Pengertian Kapasitor Paralel dan Rumusnya Yang Perlu Diketahui

Kalau berbicara mengenai kapasitor, maka kapasitor paralel merupakan salah satu jenis yang paling banyak dicari. Itulah mengapa kalau Anda ingin mempelajari lebih jauh mengenai tipe ini, maka wajib buat menyimak penjelasan berikut hingga selesai.

Kapasitor atau kondensator merupakan salah satu komponen elektronika dimana mempunyai fungsi buat menyimpan muatan listrik dengan menggunakan satuan Farad. Nilai farad inilah sangat bervariasi mulai dari piko farad hingga ribuan micro farad.

Inilah mengapa penyedia dari komponen tersebut mungkin tidak akan menyediakan semua variasi nilai kapasitor dimana diinginkan oleh perancang. Dari beberapa jenis rangkaian kapasitor, maka rangkaian paralel wajib diketahui.

Mengenal Apa Itu Kapasitor Paralel

Mengenal Apa Itu Kapasitor Paralel

Sebelum Anda mengetahui bagaimana rumus perhitungan dari komponen ini, maka perlu mengetahui pengertiannya dahulu. Rangkaian kapasitor paralel sendiri merupakan sebuah susunan dari beberapa buah kapasitor dimana setiap ujung terminalnya saling bertemu.

Karena tegangan nantinya akan masuk melalui ujung-ujung yang sama, maka hal tersebut mengakibatkan besar tegangan yang mengalir pada setiap kapasitor juga sama. Dengan menggunakan rangkaian inilah, maka Anda bisa menemukan nilai kapasitansi pengganti yang diinginkan.

Karena mempunyai jumlah tegangan yang mengalir sama, maka keberadaan dari kapasitor paralel inilah sering dianggap sebagai rangkaian terbuka. Itu berarti arus yang terdapat pada masing-masing kapasitor di rangkaian parallel sama.

Penerapan dari jenis kapasitor inilah ternyata juga sudah cukup luas. Misalnya saja digunakan di dalam aplikasi listrik seperti filter frekuensi dengan tegangan tinggi ataupun digunakan sebagai penyearah di dalam sebuah sirkuit.

Rumus Kapasitor Tipe Paralel

Ketika sebuah kapasitor dikonfigurasi secara paralel, maka kapasitansi total dari rangkaiannya merupakan jumlah dari total nilai kapasitansi kapasitor secara individu. Itu disebabkan karena setiap pelat logam yang terdapat pada komponen terhubung di jalur sama, baik pelat bawah ataupun atas.

Baca Juga:  Ragam Ukuran TV Sebelum Ingin Membeli TV Baru

Selain itu, nilai kapasitansinya juga akan dipengaruhi oleh luas penampang pelat, maka dapat disimpulkan bahwa semakin luas penampang pelat logam, mengakibatkan nilai kapasitansinya juga akan semakin meningkat.

Untuk rumus kapasitor paralel sendiri dapat dilakukan dengan menjumlahkan nilai kapasitansi masing-masing dari kapasitor yakni:

Cp = C1 + C2 +C3 + c4 +C5….+Cn

Dimana Cp merupakan kapasitansi total yang terdapat pada rangkaian konfigurasi paralel

Sedangkan C1, C2, ….Cn merupakan kapasitansi dari setiap kapasitor yang terdapat pada rangkaian.

Di samping itu, jika Anda ingin menghitung total kapasitor, maka satuan yang digunakan juga harus diubah terlebih dahulu menjadi satuan unit kapasitansi sama. Dengan menyamakannya itulah akan memberikan kemudahan dalam melakukan proses perhitungan.

Rumus Lainnya Untuk Menghitung Kapasitansi Total Kapasitor Paralel

Selain menggunakan rumus rangkaian kapasitor paralel diatas, pengguna juga dapat melakukan perhitungan kapasitansi total dari komponen lainnya. Yakni dengan cara menjumlahkan semua muatan yang terdapat pada setiap kapasitornya.

Adapun rumus buat perhitungan lainnya tersebut yakni:

Q = CV

Qr= Q1 + Q2 + Q3+….Qn

Sebagai catatan bahwa nilai dari kapasitansi total dari sirukuit paralel kapasitor itulah nantinya akan lebih besar dibandingkan nilai kapasitas setiap kapasitor.

Contoh Penggunaan dari Kapasitor Parallel

Contoh Penggunaan dari Kapasitor Parallel

Sudah mengetahui bagaimana cara menghitung kapasitor paralel satu ini dengan baik bukan? Terlebih lagi apabila Anda merupakan seorang teknisi, maka memahami cara menghitung wajib dilakukan terutama untuk mengetahui persamaannya.

Penerapan dari kapasitor inilah ternyata juga sudah beragam dan bahkan sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Jika Anda penasaran, berikut ini beberapa contoh penggunaan dari rangkaian paralel tersebut.

Sebagai Filter atau Tapis

Penerapan dari rangkaian ini yang pertama adalah sering digunakan sebagai rangkaian filter atau tapis. Untuk merangkainya sendiri sangat mudah yakni dengan menghubungkan kapasitor secara paralel dengan beban.

Baca Juga:  Sistem Pengisian Mobil: Pengertian, Cara Kerja, dan Komponen

Jika dilihat berdasarkan dengan teori kapasitor filter itulah mempunyai kemampuan buat menyaring sinyal yang tidak dibutuhkan. Dengan begitu akan membuat alat elektronik mempunyai umur yang lebih lama dibandingkan perkiraan.

Impedans Matching

Tidak hanya dimanfaatkan sebagai filter saja, tetapi penggunaan dari kapasitor inilah ternyata juga sudah sampai ke impedans matching ini. Yakni sebuah cara buat menghilangkan nilai imaginer impedans yang terdapat pada sistem maupun beban.

Dengan adanya itu maka akan membuat transfer daya bisa berlangsung secara lebih maksimal. Selain itu, juga tidak terdapat daya yang dikembalikan oleh bagian beban ke sistem.

Kasus tersebut sebenarnya dapat ditemukan di dalam berbagai hal termasuk juga pada barang-barang yang dimiliki seperti pada MP3 player ataupun earphone. Sebab ketika Anda menggunakan kedua perangkat tersebut, impedansi kedua alat harus cocok.

Dengan begitu tidak terdapat daya yang dikembalikan oleh earphone ke MP3. Sama seperti dengan sebelumnya, keuntungan menggunakan konfigurasi tersebut membuat umur mp3 jauh lebih lama.

Inilah sebabnya sebagai seorang pengguna harus memastikan bahwa setiap perangkat yang digunakan mempunyai impedans matching. Jangan sampai sembarangan dalam memadukan dua alat berbeda merk seperti earphone ataupun charger.

Memperbaiki Faktor Daya

Selain digunakan sebagai filter ataupun impedans matching, keberadaan dari rangkaian parallel inilah ternyata sering digunakan untuk memperbaiki faktor daya. Sebab ternyata biasanya terdapat perbedaan daya yang sudah diukur menggunakan multimeter dengan daya sesungguhnya.

Perbedaan itulah biasanya disebabkan karena adanya daya reaktif dari komponen inductor dan kapasitor. Sehingga dengan cara memasang kapasitor ini, diharapkan mampu memperoleh efisiensi penggunaan daya.

Rangkaian Kapasitor Seri

Selain mengetahui bagaimana rangkaian kapasitor paralel, Anda juga perlu memahami kapasitor seri sebagai informasi tambahan. Sebab baik kapasitor seri dan paralel mempunyai fungsi yang cukup penting dan banyak diaplikasikan pada beberapa hal.

Baca Juga:  Pengertian dan Cara Kerja Sensor Ultrasonik Serta Bagiannya

Rangkaian kapasitor seri sendiri merupakan rangkaian dimana terdiri dari dua kapasitor atau lebih dimana akan dipasang secara sejajar, seri ataupun berurutan. Untuk proses pemasangannya sendiri adalah dengan cara salah satu kaki pertama akan dihubungkan dengan salah satu kaki kedua.

Pada kaki kapasitor kedua itulah akan terhubung dengan salah satu kaki ketiga dan seterusnya. Sesudah itulah akan membuat Anda mudah dalam menentukan nilai kapasitansi kapasitor pengganti sesuai dengan keinginan.

Rangkaian inilah biasanya digunakan ketika sebuah kapasitor yang dibutuhkan merupakan kapasitor dengan batas tegangan dimana jauh lebih tinggi. Didalamnya, jumlah tegangan total akan bekerja dan dibagi dengan rata di setiap kapasitor.

Berikut ini rumus untuk perhitungan dari kapasitor ini yang perlu diketahui

Ctotal = 1/C1 + 1/C2 +………….+1/Cn

Berikut ini keterangannya:

  • Ctotal merupakan total nilai kapasitansi dari kapasitor
  • C1 kapasitor ke 1
  • C2 kapasitor ke 2
  • Cn kapasitor ke n

Sebagai informasi tambahan bahwa dalam kondisi tertentu, rangkaian dari gabungan antara paralel serta seri dapat digunakan buat menemukan nilai kapasitansi yang dibutuhkan. Para teknisi juga dapat memanfaatkan multimeter buat mengukur serta memastikan nilai kapasitansi dari rangkaian seri.

Keberadaan dari jenis kapasitor inilah ternyata sudah cukup luas dan banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan. Sebagai pengguna, Anda perlu mengetahui bagaimana rumus dan perhitungan dari kapasitor paralel untuk mendapatkan nilai kapasitansinya.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment