Power Supply Simetris Diulas Secara Lengkap

Power supply adalah salah satu perangkat listrik yang akan menyediakan sumber listrik, untuk digunakan pada berbagai kebutuhan. Beberapa jenis power supply juga hadir untuk dipilih, salah satunya adalah power supply simetris yang banyak digunakan saat ini.

Apa sebenarnya power supply jenis simetris tersebut? Apa fungsi, bedanya dengan jenis non simetris, hingga seperti apa sistem kerjanya? Cek penjelasan lengkapnya disini hanya untuk Anda.

Power Supply Simetris Adalah

skema kerja power supply simetris

Secara umum, jenis power supply ini adalah power supply yang punya dua bagian output dari tegangan listrik. Memiliki dua polaritas yang saling berlawanan yaitu positif dan negatif.

Produk elektronika ini sering dipakai pada perangkat yang sering digunakan sehari-hari, seperti komputer dan power supply.

Dalam sebuah komponen simetris ini, terdapat transformer CT dan bagian dioda kemudian disusun berbentuk jembatan atau sering disebut bridge.

Kegunaan Power Supply Simetris

Fungsi dari power supply simetris ini sama halnya dengan fungsi umum dari power supply. Diantaranya adalah:

  • Melanjutkan output atau keluaran jenis ganda dari sebuah rangkaian dengan tegangan output jenis simetris dan saling bertolak belakang
  • Membantu mengubah jenis arus dari yang bertegangan tinggi atau biasa terdapat pada rangkaian Alternating Current (AC), menjadi arus bertegangan rendah Direct Current (DC)
  • Menyediakan cadangan daya agar tidak terjadi penghentian arus secara tiba-tiba, yang bisa berakibat rusaknya rangkaian. Biasanya cadangan tersebut disimpan dalam bentuk baterai, akan berfungsi menjadi penyedia daya saat terjadi masalah pada aliran arus listrik keseluruhan

Tidak semua fungsi dari power supply di atas bisa dilakukan secara bersamaan, bisa jadi dalam sebuah rangkaian hanya ada satu fungsi yang dapat diterapkan. Ada juga yang bisa menjalankan beberapa fungsi sekaligus.

Perbedaan Power Supply Simetris dan Non Simetris

Dari kedua jenis power supply yaitu simetris dan non simetris ada perbedaan yang cukup mencolok, sehingga bisa diketahui nantinya manakah jenis yang Anda butuhkan.

Baca Juga:  8 Cara Memilih Microwave yang Bagus, Perhatikan Hal-Hal Berikut!

Perbedaan pertama adalah jenis tegangan output yang dihasilkan, pada jenis non simetris hanya akan menghasilkan satu jenis output tegangan serta ground. Sedangkan untuk jenis simetris akan menghasilkan tegangan dengan output ganda.

Perbedaan berikutnya adalah, jenis trafo pada rangkaian dimana untuk jenis power supply asimetris menggunakan trafo CT. Berbeda dengan jenis simetris yang akan menggunakan trafo CT dan berbagai jenis trafo lainnya, sehingga sangat mudah dilihat secara fisik.

contoh skema power supply simetris
contoh skema power supply simetris
contoh skema power supply asimetris
contoh skema power supply asimetris

Secara lebih jelas, Anda bisa melihat langsung pada gambar skema kedua power supply tersebut. jangan sampai terbalik karena akan beda pemahamannya. Salah satunya adalah skema power supply simetris 15 volt yang banyak dipakai.

Komponen Power Supply Simetris

Sama halnya dengan berbagai rangkaian kelistrikan lainnya, sebuah power supply terutama simetris memiliki beberapa komponen utama yang akan membuatnya berfungsi. Apa sajakah komponen tersebut?

IC Regulator

Fungsi dari IC Regulator adalah untuk melakukan pengaturan terhadap tegangan dari sebuah alat elektronik, supaya tetap stabil dan tidak terjadi over capacity yang dapat menimbulkan arus pendek. Bisa juga membuat perangkat tersebut menjadi rusak dan tidak berfungsi lagi.

Kapasitor

Merupakan elemen yang sangat penting dalam proses perubahan tegangan arus dari jenis bolak balik atau AC menjadi tegangan arus searah atau DC. Tanpa kapasitor, maka sebuah power supply tidak akan mampu bekerja maksimal.

Transformator

Ada lagi bagian transformator yang akan menjalankan tugasnya untuk memindahkan tenaga daya listrik, yang terdapat pada sejumlah rangkaian. Proses ini akan melibatkan induksi elektromagnetik, sehingga tanpa komponen inipun sebuah power supply tidak akan mampu berfungsi.

Resistor

Komponen ini akan membantu menurunkan arus, membagi arus, maupun membatasi arus yang masuk ke dalam sebuah perangkat elektronik. Sehingga perangkat bisa tetap memiliki arus stabil selama digunakan.

Baca Juga:  Penyebab Kulkas 2 Pintu Dingin Tapi Tidak Beku dan Mengatasinya

Contohnya komputer, saat tegangan listrik turun dan arus yang masuk berkurang maka resistor akan membagi arus dari rangkaian lain sehingga kestabilan komputer tetap terjaga.

Dioda

Terakhir adalah dioda, yang memiliki fungsi untuk menghambat aliran arus ketika terjadi tegangan balik dan melakukan pemindahan daya ketika terjadi tegangan maju.

Cara Kerja Power Supply Simetris

Agar lebih paham tentang bagaimana cara kerja dari power supply jenis simetris, Anda bisa lihat pda skema rangkaian yang menggunakan power supply simetris berikut ini.

Pada rangkaian tersebut tersedia beberapa komponen pendukungnya seperti: Dioda 1n4001 sebanyak 4 buah, kemudian trafo CT 18V sebanyak 1 buah. Ada juga IC 7905 sebanyak 1 buah, IC 7912 sebanyak 1 buah, IC 7805 sebanyak 1 buah dan IC 7812 sebanyak 1 buah.

Pada rangkaian tersebut ketik plug listrik mulai dimasukkan ke dalam stop kontak, daya listrik 220VAC akan turun tegangannya mencapai posisi 18VAC melalui bagian trafo. Lalu, tegangan yang sudah rendah tersebut akan diubah menjadi tegangan searah DC dengan ukuran yang sama oleh dioda bridge.

Proses selanjutnya, tegangan yang sudah searah yaitu 18VDC disaring oleh C1 dan C2 berupa kapasitor sehingga nantinya tegangan keluaran menjadi murni searah atau DC. Pada kondisi ini, akan terjadi regulasi tegangan yang dilakukan oleh IC 7812 menjadi ukuran 12V dan untuk -12V dilakukan oleh 7912.

Pada proses berikutnya, tegangan akan kembali mendapatkan regulasi oleh IC 7805 menjadi 5V dan -5V oleh IC 7905. Barulah setelah itu tegangan output keluar dari rangkaian dan bisa dimanfaatkan.

Jenis Power Supply Lain yang Perlu Diketahui

Selain dua jenis power supply sesuai dengan jenis tegangan yang tersedia, ada juga beberapa jenis lainnya yang sudah ada sejak dulu sampai saat ini. Sangat penting juga untuk paham semuanya, bukan hanya kenal PSU Simetris atau non simetris saja.

Baca Juga:  Grounding Adalah: Pengertian, Sistem, dan Fungsinya

Advance Technology Extended

Yang pertama ini adalah jenis paling baru, dimana komponennya sudah mengikuti perkembangan teknologi. Ada sistem otomatis untuk menghidupkan dan mematikan perangkat, sehingga saat tidak digunakan Anda tidak perlu mematikannya karena sensor dan rangkaian dibuat untuk mampu mengidentifikasi kapan harus on dan off.

Daya listrik yang dimiliki power supply jenis ini lebih besar jika dibandingkan dengan jenis lainnya. oleh karena itu, penggunaannya juga lebih banyak untuk komputer generasi baru.

Advance Technology

Yaitu jenis power supply generasi awal dengan komponen sederhana, spesifikasinya juga tidak tinggi seperti kabel daya 12 pin dan daya listrik 250 watt saja.

Penggunaannya dulu pada alat elektronik jadul, seperti komputer tabung dan sejenisnya dimana saat ini sudah tidak banyak dipakai lagi.

Balanced Technology Extended

Dapat untuk memaksimalkan kekuatan alat komputer yang biasa di pakai di rumah atau kantor, dengan dua jenis kabel SATA yang searah menuju motherboard.

Kalau dibandingkan dengan jenis lainnya, power supply ini lebih banyak dipakai dan punya ketahanan lebih lama. Alhasil, sangat cocok untuk berbagai jenis komputer agar performa kelistrikannya lebih stabil.

Demikianlah penjelasan tentang power supply simetris dan informasi lainnya seputar power supply, semoga bisa menambah wawasan Anda tentang rangkaian listrik dan hal-hal terkait lainnya.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment