Cara Mengecek Transistor Hidup atau Mati yang Wajib Kamu Ketahui

Transistor adalah bagian penting dari elektronik. Sehingga jika alat tersebut rusak atau mati, beberapa fungsi tidak dapat digunakan. Berikut ini adalah cara mengecek transistor hidup atau mati yang telah di rangkum.
Apa itu transistor?

Transistor merupakan komponen semikonduktor pada alat elektronika yang berfungsi sebagai pemutus, penguat, penyambung, tegangan, modulasi sinyal dan stabilitas. Beberapa perangkat elektronik yang menggunakan transistor seperti televisi, video player, audio player, komputer, konsol game, power supply, amplifier dan ponsel.

Fungsi transistor

Saklar elektronik dan penguat arus adalah dua fungsi utama dari transistor. Berikut ini adalah penjelasan singkatnya.

Saklar elektronik

Transistor sebagai saklar diartikan karena alat elektronik ini dapat mengatur bias pada kedua transistor. Jadi, hubungan antarkaki konektor dengan emitor didapatkan.

Penguat arus

Transistor sebagai penguat arus berarti bahwa alat elektronik tersebut harus membiaskan tegangan dengan basis tertentu secara konstan. Hal ini dilakukan agar emitor yang keluar masih pada besaran tegangan yang tidak berubah atau tetap.

Jenis transistor

Transistor bipolar merupakan jenis transistor memerlukan elektron dengan kutub negatif agar mengisi kekurangan yang ada pada kutub positif. Dari susunannya, terdapat dua jenis transistor bipolar, yaitu transistor PNP dan NPN.

Field effect transistor atau transistor efek medan adalah transistor yang membutuhkan listrik untuk mengendalikan konduktivitas. Transistor ini memberi terminal gate G, terminal drain D, dan S terminal source. Terminal G berfungsi untuk mengendalikan tegangan dan arus pada D ke S

Cara Mengecek Transistor Hidup atau Mati

Cara tes transistor baik atau rusak

Untuk mengenali apakah transistor masih hidup atau mati sangatlah mudah. Hal ini dikarenakan salah satu komponen pada elektronika semikonduktor memiliki tiga terminal atau kaki. Ketiga terminal tersebut adalah Basis (B), Emitor(E), dan Colector (C).

Setiap terminal pada dasarnya memiliki prinsip kerja sama mirip diode. Diode sendiri adalah dapat melewatkan arus listrik hanya satu arah pada bahan tipe P(+) menuju bahan tipe N (-).

Baca Juga:  Stabilizer Untuk Kulkas Berapa Watt?

Untuk mengetahui apakah transistor dalam kondisi baik atau tidak kamu harus terlebih dulu paham mengenai jenis alat elektronik tersebut. Transistor memiliki dua jenis PNP dan NPN. Berikut adalah penjelasan mengenai kedua jenis transistor.

Membedakan transistor NPN dan PNP

Transistor NPN

Cobalah untuk mengerahkan selector multimeter ke arah Ohm meter, tes diode dengan posisi probe masih terbalik. Tempelkan ujung colokan merah multimeter pada kaki basis transistor. Lanjutkan dengan menempelkan colokan hitam ke kaki emitor. Jika jarum bergerak maka transistor berjenis TR NPN, jika tidak bergerak maka jenis transistor bukan itu.

Langkah selanjutnya, cobalah untuk membalik colokan hitam dan tempelkan pada kaki basis transistor. Kemudian colokkan pencolok merah pada kolektor atau kaki emitor. Cara ini dapat membuat jarum bergerak sehingga jenis transistor adalah TR NPN.

Transistor PNP

Untuk mengetes jenis transistor PNP, caranya sama dengan tes pada transaksi NPN yaitu selector multimeter diarahkan pada Ohm meter. Setelah itu tempel pencolok merah ke colector atau kaki emitor . Cara ini harusnya sudah dapat membuat jarum bergerak. Jika kamu menempelkan colokan merah pada basis transistor kemudian colokan hitam ke kaki emitor atau colektor maka harus tidak akan bergerak.

Apa Itu Photo Transistor? Pengertian, Kegunaan, dan Cara Kerjanya
Apa Itu Photo Transistor? Pengertian, Kegunaan, dan Cara Kerjanya

Cara cek hidup atau matinya transistor PNP

Tukar posisi kabel merah dan hitam. Kabel merah bertanda (-) sementara hitam bertanda (+). Hal ini dilakukan untuk penyesuaian polaritas baterai di multitester. Jika jarum bergerak berarti transistor masih hidup dan tidak rusak.

Sementara itu, jika kedua kabel kembali ditukar. Colokan merah ditempel pada basis dan colokan hitam pada kaki emitor harusnya cara ini membuat jarum tidak bergerak. Jika jarum tetap bergerak, berarti transistor sudah mati atau rusak.

Baca Juga:  Cara Menggunakan Avo Digital yang Tepat Sesuai Petunjuk dan Standar

Langkah lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah transistor masih hidup adalah dengan membalik kembali colokan hitam pada basis kaki sementara colokan merah pada kaki emitor. Jika tidak bergerak bergerak berarti transistor mati sementara jika bergerak transistor masih hidup.

Cara cek hidup atau mati transistor NPN

Langkah yang sama adalah menukar tempat kabel merah dan hitam. Hal ini bertujuan sama yaitu, penyesuaian polaritas baterai di multitester. Lakukan cara yang sama seperti pengecekan pada transistor PNP. Jika dirasa jarum bergerak tidak normal berarti transistor rusak.

Sementara itu jika basis ditempel dengan colokan hitam kemudian colektor pada colokan merah maka jarum multimeter akan diam. Jika harus tersebut bergerak berarti transistor NPN rusak. Cara lainnya adalah menempelkan kaki colektor ke colokan merah dan colokan hitam ke kaki emitor. Lihatlah apakah jarum bergerak atau tidak. Jika jarum bergerak berarti transistor rusak.

Jika kamu belum yakin dengan hasil penemuan itu. Langkah selanjutnya yang dapat kamu lakukan adalah menempelkan colokan merah ke basis sementara colokan hitam ke kaki colektor. Jika jarum tidak bergerak berarti transistor telah terputus.

Kesimpulan dalam mengecek transistor hidup atau mati adalah dengan jenis PNP atau NPN. Jika sudah paham, kamu dapat mengukur dan memeriksa kondisi transistor.

Penyebab transistor cepat mati

Penyebab utama tidak awetnya transistor adalah keadaan bahan elektronik yang cepat panas. Berikut ini adalah rangkuman penyebab transistor cepat panas.

  • Suhu transistor melampaui suhu maksimal.
  • Keadaan suhu yang yang melebihi kapasitas membuat transistor cepat panas dan akan terbakar .
  • Body power yang ada di transistor short dengan aluminium pendingin.
  • Daya beban melebihi kapasitas atau terlalu besar.
  • Tegangan yang diberikan ke transistor terlalu besar.
Baca Juga:  Kabel yang Biasa Digunakan Dalam Jaringan Adalah UTP, STP, Coaxial, dan Serat Optik

Tips agar transistor awet

Transistor yang terlalu panas dapat membuat benda tersebut cepat rusak. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan agar transistor awet dan tidak mudah panas yang bisa kamu ikuti.

Oleskan pasta silikon

Pasta silikon memiliki fungsi merapatkan heatsink dengan permukaan transistor. Hal ini akan membuat transistor mentransfer panas menjadi lebih cepat. Jadi, suhu transistor otomatis akan cepat menerima dibanding dengan yang tidak menggunakan pasta silikon.

Kamu harus mencari pasta silikon yang berkualitas jika ingin menggunakan metode ini karena jika salah produk yang ada hanyalah kerugian karena menghambat pindahnya suhu panas. Ciri-ciri pasta silikon yang baik adalah pasta yang tidak mudah mengering.

Gunakan haetsink yang lebih besar

Heatsink yang lebih besar akan mempercepat pelepasan panas pada transistor. Jika menggunakan banyak sirip akan membuat kondisi heatsink menjadi lebih baik. Cara ini dinilai paling baik untuk mengurangi suhu transistor jika digunakan secara rutin.

Kipas angin

Menggunakan kipas angin untuk menurunkan suhu transistor adalah cara tradisional yang bisa kamu coba. Cara ini manjur digunakan karena sirkulasi udara lebih lancar di dalam casing amplifier. Jadi pelepasan suhu panas menjadi lebih cepat. Cari casing yang sesuai untuk dipasangkan pada transistor agar tidak diperlukan pengeboran manual.

Menurunkan voltase supply

Salah satu cara paling kompleks untuk menurunkan panas pada transistor adalah menurunkan voltase supply. Cara ini dapat dilakukan jika trafo memiliki kondisi memungkinkan, kamu tinggal aliran listrik ke voltase yang lebih rendah.

Demikian pembahasan mengenai cara mengecek transistor hidup atau mati. Kamu harus memperhatikan berbagai cara tersebut jika mengalami kejanggalan pada alat elektronik yang dimiliki.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment