Pengertian Wholesale (Grosir): Skema, Jenis Dan Kelebihannya

Wholesale adalah istilah lain dari bisnis grosir yang fokus mendistribusikan barang dalam kuantitas relatif besar langsung kepada si pengecer. Dengan memanfaatkan penjualan dalam jumlah besar, si pedagang grosir akan tetap untung meski dengan selisih harga kecil.

Artikel ini akan menjelaskan lebih komplit tentang apa itu wholesale, fungsi, jenis hingga kelebihannya. Simak penjelasannya berikut ini.

Apa Itu Bisnis Wholesale?

wholesale adalah
Ilustrasi wholesale

Pedagang grosir alias wholesaler adalah perusahaan atau individu yang membeli produk dalam jumlah besar ke pihak produsen, pabrik atau vendor, kemudian menyimpannya di gudang dan menjualnya kepada pengecer atau retailer (toko).

Pedagang grosir juga biasa disebut sebagai pedagang perantara alias penengah yang menjual barang kepada pengecer, pedagang lain, pengguna komersial, industri atau institusi.

Menurut Collins pada Dictionary.com, pedagang wholesale adalah orang yang berbisnis dengan membeli barang dengan harga grosir dalam jumlah besar dan menjualnya dalam kuantitas yang lebih kecil.

Harga grosir adalah harga spesial yang diberikan oleh produsen pada pesanan grosir karena memesan secara massal. Produsen tidak segan memberi diskon besar besaran yang memungkinkan pedagang grosir meraup keuntungan melalui markup eceran. Markup eceran adalah penetapan harga pada produk grosir yang dibebankan kepada pengecer untuk suatu produk.

Skema Keuntungan Bisnis Wholesale

Ilustrasi retailer
Ilustrasi retailer

Si pedagang grosir bisa memperoleh keuntungan dengan skema seperti ini:

  • Pihak Grosir membeli buku tulis seharga 20 ribu/pak kepada produsen atau distributor, sebut saja PT. Tjk
  • Ia membeli dalam kuantitas besar, katakanlah 1000 pak. Jadi total belanjaannya sekitar 20 juta rupiah
  • Dengan asumsi harga pasar buku tulis adalah 25 rb per pak, pihak grosir pun menawarkan buku tersebut kepada si pengecer dengan harga spesial 22 rb per pak, dengan syarat minimal pembelian 50 pak.
  • Setelah buku habis, si pedagang grosir bisa meraup keuntungan sebesar 2rb x 1000 pak = Rp 2.000.000
Baca Juga:  PDCA Adalah: Pengertian, Tahapan, Kelebihan & Kelemahan

Fungsi Bisnis Wholesale

Adapaun fungsi, tujuan dan syarat berbisnis grosiran adalah sebagai berikut:

  1. Membeli masssal dengan diskon besar besaran
  2. Menyimpan barang dalam gudang dan inventori
  3. Menjual barang kembali dengan keuntungan yang sudah diperhitungkan
  4. Minimal item yang dijual dalam sekali transaksi harus diperhitungkan
  5. Membutuhkan modal cukup besar
  6. Memiliki jaringan ke produsen/pabrik

Jenis Bisnis Wholesale

Jenis Bisnis Wholesale
Jenis Bisnis Wholesale

Secara keseluruhan, model bisnis grosir atau wholesaler dapat dikategorikan sebagai berikut:

1. Pedagang grosir

Pedagang grosir terlibat dalam pembelian volume produk yang lebih besar, kemudian dijual dengan harga yang sedikit lebih tinggi. Seperti namanya, pedagang wholesaler tidak pernah memproduksi barangnya sendiri. Nnamun mereka memiliki pengetahuan mendalam tentang produk dan pasarannya, sehingga tahu kapan waktu tepat untuk menjual ke pedagang ritel atau eceran.

2. Pencari komisi

Biasa disebut broker atau pialang. Mereka tidak harus membeli produk yang akan dijual. Pencari komisi biasanya menjadi perantara antara operator grosir dan pihak pembeli. Seorang broker harus mampu bernegosiasi untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak. Skema profitnya ialah komisi dari penjualan.

3. Distributor

Pihak produsen di sisi lain juga dapat mempekerjakan orang untuk secara aktif mewakili mereka saat menjual barang ke pedagang grosir. Ini berarti produsen harus bekerja sama dengan operator grosir dan menciptakan kesepakatan.

Kelebihan Bisnis Wholesale

Kelebihan Bisnis Wholesale
Kelebihan Bisnis Wholesale

Berikut beberapa kelebihan bisnis grosiran:

1. Lebih hemat dan fleksibel

Dengan membeli produk dalam jumlah besar, kalian akan memperoleh harga spesial dari si produsen. Dengan harga tersebut, si penjual grosir bisa menjual barang dengan harga grosir dan meraup keuntungan dengan skema jumlah besar, atau menjualnya dengan ecer dan mengikuti harga pasar.

Baca Juga:  Aplikasi Pembukuan Toko dan Software Terbaik

2. Membangun relasi dengan supplier

Salah satu langkah penting bagi penggiat bisnis grosir ialah proses membangun relasi dengan pihak pemasok atau produsen. Pasalnya ada banyak hal yang harus diperhatikan saat bergelut di bisnis ini, mulai dari pengiriman yang harus tepat waktu, standar kualitas produk yang harus terjaga, saling menjalin hubungan kerjasama dan kompak untuk memastikan ketersediaan barang selalu ada saat diperlukan. Hubungan tersebut tidak lah bersifat sementara, melainkan harus dijaga terus ke depannya.

3. Lebih ahli

Menurut riset yang ada, mereka yang berbisnis wholesale cenderung lebih faham dan ahli di bidangnya. Katakanlah penjual grosir alat tulis kantor akan lebih tahu merk pulpen yang sedang laku di pasaran, kualitasnya bagaimana, harganya berapa dan detail lainnya. Inilah salah satu daya tarik si pengecer untuk melakukan pembelian. Bukan karena barangnya, tapi karena si penjual grosir bisa terus memberikan saran yang diperlukan dan membantu retailer untuk mendapatkan keuntungan di saat saat tertentu.

4. Dapat di scale up dengan mudah

Setelah pedagang grosir sudah memiliki reputasi baik di industri tertentu, mereka akan lebih mudah melakukan ekspansi bisnis. Selain itu, peluang upselling atau cross-selling juga muncul dan inilah yang memberi lebih banyak keuntungan kepada si pihak wholesaler.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment