Power supply merupakan alat yang mempunyai fungsi sebagai baterai atau catu daya di perangkat elektronik. Skema dari power supply yang umum digunakan adalah skema power supply 12V dan juga 15V.
Berdasarkan dari blok diagram, terdapat beberapa bagian utama yang wajib terdapat di skema power supply. Bagian tersebut antara lain adalah rangkaian filter, trafo, rangkaian penyearah, serta regulator baru ke output.
Dalam penerapan power supply ini, terdapat beberapa jenis skema sederhana yang digunakan. Untuk mengetahui apa saja skema tersebut, Anda dapat menyimaknya pada penjelasan yang ada di bawah ini.
Skematik Power Supply 12V dan 15V
Seperti dijelaskan sebelumnya, terdapat beberapa macam skema yang dapat dicoba pada power supply 12V ataupun 15V. Berikut ini adalah penjelasan tentang skema-skema rangkaian power supply 12v dan 15V tersebut.
1. Skema Power Supply Variabel dengan LM350
Skema dari power supply yang pertama ini mempunyai cara kerja yang terbilang cukup sederhana. Untuk skema ini, regulator yang akan digunakan adalah jenis regulator LM350.
Berdasarkan hal tersebut bisa dibilang bahwa rangkaian ini adalah power supply variabel yang dapat diatur besar tegangan output-nya. Umumnya, pengaturan tegangan tersebut bisa diatur dari 1,2V sampai dengan 35V dengan arus mencapai 3A.
Sementara itu, untuk cara kerja dari skema tersebut adalah seperti berikut:
- Saat AC220V masuk, maka trafo mengubah tegangan tersebut jadi 18V untuk selanjutnya dimasukkan ke rectifier untuk membuat AC berubah ke DC.
- Berikutnya, tegangan masuk ke C1 untuk menjadi arus DC steady. Keluaran dari rectifier merupakan tegangan DC 22V.
- Selanjutnya, arus listrik akan mengalir ke pin input LM350. Kaki output pada IC ini bisa menghasilkan besar tegangan berdasarkan dari tegangan yang terdapat di VR1, di mana R1 ini resistor variabel yang menjadi kontrol-nya.
2. Skema Power Supply dengan Seri IC 78xx
Skema yang satu ini tentu tidak sama seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Pasalnya, skema ini adalah power supply tetap atau besar dari output-nya tidak dapat dilakukan pengaturan saat digunakan.
Pada skema kedua ini digunakan IC seri 78xx yang akan menjadi regulator. Perlu diketahui, pemilihan untuk menggunakan IC seri tersebut dapat menjadikan rangkaian skema ini jadi lebih sederhana lagi.
Hal yang menarik dari IC seri tersebut adalah, besaran output power supply bisa ditentukan sesuai serinya. Untuk mengetahui seri serta besaran tegangannya, Anda bisa lihat daftar di bawah ini.
- 5V memakai IC-7805
- 6V memakai IC-7806
- 8V memakai IC-7808
- 9V memakai IC-7809
- 10V memakai IC-7810
- 12V memakai IC-7812
- 15V memakai IC-7815
- 18V memakai IC-7818
- 24V memakai IC-7824
3. Skema Power Supply dengan Dioda Zener
Skema power supply yang ketiga ini mempunyai pilihan sederhana yakni dengan dioda zener menjadi DC regulator-nya. Pada skema ini, output yang dihasilkan sebesar 12 Volt dan arusnya sampai dengan 1A.
Sedangkan untuk bagian input digunakan AC 12V sampai 15V atau DC 15V sampai 18V. Perbedaan saat memakai input AC adalah sebelum masuk ke skema dioda bridge perlu disambungkan dulu antara rangkaian dengan transformator.
Nah untuk langkah kerja dari skema ini adalah seperti berikut ini.
- Input AC masuk ke bagian rectifier atau dioda bridge, mulai dari kaki D1 keluar menuju D4. Rectifier tersebut akan membuat tegangan AC berubah jadi DC.
- Selanjutnya, tegangan masuk ke bagian C1 dan keluar dalam bentuk arus DC yang lebih lurus atau steady
- Setelah itu, keluaran C1 masuk ke bagian resistor R1 dan Dioda Zener ZD1. Komponen R2 kemudian akan menghambat arus ke ZD1 sampai tegangannya konstan di 12V.
- Tegangan yang menuju ke bagian kaki base transistor Q1 adalah sebesar 12V. Oleh karena transistor disusun menggunakan format common collector, maka tegangan emitor sama dengan tegangan basis (VE=VB)
- Aliran listrik akan mengalir dari B ke bagian E. Dari sana, terdapat tegangan B-E sebesar 6V.
- Tegangan VE atau output dari power supply akan berkurang jadi 11,4 V saja.
- Beban akan membuat tegangan output berubah, namun gain di Q1 akan menyebabkan VE jadi tegangan yang konstan.
4. Skema Dual 15V Power Supply Dengan IC 7915 dan 7815
Saat Anda hendak melakukan pengujian rangkaian preamplifier dan tone control memakai OP AMP, maka diperlukan power supply dengan 3 terminal, yakni +15V, 0V, serta -15V. Berdasarkan hal tersebutlah skema dual power ini bisa berfungsi.
Pada skema ini akan digunakan IC 7815 dan juga 7915 guna membuat rangkaian power supply cabang dua. Pemilihan IC seri tersebut selain karena memang harganya murah, juga agar output bisa konstan dan terlindung dari kelebihan beban.
Untuk mewujudkan skema rangkaian tersebut, akan digunakan trafo jenis CT. Nah, untuk cara kerja dari skema power supply tersebut, Anda bisa melihatnya pada penjelasan di bawah ini.
- Pertama, input AC 220 masuk ke trafo dan akan dikeluarkan dalam tegangan lebih kecil sekitar 15V sampai 18V dengan arus 1A ke atas. Pada skema ini, trafo harus punya 3 jalur, +15V, 0V, serta -15V.
- Kemudian, listrik akan menuju ke full wave bridge rectifier untuk dijadikan searah.
- Setelah berhasil jadi tegangan DC, arus akan menuju ke filter C1 dan C2 untuk dihaluskan. Keluaran dari tegangan tersebut jadi +21VDC, 0V, dan -21VDC. Komponen kapasitor C3 serta C4 menjadi filter sinyal noise pada tegangan DC.
- Berikutnya, tegangan DC masuk ke IC regulator 7815 dan juga 7915. Pada LM7815 menghasilkan 15V, sedangkan pada LM7915 memproduksi tegangan -15V.
- Komponen kapasitor C5, C6, C7, C8 akan menghaluskan keluaran output DC dengan menyaring noise.
5. Skema Merakit Power Supply Variabel Dengan LM317
Pada skema ini, LM317 merupakan IC yang bertugas menjadi regulator. Jenis skema ini merupakan skema power supply variabel dengan besar output bisa dikontrol pada rentan 1,2V sampai 30V dengan arus mencapai 1A.
Pemakaian LM317 di rangkaian ini membuat skema bisa dibuat lebih murah dan efisien. Oleh karena hal tersebut juga, transistor tersebut populer dipakai dalam pembuatan power supply.
Untuk cara kerja dari skema tersebut, Anda bisa simak di bawah ini.
- Transformer T1 menurunkan tegangan AC 220V jadi AC 24V
- Tegangan tersebut masuk ke dioda bridge D1(1N4001) yang berperan untuk menyearahkan sehingga output D4(1N4001) bisa menghasilkan arus yang searah.
- Tegangan DC masuk ke filter C1 menjadi DC35V dan kemudian masuk ke input LM317
- Output yang dihasilkan LM317 tergantung tegangan yang masuk ke kaki Adj. Sementara untuk besar tegangannya terpengaruh oleh besar tegangan VR1.
- Hasilnya, R1 adalah pengontrol output power supply yang menjadi penentu dari besaran tegangan antara 1,2V sampai dengan 30V.
Demikianlah tadi penjelasan tentang berbagai skema power supply 12V dan 15V. Skema yang dijelaskan di atas semuanya mempunyai perangkaian yang cukup sederhana sehingga tidak terlalu sulit untuk Anda coba buat sendiri.