Pengertian HSD: Jenis, Penggunaan Serta Harga Terbarunya

Bagi yang sudah lama berkecimpung di dunia perminyakan, kalian pasti sudah familiar dengan istilah solar HSD. Dari berbagai jenis solar, HSD adalah jenis yang paling banyak digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor dan mesin industri.

Meskipun begitu, HSD juga bisa digunakan untuk mengoperasikan mesin-mesin berat. Karena itulah saat ini HSD menjadi bisnis yang sedang dilirik banyak investor baik lokal maupun internasional. Terlebih lagi dengan semakin meningkatnya aktivitas pertambangan dan pembangunan kilang minyak baru di Indonesia, permintaan akan HSD pun juga semakin meningkat.

Nah pada pembahasan kali ini, kami akan mengulas lebih lengkap mengenai HSD mulai dari pengertian hingga kegunaannya. Simak ulasan berikut ini!

Pengertian HSD

Pengertian HSD
Ilustrasi HSD

HSD adalah salah satu bahan bakar yang terbentuk dari campuran kompleks senyawa hidrokarbon dan sebagian kecil senyawa non-hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon yang terkandung dalam HSD adalah parafin, naftenik, olefin, dan aromatik. Sedangkan senyawa non-hidrokarbon yang terkandung pada HSD terdiri dari unsur non logam seperti Oksigen dan nitrogen, serta unsur logam seperti nikel dan besi.

HSD juga merupakan salah satu hasil dari penyulingan minyak bumi yang berwarna kuning kecoklatan. Karena merupakan salah satu jenis solar, kemungkinan HSD didistilasikan pada fraksi ke 4 pada refinery.

Solar biasanya digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel yang memiliki kecepatan putaran yang tinggi (>1000 rpm). Selain itu, dapur-dapur kecil yang membutuhkan pembakaran bersih biasanya juga memanfaatkan solar.

Selain warnanya yang kuning kecoklatan, HSD juga memiliki beberapa sifat lain seperti:

  • Berbentuk liquid dan mudah menguap meskipun pada suhu normal sekalipun
  • Memiliki titik nyala yang cukup tinggi (40 °C – 100 °C)
  • Bisa terbakar secara tiba-tiba jika suhunya sudah mencapai 350 °C
  • Memiliki densitas (berat jenis) antara 0.82 – 0.86
  • Menghasilkan kalor yang cukup besar (10.500 kcal/kg)
  • Mengandung lebih banyak sulfur dibanding bahan bakar jenis premium
Baca Juga:  Pengertian Z Score: Rumus, Cara Menghitung dan Contoh Kasus

Jenis-jenis HSD

Jenis-jenis HSD
Jenis-jenis HSD

Jenis dari HSD bisa diklasifikan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang dapat mengklasifikasikan HSD adalah tingkatannya. HSD sendiri terbagi menjadi 3 tingkatan sebagai berikut:

1. Tingkat 1-D

HSD tingkat 1-D merupakan salah satu jenis bahan bakar yang cukup volatil (mudah menguap). Pada umumnya, bahan bakar ini digunakan untuk kendaraan bermotor yang memiliki perubahan kecepatan yang berfrekuensi.

2. Tingkat 2-D

Berlawanan dengan jenis sebelumnya, HSD tingkat 2-d memiliki tingkat volatil yang cukup rendah. Biasanya bahan bakar ini digunakan untuk mesin industri seperti otomotif atau kapal laut.

3. Tingkat 4-D

HSD tingkat 4-D memiliki volatilitas yang lebih rendah dibanding jenis-jenis sebelumnya dan hanya digunakan untuk mesin berkecepatan rendah dan sedang.

Selain berdasarkan tingkatannya, HSD juga bisa diklasifikasikan berdasarkan kecepatan putarannya. Berikut ini adalah penjelasannya:

  • HSD >1000 rpm: HSD dengan kecepatan lebih dari 1000 rpm (rotation per minute) biasanya digunakan untuk kendaraan bermotor. HSD jenis ini umumnya disebut sebagai ADO (Automotive Diesel Oil)
  • HSD ≤1000 rpm: HSD dengan kecepatan tak lebih dari 1000 rpm biasanya digunakan untuk bahan bakar mesin industri dan lebih dikenal sebagai IDO (Industry Diesel Oil).

Penggunaan HSD

Penggunaan HSD
Penggunaan HSD

Seperti yang kita tahu, HSD berfungsi sebagai bahan bakar kendaraan bermotor atau mesin industri. Namun, ternyata pengaplikasian HSD/diesel lebih dari itu. Salah satu contohnya adalah sebagai sumber listrik yang biasa digunakan oleh genset. Jika kalian penasaran apa saja penerapan dari HSD, simaklah ulasan berikut:

1. Genset

Genset bertenaga diesel dapat dimanfaatkan baik untuk keperluan perumahan maupun komersial. Hal itu disebabkan karena HSD dapat membakar secara efektif, sehingga daya yang dihasilkan juga lebih tahan lama. Sehingga kehadiran genset akan sangat membantu saat terjadi mati listrik, terutama di tempat-tempat seperti rumah sakit.

Baca Juga:  10 Perangkat Output Komputer dan Fungsinya

2. Kendaraan Umum

Cukup banyak kendaraan/transportasi umum yang menggunakan diesel sebagai bahan bakarnya. Terlebih lagi, mesin diesel juga lebih tahan air karena tidak mempunyai sistem listrik yang menyebabkan korsleting. Dengan begitu, kendaraan dengan mesin diesel lebih mampu untuk menerjang banjir dibanding mesin-mesin lain.

3. Kendaraan Militer

Mungkin belum banyak yang tahu bahwa kendaraan-kendaraan militer seperti tank, truk lapis baja, ambulans militer juga menggunakan mesin diesel. Mesin diesel terutama HSD dapat meningkatkan horsepower dan torsi kendaraan agar bisa mengangkut muatan-muatan berat di berbagai medan.

4. Lokomotif Kereta Api

Kebanyakan kereta sekarang mungkin sudah menggunakan listrik. Namun jika ada kendala, maka kereta juga bisa menggunakan diesel. Biasanya kereta yang menggunakan diesel adalah jenis kereta kargo.

5. Alat Konstruksi

Sama seperti alat-alat yang lain, alat konstruksi menggunakan mesin diesel/HSD karena kemampuannya untuk mengangkat beban berat.

6. Kapal Laut

Kapal yang dimaksud di sini bukan hanya kapal biasa, namun juga kapal seperti motorboat, kapal tongkang, bahkan kapal selam. Selain untuk mengangkat beban yang berat, diesel juga digunakan karena lebih mudah untuk dioperasikan.

Harga HSD Terbaru

Untuk periode 15-30 September, HSD diberi harga sekitar Rp23.450 – Rp23.700 tergantung dari wilayahnya. Harga HSD lebih mahal dibanding harga bensin/MFO (Marine Fuel Oil) yang kini diberi harga sebesar Rp18.600. Hal tersebut sepertinya wajar karena diesel dapat menghasilkan tenaga yang lebih besar namun juga lebih irit.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment