PLC Adalah: Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Jika dulu orang-orang lebih suka menggunakan sistem kontrol berbasis relay, sekarang orang-orang mulai beralih dengan menggunakan sistem PLC. PLC adalah sistem kontrol atau otomasi yang lebih fleksibel, efektif, dan efisien dibanding sistem kontrol berbasis relay.

Maka dari itu, tidak mengherankan jika orang-orang mulai tertarik untuk menggunakan sistem kontrol satu ini. PLC memiliki prinsip kerja dan fungsi yang sedikit berbeda dibanding jenis-jenis sistem kontrol lainnya, sehingga Anda perlu mengetahui perbedaan tersebut dengan baik.

Tak perlu bingung untuk mencari informasi terkait hal tersebut, karena disini kami akan membahasnya secara lengkap!

PLC Adalah? Ini Pengertiannya

Cara Kerja dan Penggunaan PLC

Kepanjangan dari PLC adalah Programmable Logic Controller dan dapat diartikan sebagai alat elektronik yang bisa mengerjakan semua jenis fungsi kontrol yang sifatnya cenderung rumit.

Umumnya, orang-orang memakai alat ini untuk mengontrol proses maupun operasi pada suatu mesin tertentu.

Selain itu, ada beberapa ahli juga yang berpendapat bahwa PLC merupakan jenis rangkaian elektronik yang dibangun dengan menggunakan bahan utama mikroprosesor, sehingga alat ini mampu memantau keadaan dari peralatan input tertentu.

Nantinya, hasil dari alat ini dapat dianalisis secara lebih lanjut. PLC sudah tidak terdengar asing bagi para programmer, karena alat ini mampu menganalisis sinyal input dengan sangat baik.

Bahkan, PLC juga dikatakan mampu mengatur keadaan output yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing pengguna.

Jadi, dapat dipastikan bahwa sistem kontrol satu ini lebih efisien dibanding sistem kontrol relay. Maka dari itu, programmer yang andal sekarang lebih suka menggunakan sistem kontrol berbasis mikroprosesor seperti PLC.

Fungsi PLC

Fungsi PLC

Dengan sistemnya yang lebih fleksibel, efektif, dan efisien, membuat PLC memiliki berbagai fungsi yang sangat menguntungkan bagi para programmer, baik yang masih pemula maupun yang sudah berpengalaman. Ingin tahu apa saja fungsi dari sistem kontrol ini? Berikut kami bagikan informasinya:

Baca Juga:  Transistor BD139 Sebagai Saklar Kelebihan, Cara Kerja, dan Karakteristiknya

1. Menyimpan Suatu Program

Salah satu fungsi PLC adalah untuk menyimpan suatu program yang sedang dibuat. Sebab, PLC memiliki kemampuan memori yang sangat bagus dan mampu menyimpan suatu program secara aman.

Tak hanya menyimpan program yang masih baru, PLC juga bisa menyimpan perubahan suatu program.

Jadi, misal ada seorang programmer yang ingin mengubah program buatannya baik dari sisi fungsi maupun tampilannya, maka nantinya mereka bisa menyimpan perubahan tersebut dengan menggunakan sistem kontrol PLC. Tentu cara ini tergolong lebih mudah dan cepat.

2. Memproses Input secara Aritmatika dan Logic

Fungsi PLC sangat berkaitan dengan peralatan input yang ada dalam sebuah program. Sementara keberadaan PLC sendiri mampu memproses input secara aritmatika dan logic dengan sangat baik. Arti kata logic di sini cukup berbeda dengan arti kata itu yang sebenarnya.

Kata logic di sini lebih merujuk kepada proses perbandingan, penjumlahan, pembagian, pengalian, pengurangan, maupun hal-hal seperti ini lainnya. Jadi, PLC memiliki fungsi yang sangat penting bagi orang-orang yang ingin membuat suatu program komputer tertentu.

3. Menghasilkan Output Sesuai Kebutuhan dan Keinginan

Tidak semua sistem kontrol mampu menghasilkan output yang sesuai kebutuhan serta keinginan dari masing-masing pemiliknya. Namun, manfaat ini bisa Anda dapatkan ketika menggunakan PLC. Sebab, salah satu fungsi dari sistem kontrol ini adalah untuk menghasilkan output yang lebih ideal.

Nantinya, PLC mampu mengontrol dan mengatur segala proses yang terjadi dalam sistem, agar output yang dihasilkan bisa lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing pemiliknya.

Jenis-Jenis PLC

Jenis-Jenis PLC

Ada begitu banyak kelebihan dari PLC yang dapat membuat orang-orang tertarik untuk beralih menggunakan sistem kontrol berbasis mikroprosesor ini.

Baca Juga:  Apa itu Avo Meter, Bagian, Fungsi dan Cara Kerjanya

Beberapa kelebihan dari PLC adalah memiliki sistem operasi yang andal, biaya pemasangan yang terjangkau, dan jenis-jenis yang cukup bervariasi.

Semua jenis PLC ini cocok untuk dipakai di berbagai industri. Maka dari itu, mari kita mengenal beberapa jenisnya yang paling sering dipakai di Indonesia:

  • Alien Bradley: Jenis PLC yang menggunakan software RS Logix dengan tipe Logix-500 Family SLC-500 dan Logix-5 Family PLC 5. Namun, ada juga beberapa jenis PLC ini yang memakai FlexLogix, CompactLogix, maupun ControlLogix.
  • Siemens: Jenis PLC yang menggunakan software Simatic dengan tipe modular S5-115U, S7300, S7400, serta tipe mikro S7-1200.
  • Mitsubishi: Jenis PLC yang menggunakan software MELSOFT Series dengan tipe MELSEC FX1S, MELSEC FX1N, MELSEC FX3G, tipe modular Q-Series Q00UJCPU, dan tipe kontrol proses yang berkode Q12PHCPU.
  • Omron: Jenis PLC yang menggunakan software CX-Programmer dengan tipe modular CJ1H/CJ1G, tipe basic CQM1H, dan tipe mikro CP1E atau CP1L.

Cara Kerja dan Penggunaan PLCCara Kerja dan Penggunaan PLC

Semakin seseorang mengenal tentang kelebihan dan fungsi dari sistem kontrol satu ini, maka mereka akan semakin penasaran dengan cara kerja yang berjalan di dalamnya.

Berikut adalah cara kerja PLC yang membuatnya mampu mengeluarkan sinyal hasil perhitungan program ke peralatan penggerak:

1. Cara Kerja PLC

Cara kerja PLC cenderung cukup rumit, sehingga Anda harus benar-benar memahaminya, dan cara kerjanya adalah seperti di bawah ini:

  • PLC membutuhkan beberapa peralatan luar seperti limit switch, push button, transduser tekanan, motor starter, dan alat-alat seperti ini lainnya. Pastikan semua peralatan tersebut sudah terhubung dengan modul masukan maupun keluaran.
  • Kemudian, kedua modul ini akan mengamati perubahan yang terjadi pada variabel mesin otomatis, dan hal ini dapat membuat perangkat mesin otomatis bergerak dengan tepat.
  • Setelah itu, modul masukan dan keluaran dapat menghubungkan CPU dengan informasi masukan, lalu hasil proses yang terjadi di CPU akan diantarkan ke peralatan penggerak.
Baca Juga:  Daftar Warna Resistor 100 OHM dan Tips Menghitungnya

2. Penggunaan PLC di Indonesia

Ada beberapa contoh penggunaan PLC di Indonesia yang bisa membuat Anda lebih mengenal tentang sistem kontrol satu ini. Biasanya, PLC lebih sering dipakai di perusahaan otomotif, karena sistem kontrol ini mampu mengubah algoritma dengan sangat baik.

Beberapa contoh penggunaan PLC pada industri otomotif adalah carbueretor production testing, internal combustion engine monitoring, dan monitoring automotive productions machine. Meski sistem kontrol ini lebih sering dipakai di bidang otomotif, tapi industri lainnya juga bisa memakainya.

Komponen PLC

Komponen PLC

Mengakhiri pembahasan terkait Programmable Logic Controller (PLC), kami juga akan membahas tentang apa saja komponen yang menjadi bagian di dalamnya, yaitu:

  • CPU: Untuk mengatur segala perintah yang masuk dan memprosesnya sebelum ditampilkan di layar monitor.
  • Memori: Untuk menyimpan segala jenis data penting yang kemudian dikumpulkan dalam bentuk chip.
  • Power supply: Untuk mengontrol nilai tegangan, sehingga nilai tegangan tersebut bisa selalu dalam nilai efisien yang ideal.
  • Programmer: Alat yang berguna untuk berkomunikasi dan menghidupkan, memantau, serta mematikan sistem.
  • Input dan output: Untuk melancarkan sistem dalam program yang sedang dikerjakan.

Pemahaman terkait PLC memang selalu menarik untuk dibahas. Sebab, PLC adalah sistem kontrol yang memiliki banyak kelebihan seperti eksekusi prosesor yang sangat cepat, mudah dikembangkan, dilengkapi dengan puluhan bahasa pemrograman, dan lain sebagainya.

Jika dibandingkan dengan sistem kontrol berbasis relay, maka PLC akan jauh lebih disarankan. Jadi, tidak ada salahnya untuk beralih menggunakan sistem kontrol berbasis mikroprosesor ini.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment