Geopolitik secara umum bisa diartikan sebagai kegiatan politik antar pemerintahan yang melibatkan negara lain disuatu regional ataupun secara global. Dan Indonesia sendiri sebagai suatu bangsa yang besar, sejak kemerdekaannya di 1945, telah menganut sistem politik luar negeri yang bebas aktif. Itu artinya Indonesia tidak akan condong ke suatu kubu manapun, tetapi tetap turut serta dalam setiap kegiatan internasional.
Contoh Geopolitik Republik Indoensia
Berikut adalah contoh beberapa geopolitik Indonesia dalam 77 tahun terakhir:
1. Mendukung negara Palestina
Setelah mendapatkan pengakuan kemerdekaan sebagai negara dari Palestina di forum internasional paska proklamasi 1945, kini Indonesia selalu lantang menyerukan dan mendukung negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
2. Perundingan dalam rangka pengakuan Negara Indonesia
Setelah memproklamirkan kemerdekaan, pihak Belanda tidak menyerah begitu saja kepada Indonesia dengan mempengaruhi negara lain untuk tidak mengakui eksistensi Indonesia. Maka para diplomat kita harus ulet dan luwes dalam beberapa perundingan seperti:
- Penjanjian Linggarjati
- Perundingan Renville
- Perundingan Roem-Royen
- Konferensi Inter-Indonesia
- Konferensi Meja Bundar
3. Mendeklarasikan gerakan Non-Blok
Saat terjadi perang dingin paska Perang Dunia II, negara-negara di dunia terpolarisasi menjadi blok barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat yang berideologi liberal, dengan blok timur yang dikomandoi oleh Uni Soviet yang berpaham komunis. Dari situ, Indonesia bersama dengan beberapa negara lainnya membentuk gerakan non-blok sebagai jawaban atas penolakan untuk terseret kedalam konflik berkepanjangan dan juga ideologi liberal/komunis antara blok barat dan blok timur.
4. Aktif mengirimkan pasukan perdamian
Sepanjang sejarah, Indonesia tercatat telah mengirimkan 31 kontingen Garuda ke berbagai penjuru dunia dengan tujuan menjaga perdamaian dan keamanan di area tersebut. Beberapa negara yang pernah dijaga oleh pasukan perdamaian dari Indonesia adalah:
- Mesir 1957
- Vietnam 1973
- Irak 1988
- Kamboja 1992
- Bosnia Herzegovina 1992
- Filipina 1992
- Lebanon 2007 – 2019
5. Perebutan blok Ambalat
Salah satu konflik yang pernah terjadi dengan Malaysia adalah perebutan Pulau Sipadan, Pulau Ligitan dan juga teritorial laut disekitarnya. Namun pada akhirnya Malaysia yang diberikan hak oleh Mahkamah Internasional setelah sidang-sidang yang alot membahas tentang ratifikasi UNCLOS.
6. Klaim Laut Natuna
Sengekta laut juga pernah terjadi saat RRC mengeluarkan peta laut yang mengklaim sebagian besar wilayah Laut Cina Selatan, dan akhirnya bersinggungan dengan batas negara di daerah kepulauan Natuna. Namum pemerintah dengan cekatan merubah nama teritori di wilayah rawan tersebut menjadi Laut Natuna Utara dan mengaktifkan patroli laut di sekitaran Pulau Natuna.
7. Integrasi Timor Timur
Pada tahun 1975, Operasi Seroja yang dimaksudkan untuk menggulingkan rezim Fretilin di Timor Portugis yang disinyalir akan mengkomuniskan wilayah tersebut setelah “dilepas” oleh Portugal. Militer Indonesia yang didukung oleh Australia dan Amerika Serikat, berhasil mengalahkan pasukan Timor setelah perang selama 9 bulan dan diakhiri dengan bergantinya nama menjadi Timor Timur yang kemudian menjadi provinsi ke-27 Indonesia kala itu.
8. Disintegrasi Timor Leste
Paska reformasi Indonesia di tahun 1999, Timor Timur menuntut kemerdekaan melalui jalur referendum yang akhirnya disetujui oleh pemerintah Indonesia. Dengan disaksikan oleh banyak pengawas Internasional, referendum berhasil dijalankan dengan lancar dan berakhir dengan mayoritas warga Timor Timur menginginkan mendirikan negara sendiri bernama Timor Leste.
9. Membentuk ASEAN
Melihat situasi politik dunia pada tahun 1960-an awal yang sangat panas, lima negara dari Asia Tenggara berinisiatif untuk membentuk asosiasi regional yang berlandaskan kedekatan secara geografis dan juga budaya yang bernama ASEAN. Dari situ diharapkan bisa menciptakan kawasan Asia Tenggara yang aman, damai dan stabil, sehingga bisa berfokus pada pembangunan dalam negeri. Kelima negara tersebut adalah:
- Indonesia
- Singapura
- Malaysia
- Filipina
- Thailand
10. Pembebasan Irian Barat
Dilatari oleh pihak Belanda yang tidak mau melepas Papua dari jajahannya, maka pemerintah Indonesia di tahun 1961 melancarkan operasi Trikora yang bertujuan untuk mengusir Kerajaan Belanda dari tanah Indonesia. Pada saat itu Indonesia didukung oleh Uni Soviet dalam perang yang berlangsung selama 10 bulan tersebut. Setelah berhasil mengalahkan pasukan Belanda, Indonesia merubah nama Papua menjadi Irian Jaya untuk menghilangkan kesan asing di nama pulau yang dimiliki oleh Indonesia itu.
11. Kejadian Pesawat Garuda Woyla
Pada 28 Maret 1981, sekelompok teroris yang menamakan diri sebagai komando jihad, dengan bersenjata api membajak pesawat Garuda Indonesia berjenis Woyla di bandar udara Don Muang, Thailand. Tuntutannya adalah membebaskan rekan dari teroris tersebut yang sedang dipenjara oleh Pemerintah Indonesia karena kasus terorisme lainnya. Akhir kisah, para teroris akhirnya bisa ditumpas dan membebaskan para sandera penumpang yang ada didalam pesawat.
12. Jakarta Informal Meeting
Jakarta Informal Meeting I
Berlatar perang yang kecamuk di Asia Tenggara pada akhir dekade 70an, Indonesia mengajukan diri menjadi penengah dua negara yang berkonflik yaitu Kamboja dan Vietnam. Saat itu, pemimpin kedua negara yang bertikai diundang oleh Indonesia ke Jakarta untuk menghadiri pertemuan “tidak resmi” dengan agenda mencari jalan untuk mengakhiri konflik yang terjadi.
Jakarta Informal Meeting II
Ini adalah kelanjutan dari JIM I namun ditambah Australia sebagai peserta. Dan dari JIM II ini, diakhiri dengan Perjanjian Paris yang secara total mengakhiri perang di tahun 1991.
13. Indonesia keluar dari PBB
Salah satu contoh geopolitik Indonesia yang cukup mencengangkan yaitu saat negara kita keluar dari PBB pada awal tahun 1965. Latar belakang peristiwa ini diyakini akibat diangkatnya Malaysia sebagai salah satu anggota dewan keamanan PBB.
14. Menjadi inisiator OKI
OKI (Organisasi Konferensi Islam) adalah sebuah perkumpulan negara-negara Islam yang dibentuk pada 1969. Organisasi ini dibentuk dengan semangat melindungi tempat-tempat suci umat Muslim dari perbuatan yang membahayakan. Indonesia sendiri cukup aktif menginisiasi berdirinya OKI ini, mengingat posisi Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
15. Konfrontasi Borneo
Peristiwa ini juga salah satu contoh geopolitik Indonesia yang dilatari oleh terbentuknya Federasi Malaysia yang hendak mengakui wilayah di Pulau Kalimantan bagian utara sebagai bagian dari federasinya. Namun konflik ini berakhir dengan sendirinya setelah Orde Baru berkuasa. Adapun 3 wilayah yang sempat menjadi pemicu konflik adalah:
- Sabah
- Sarawak
16. Konferensi Asia-Afrika
KAA merupakan contoh lainnya dimana Indonesia memainkan peran penting percaturan politik dunia dengan menggandeng negara-negara “dunia ketiga” untuk bersatu melawan neokolonialisme yang ditenggarai digaungkan oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet. Pada pagelaran pertamanya di Bandung tahun 1955, ada 29 negara yang bergabung untuk lebih meningkatkan kerjasama antar pemerintahan di berbagai bidang, khususnya sektor ekonomi.
17. Klaim kebudayaan
Sejarah mencatat kalau konflik antara Indonesia dan Malaysia tidak hanya terjadi di medan perang dan juga jalur politik, tetapi sampai klaim seni budaya yang akhirnya Indonesia mengirimkan nota diplomatik resminya untuk mengecam tindakan yang dilakukan Malaysia. Contoh klaim kebudayaan yang dilakukan oleh Malaysia adalah, mengklaim batik, reog Ponorogo, lagu rasa sayange, keris dan juga angklung.