Bagi yang sudah biasa dengan dunia elektronik, mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan fungsi dioda 1n4148 beserta jenis-jenisnya. Komponen tersebut memiliki fungsi utama menstabilkan tegangan pada power supply.
Secara umum, setiap jenis mempunyai bahan pembuatan berupa semikonduktor. Akan tetapi, untuk jenis tertentu seperti zener memang dibuat secara khusus agar dapat dipakai di dalam rangkaian reverse bias.
Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai komponen elektronika tersebut, Anda bisa menyimak dengan saksama penjelasan berikut ini. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah apabila nantinya akan menggunakannya.
Fungsi Dioda 1n4148
Ada beberapa fungsi dari Dioda jenis ini, terutama untuk sebuah rangkaian sirkuit tertentu. Untuk lebih jelasnya, Anda dapat menyimak beberapa poin berikut ini.
- Menjadi penstabil tegangan pada rangkaian regulator jenis zener
- Berfungsi membatasi tegangan ketika dirangkai untuk arus balik
- Berfungsi sebagai dioda sebagaimana mestinya ketika dirangkai maju
- Menyaring supaya mampu menghasilkan tegangan DC lebih murni
- Menjadi penyearah arus
- Menjadi pendeteksi tegangan tertentu
- Menjadi pembatas sinyal input
- Menjadi pengaman Electro Static Discharge
Jenis-Jenis Dioda
Setelah mengetahui fungsi dioda 1n4148 di atas, Anda juga perlu mengetahui sebenarnya apa saja jenis-jenis dioda yang kerap digunakan. Pada umumnya, terdapat berbagai macam jenis dengan fungsi dan bentuk yang berbeda-beda. Berikut adalah penjelasannya.
1. Rectifier
Jenis rectifier atau penyearah merupakan yang paling banyak digunakan. Rectifier adalah komponen berbahan semikonduktor dan terdiri dari dua lapisan, yakni positif dan negatif. Fungsi dari jenis ini adalah menghantarkan arus ketika forward bias serta menghambat ketika bias balik atau reverse bias.
Forward bias akan terjadi ketika anoda mendapatkan tegangan positif, sedangkan katode mendapatkan tegangan negatif. Hal tersebut berlaku sebaliknya, apabila anoda mendapat tegangan negatif sedangkan katode positif, maka akan terjadi reverse bias.
2. Zener
Jenis yang kedua adalah dioda zener 4148. Mungkin Anda juga sudah tidak terlalu asing dengan jenis tersebut, apalagi yang bekerja di dunia elektronika. Berbeda dengan rectifier, zener digunakan untuk karakteristik yang berbeda.
Jika jenis rectifier akan bekerja ketika bias maju, maka zener bekerja sebaliknya, yakni pada reverse bias atau bias mundur. Zener adalah jenis yang mempunyai karakter menyalurkan arus listrik menuju arah berlawanan apabila tegangan melewati batas tembus atau zener.
Tidak seperti diode pada umumnya yang hanya menyalurkan arus ke satu arah, ketika diode zener dirangkai secara bias maju, maka fungsinya akan menyerupai rectifier. Akan tetapi, ketika zener dipasang bias mundur, arus mengalir apabila tegangan telah melewati breakdown atau tegangan zener.
Mengenai pertanyaan dioda zener 4148 berapa volt, besaran angka tersebut tergantung dari tipe diode yang digunakan. Hanya saja, secara umum nilai tegangan tersebut adalah 3,3v hingga 11,1 v. Beberapa fungsi dari diode zener antara lain penstabil tegangan, pembatas level sinyal, dan sebagainya.
3. Photodiode
Berikutnya ada photodiode, yakni diode yang bekerja sesuai dengan intensitas cahaya yang ada. Ketika photodiode mendapatkan cahaya, maka fungsinya akan menjadi seperti diode pada umumnya. Akan tetapi, saat tidak terkena cahaya, photodiode akan menjadi resistor dengan tahanan yang besar sehingga arus listrik tidak mengalir.
Bisa dibilang bahwa photodiode merupakan sebuah sensor cahaya yang bersifat semikonduktor untuk mengubah cahaya menjadi listrik. Beberapa cahaya yang dapat dideteksi antara lain infra merah, ultra ungu, hingga sinar X.
4. Dioda Schottky
Apabila dilihat dari bentuknya, dioda ini mempunyai bentuk hampir mirip dengan jenis rectifier. Akan tetapi, tentu saja dari karakteristik hingga bahan pembuatannya jelas berbeda. Jenis ini memiliki tegangan jatuh yang rendah apabila dibandingkan dioda lainnya.
Perbedaan yang cukup terlihat antara jenis Schottky dengan lainnya adalah penggunaan material pada lapisan deplesi. Nama Schottky itu sendiri diambil dari nama seorang ilmuan asal Jerman yang bernama Walter Schottky.
Bagaimana Cara Kerja Dioda 4148?
Karena ada banyak jenisnya, pada bagian ini hanya akan dijelaskan mengenai bagaimana cara kerja dari diode jenis zener. Untuk mengetahui cara kerjanya, silakan simak pembahasan berikut ini.
1. Cara kerja secara umum
Secara umum, dioda in4148 memiliki cara kerja sesuai dengan yang telah dijelaskan di bagian sebelumnya. Ketika tegangan diberikan ke reverse bias melalui breakdown voltage, maka nantinya diode zener akan menyalurkan arus listrik ke rangkaian selanjutnya.
Sifat inilah yang menjadi perbedaan paling mencolok apabila dibandingkan dengan jenis lainnya yang mungkin hanya dapat menyalurkan ke satu arah. Breakdown voltage tersebut kerap juga disebut dengan istilah tegangan zener.
2. Cara kerja dalam rangkaian paralel
Prinsip dasar dari dioda jenis ini pada rangkaian paralel adalah tegangan yang keluar akan selalu sama dengan tegangan zener. Untuk mengetahui apakah prinsip tersebut benar-benar berlaku, Anda bisa mencoba mengubah tegangan input dengan rangkaian paralel.
Jika tegangan output cenderung stabil, artinya diode masih bekerja dengan baik. Dari prinsip kerja tersebut, dapat diketahui bahwa Anda dapat memakai dioda zener untuk menstabilkan tegangan atau menjadi pembatas level tegangan pada suatu rangkaian elektronika.
3. Cara kerja dalam rangkaian seri
Lain halnya dengan sebelumnya, pada rangkaian seri tegangan output merupakan tegangan input yang dikurangi dengan tegangan zener. Sebagai contoh, Anda menggunakan dioda 5v6 dengan tegangan input 8 V, maka tegangan output adalah 2,4 V
Dengan prinsip kerja tersebut, Anda dapat menggunakannya sebagai pendeteksi level tegangan yang terdapat pada sebuah titik di rangkaian elektronika. Cara untuk melihatnya adalah dengan memperhatikan nilai selisih tegangan sebagai pembanding.
Dioda 4148 Berapa Volt? Ini Cara Mengukurnya
Ini merupakan pertanyaan yang cukup sering muncul karena banyak orang ingin mengetahui berapa volt yang dimiliki oleh sebuah dioda. Untuk mengukurnya, Anda bisa menggunakan beberapa cara yang akan dijelaskan di bagian berikut.
1. Menggunakan Ohmmeter
Cara yang pertama Anda bisa menggunakan bantuan Ohmmeter. Bisa dibilang alat ini merupakan yang paling simpel dan mudah untuk mengukur dioda 4149. Selain itu, pengukuran menggunakan Ohmmeter juga bisa digunakan untuk mengetahui apakah kondisi dioda masih baik atau bermasalah.
Berikut adalah langkah-langkah untuk mengukur dioda menggunakan Ohmmeter yang terdapat pada multimeter.
- Siapkan Ohmmeter
- Atur saklar di posisi Ohm
- Tempel probe hitam ke katode
- Tempel probe merah ke kaki anoda
- Perhatikan bagian display
- Anda akan melihat nilai hambatan untuk menandakan dioda masih dalam kondisi baik
- Balikkan posisi probe hitam dan merah lalu lihat kembali hasilnya
- Apabila resistansi tidak terhingga, diode dalam kondisi baik
- Selesai
2. Menggunakan Voltmeter
Selanjutnya, Anda juga bisa mengukur menggunakan voltmeter pada multimeter. Namun, sebelum itu Anda harus mempersiapkan rangkaian sederhana terlebih dahulu dengan resistor secara seri. Setelah itu, lakukan langkah berikut.
- Atur saklar multimeter di posisi Volt
- Tempel probe hitam pada kaki anode
- Tempel probe merah pada kaki katode
- Perhatikan display
- Apabila tegangan mendekati tegangan zener, artinya kondisi masih baik
- Selesai
Jadi, fungsi dioda 1n4148 ada cukup banyak di dalam sebuah rangkaian elektronika. Namun, sebelum menggunakan, pastikan Anda sudah mengetahui terlebih dahulu beberapa hal seperti jenis-jenis, cara membaca, cara mengukur, dan sebagainya.