Apa itu Ampermeter? Pastiny tidak asing dengan alat ukur amperemeter? Jika Anda akan terjun ke dunia listrik atau elektronika, pasti Anda akan sering menemukan benda ini di setiap akan melakukan sebuah pengukuran. Dengan amperemeter akan membantu dalam mengetahui nilai dari arus listrik yang mengalir pada sebuah rangkaian. Untuk mengetahui lebih lanjut mari kita simak artikel berikut.
Pengertian Amperemeter
Amperemeter adalah sebuah alat ukur yang mempunyai fungsi untuk mengukur besaran arus listrik yang terdapat pada sebuah rangkaian elektronika/listrik. Umumnya sebuah amperemeter tersusun dari rangkaian resistansi shunt dan mikroamperemeter yang tersusun secara seri. Penggunaan rangkaian shunt dan mikroamperemeter untuk membantu proses pendeteksian nilai dari arus listrik yang sedang diukur pada sebuah rangkaian. Amperemeter sangat membantu teknisi dalam mengetahui nilai besar kecilnya arus yang mengalir pada saat proses pengecekan sebuah jaringan atau rangkaian.
Cara Kerja Amperemeter
Cara kerja amperemeter adalah dengan menggunakan bantuan sistem gaya magnet dan gaya lorentz. Biasanya dalam amperemeter terdapat kumparan berlapis, kumparan ini nanti akan bekerja dengan cara memanfaatkan medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik pada kumparan. Secara ringkas cara kerja amperemeter adalah sebagai berikut:
1. Pertama amperemeter dialiri arus listrik
2. Ketika arus listrik mengalir melalui kumparan, maka arusnya akan sampai pada inti besi dan menyebabkan reaksi magnetik pada komponen ini.
3. Saat medan magnet membuat inti besi bergerak memutar, maka secara bersamaan jarum penunjuk nilai mulai bergerak dan akan berhenti pada titik yang sesuai dengan hasil dari pengukurannya.
4. Hasil dari proses pengukuran dapat dilihat pada layar display pada amperemeter.
5. Jika ingin memperbesar batas ukur dari amperemeter dapat dilakukan dengan cara menambahkan hambatan shunt, karena hambatan ini dapat memperbesar simpangan dan memperluas batas ukur dari amperemeter.
Jenis Amperemeter
Amperemeter terbagi menjadi beberapa kategori seperti berdasarkan dari metode membacanya dan berdasarkan sistem kerjanya. Berikut adalah penjelasan singkatnya.
Jenis amperemeter dilihat dari metode membacanya
1. Amperemeter Analog
Amperemeter analog adalah jenis amperemeter yang cara membacanya dilihat dari skala hasil ukur yang ditunjuk oleh jarum pada layar. Jenis amperemeter analog ada dua yaitu: amperemeter DC (amperemeter yang digunakan pada pengukuran listrik DC dan tersusun secara seri) dan amperemeter AC (amperemeter yang digunakan untuk mengukur pada rangkaian listrik AC dan dipasang secara seri).
2. Amperemeter Digital
Amperemeter digital memiliki keunggulan karena kemudahan dalam membaca nilai pengukuran, dimana hasil pengukuran akan langsung ditampilkan pada display alat ukurnya dalam bentuk angka-angka.
Jenis ampremeter dilihat dari sistem kerjanya
1. Hook
Amperemeter jenis hook mempunyai kelebihan yaitu mudah untuk digunakan dan dapat melakukan pengukuran secara instan. Hook bisa digunakan untuk mengukur jenis arus AC, cara penggunaan hook sangat praktis hanya dengan menempelkan secara langsung alat ukur dengan objek yang akan diukur (tanpa harus membuka dan mengganggu rangkaian).
2. Elektromekanis
Ampere Meter elektromekanis bekerja berdasarkan sistem elektromekanis, jadi proses pengukuran bergantung pada interaksi mekanis yang terjadi antara medan magnet dengan arus listrik. Selain itu, interaksi mekanis terjadi pada konduktor yang teraliri arus listrik.
3. Termal
Jenis amperemeter termal bekerja berdasarkan sistem ekspansi, yaitu melihat proses ekspansi yang terjadi pada konduktornya. Jadi hasil derajat panas pada termal akan sebanding dengan kuadrat arus yang ada pada rangkaian tersebut.
Bagian-Bagian Amperemeter
Setelah belajar mengenai apa itu amperemeter, bagaimana cara kerjanya, dan apa saja jenisnya. Anda masih perlu mendalami materi mengenai bagian-bagian pada amperemeter. Berikut penjelasannya.
1. Galvanometer
Galvanometer adalah komponen utama pada sebuah amperemeter, fungsi utamanya adalah melakukan pengukuran tingkat arus listrik yang ada. Selain memiliki tingkat ketelitian yang cukup tinggi. Galvanometer tersusun dari beberapa inti besi yang diselimuti oleh kumparan dari bahan kawat halus, komponen disusun seri bersamaan dengan resistor agar batas ukurnya lebih besar dan bekerja berdasarkan hukum lorentz. Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian cara kerja amperemeter.
2. Batas ukur
Batas ukur adalah nilai maksimal yang sudah ada pada setiap amperemeter, nilai maksimal dari batas ukur yang nantinya akan menjadi nilai tertinggi yang dapat diukur oleh amperemeter.
3. Terminal positif dan negatif.
Pada sebuah amperemeter pasti mempunyai bagian yang disebut dengan terminal positif dan terminal negatif. Terminal ini mempunyai fungsi sebagai terminal sisi positif dan negatif.
4. Jarum penunjuk atau pointer.
Jarum penunjuk mempunyai sebutan lain sebagai pointer, karena mempunyai fungsi sebagai benda yang dapat menunjukan hasil dari sebuah pengukuran pada amperemeter analog. Untuk versi digital tidak terdapat pointer karena hasil pengukuran ditampilkan dalam bentuk angka pada display.
5. Skala maksimum
Skala maksimum adalah batas skala tertinggi pada sebuah pengukuran.pada skala maksimum terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan pembacaan amperemeter. Jika Anda melakukan pengukuran kuat arus, maka cara pembacaan amperemeter skala nilainya dilakukan dari arah kiri ke kanan. Sedangkan saat melakukan pengukuran tahanan, digunakan metode sebaliknya yaitu membaca skala dari sebelah kanan kearah kiri.
6. Resistensi shunt.
Berikutnya adalah komponen resistansi shunt. Resistansi shunt adalah bagian pada amperemeter yang mempunyai fungsi untuk menciptakan jalur hambatan. Hal ini tentunya memiliki tujuan agar arus listrik yang ada pada rangkaian dapat tetap mengalir ke titik yang lainnya. Selain itu resistansi shunt juga mempunyai tujuan pemasangan untuk memperbesar nilai batas ukurnya dan memperluas jangkauan penyimpangan. Nilai resistansi yang dihasilkan adalah sama ataupun kurang dari 1Ω.
Fungsi Amperemeter
Akhirnya sampai pada bagian akhir dari artikel ini yaitu mengenai fungsi dari amperemeter. Secara umum, amperemeter tentunya mempunyai fungsi untuk mendeteksi arus listrik. Akan tetapi amperemeter hanya bisa melakukan sebuah pengukuran arus listrik pada sebuah rangkaian tertutup saja.
Ketika akan melakukan sebuah pengukuran kuat arus, maka amperemeter akan dipasangkan secara seri dan perlu dipasangkan dengan resistansi shunt. Fungsi dari dipasangkannya resistansi shunt adalah supaya kemampuan dari amperemeter tersebut dalam melakukan pengukuran menjadi lebih besar lagi.