Contoh Evaporator dalam Kehidupan Sehari-hari dan Prinsipnya

Pernahkah Anda mendengar istilah dan contoh evaporator? Mungkin istilah ini masih jarang terdengar sehingga tidak banyak orang mengetahuinya. Padahal, alat evaporator erat kaitannya dengan proses evaporasi yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Penggunaan alat evaporator memang tidak digunakan secara langsung, tetapi jika Anda melihat peralatan elektronik seperti AC dan kulkas, maka Anda bisa menemukan komponen tersebut di dalamnya. Berikut ini akan dibahas secara lengkap mengenai alat evaporator.

Apa itu Alat Evaporator?

Sebelum membahas lebih lanjut tentang contoh evaporator, pahami dulu pengertian alatnya. Evaporator adalah jenis alat yang berfungsi untuk mengubah cairan menjadi uap, baik itu sebagian maupun seluruhnya.

Umumnya alat evaporator terdiri atas tiga bagian, diantaranya penukar panas, bagian evaporasi yang menjadi tempat cairan mendidih dan menguap, serta bagian pemisah untuk memisahkan uap dari cairan untuk selanjutnya masuk ke dalam kondensor.

Dua prinsip dasar dari evaporator yaitu menukar panas dan juga memisahkan uap yang terbentuk dari cairan. Evaporator biasanya digunakan dalam bidang industri pengolahan yang berhubungan dengan cairan dan juga bahan kimia.

Fungsi Alat Evaporator

"</a

Fungsi utama dari evaporator yaitu untuk menyerap panas yang berasal dari udara, air, dan zat lainnya pada area tertentu kemudian masuk ke dalam sistem refrigerasi, lalu menghasilkan gas atau uap yang dingin. Kegunaan lainnya dari evaporator antara lain:

1. Memastikan AC Berfungsi dengan Baik

Fungsi evaporator yang pertama yaitu memastikan kinerja AC mobil beroperasi dengan baik dan benar. Jika terdapat masalah pada alat evaporator, maka secara keseluruhan AC tidak akan dapat bekerja dengan baik.

2. Mendinginkan Udara

Contoh evaporator digunakan dalam sistem pendingin seperti AC, kulkas, freezer, dan sistem pendingin lainnya. Fungsi evaporator adalah mendinginkan udara atau cairan dengan menghilangkan panas dari sumber tersebut dan mengubah refrigeran cair menjadi uap.

Baca Juga:  Dioda: Pengertian, Fungsi, Prinsip Cara Kerja dan Jenisnya

3. Menyalurkan Udara

Evaporator juga berfungsi untuk menyalurkan udara dingin ke area sekitarnya. Seiring kemajuan teknologi, Anda bisa menemukan evaporator bisa berfungsi untuk menyaring udara sekaligus, sehingga udara menjadi lebih bersih.

4. Industri Farmasi

Evaporator digunakan dalam produksi farmasi untuk mengkonsentrasikan larutan obat atau bahan kimia. Proses ini dapat membantu menghilangkan pelarut atau air dari larutan, dan meninggalkan bahan obat yang lebih konsentrat.

5. Mengeringkan Udara

Alat evaporator digunakan dalam beberapa jenis pengering udara, seperti pengering pakaian, pengering rambut, dan pengering industri. Evaporator akan menghilangkan kelembaban dari udara dengan mengkondensasikan uap airnya, sehingga bendanya akan kering.

Contoh Evaporator dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari, Anda bisa menemukan berbagai contoh penerapan alat evaporator pada beberapa barang elektronik, diantaranya:

1. AC (Air Conditioner)

AC (Air Conditioner)

Evaporator terdapat dalam unit dalam AC yang bertanggung jawab untuk mendinginkan udara dalam ruangan. Evaporator mengubah refrigeran cair menjadi uap dengan mengambil panas dari udara dalam ruangan.

2. Kulkas dan Freezer

Kulkas dan Freezer

Evaporator juga ada dalam kulkas dan freezer untuk mendinginkan dan menjaga suhu di dalamnya. Evaporator bekerja dengan mengambil panas dari dalam kulkas atau freezer dan mengubah refrigeran cair menjadi uap.

3. Pengering Rambut

Pengering Rambut'

Pengering rambut menggunakan evaporator untuk menghilangkan kelembaban dari rambut. Udara yang dihasilkan oleh pengering rambut melewati evaporator yang mengkondensasikan uap air dari rambut, sehingga mengeringkannya.

4. Pengering Pakaian

Pengering Pakaian

Pengering pakaian juga menggunakan alat evaporator untuk menghilangkan kelembaban dari pakaian yang basah. Udara panas melewati evaporator, yang mengkondensasikan uap air dari pakaian dan mengeringkannya.

5. Desalinasi Air Laut

Desalinasi Air Laut

Evaporator digunakan dalam proses desalinasi yang bertujuan untuk mengubah air laut menjadi air tawar. Air laut akan dipanaskan dan uap airnya akan dikondensasi kembali menjadi air tawar. Sementara itu, garam dan mineral lainnya akan tetap tertinggal.

Baca Juga:  Penjelasan Besaran dan Satuan dalam Fisika (Pokok & Turunan)

6. Pendingin Udara

Pendingin Udara

Penerapan evaporator juga terdapat pada beberapa jenis pendingin udara portable, salah satunya air cooler. Evaporator akan mengambil panas dari udara dan mengubah air menjadi uap, sehingga suhu udara yang dikeluarkan oleh alat tersebut menjadi turun.

7. Destilasi

Destilasi

Dalam proses destilasi, evaporasi digunakan untuk memisahkan zat-zat yang berbeda dalam suatu campuran yang didasarkan pada titik didihnya. Campuran dipanaskan dan komponen dengan titik didih lebih rendah akan menguap dan dikondensasikan menjadi cairan.

Prinsip Kerja Evaporator

Prinsip Kerja Evaporator

Setelah membahas tentang contoh evaporator, selanjutnya akan dibahas mengenai prinsip kerja dari alat evaporator. Pada dasarnya, prinsip kerja dari alat ini berkaitan dengan proses evaporasi dan merupakan kebalikan dari kondensor.

Cairan refrigeran dengan suhu dan tekanan tinggi akan mengalir ke dalam evaporator. Di dalam evaporator, panas dari lingkungan atau benda yang perlu didinginkan selanjutnya ditransfer ke cairan refrigeran.

Hal ini menyebabkan sebagian cairan refrigeran menguap dan berubah menjadi uap yang menghasilkan pendinginan. Uap tersebut kemudian keluar dari evaporator untuk diproses lebih lanjut dalam sistem.

Jenis-jenis Evaporator

Jenis-jenis Evaporator

Berdasarkan cara perpindahan panasnya, alat evaporator dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya sebagai berikut:

1. Rotary Evaporator

Jenis evaporator ini menggunakan drum berputar yang dipanaskan untuk menguapkan cairan. Cairan dimasukkan ke dalam drum dan terpapar panas saat drum berputar. Penguapan terjadi saat cairan berinteraksi dengan permukaan panas drum.

2. Rising Film Evaporator

Evaporator ini menggunakan permukaan pemanas dalam bentuk film tipis untuk menguapkan cairan. Cairan dipompa ke bagian atas permukaan pemanas dan mengalir ke bawah dalam bentuk film yang tipis.

Panas dari permukaan pemanas menguapkan cairan menjadi uap, sementara residu cairan dikumpulkan di bagian bawah evaporator. Evaporator jenis ini sangat cocok untuk memproses bahan yang memiliki kesalahan ringan.

Baca Juga:  Amplitudo: Pengertian, Rumus, Jenis, dan Metode Kuantifikasi

3. Multi Effect Evaporator

Multi Effect Evaporator (MEE) adalah sistem penguapan bertahap yang digunakan dalam industri untuk menghasilkan produk pekat dengan memanfaatkan energi panas yang dipindahkan dari satu efek penguapan ke efek berikutnya.

4. Agitated Thin Film Evaporator

Ciri khusus dari alat evaporator ini yaitu memiliki cangkang berjaket dari rotor berkecepatan tinggi. Uap yang dihasilkan dalam evaporator secara bersamaan dibersihkan menggunakan pemisah entrainment setelah aliran pemanasan.

5. Forced Circulation Evaporators

Jenis evaporator ini terdiri dari tabung penukar panas yang digunakan untuk memekatkan larutan. Selama proses, larutan akan dipompa melalui tabung dengan kecepatan tinggi. Hal ini bertujuan untuk mencapai koefisien perpindahan panas yang tinggi.

6. Self Cleaning Evaporator

Self Cleaning Evaporator (evaporator pembersih otomatis) adalah jenis evaporator yang dirancang dengan fitur khusus untuk membersihkan dirinya sendiri dari endapan atau kontaminan yang terbentuk selama proses penguapan.

Evaporator ini menggunakan teknologi atau mekanisme tertentu yang memungkinkannya untuk secara otomatis menghilangkan endapan atau kontaminan yang menempel pada permukaan penukar panas.

Contoh evaporator ternyata bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya pada peralatan elektronik yang Anda gunakan. Evaporator ternyata memiliki peran yang penting dalam kehidupan manusia yaitu sebagai alat untuk mengubah benda cair menjadi uap.

Penggunaan alat evaporator yang tepat dapat meningkatkan efisiensi proses penguapan dan menghasilkan produk yang berkualitas. Setiap jenis evaporator memiliki prinsip kerja dan kegunaan yang berbeda, tergantung pada aplikasi spesifiknya.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment