pada rangkaian amplifier.
8. Sebuah rangkaian Voltage Controlled Oscillator (VCO).