Cara Menggunakan Amperemeter pada Berbagai Situasi Pengukuran

Pada artikel sebelumnya, Anda sudah mempelajari banyak hal seputar alat ukur amperemeter. Materi yang sudah dipelajari diantaranya mengenai pengertian amperemeter, cara kerja, jenis, fungsi, dan lainnya. Amperemeter adalah salah satu alat ukur rangkaian elektronika atau listrik yang mempunyai fungsi untuk mengukur besar nilai dari arus yang mengalir.

Meskipun kita sudah belajar dari materi sebelumnya pasti beberapa dari Anda ada yang merasa kesulitan saat menggunakan alat ukur amperemeter, dan banyak diantaranya yang kurang memahami bagaimana cara menggunakan amperemeter. Untuk itu, mari kita kupas tuntas tentang hal ini bersama.

Cara Instalasi Amperemeter dengan Komponen yang diukur

Umumnya setiap alat ukur mempunyai cara yang berbeda-beda untuk instalasinya. Seperti pada voltmeter, untuk instalasi pengukurannya dilakukan secara paralel antara alat ukur dengan komponen yang diukur. Sedangkan untuk amperemeter sendiri, cara instalasinya adalah dengan menghubungkan secara seri antara komponen/jalur yang akan diukur dengan alat ukur amperemeternya. Ilustrasi tersebut dapat dilihat pada gambar diatas.

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa cara instalasi amperemeter adalah dengan cara menghubungkan secara seri.  Hal ini dilakukan supaya arus yang mengalir pada amperemeter akan sama dengan arus yang melalui komponen karena tidak ditemukannya percabangan.

Selain mengetahui cara instalasi, penting juga bagi Anda untuk mengetahui tentang batas ukur. Batas ukur merupakan pilihan dari batas rentang maksimal saat pengukuran. Jadi sebelum proses pengukuran, Anda harus mengerti berapa taksiran nilai arus yang mengalir pada rangkaian yang akan diukur, lalu setelahnya baru memilih batas ukur yang sesuai.

Contoh kasus mengenai batas ukur adalah saat Anda ingin mengukur sebuah arus yang memiliki nilai sebesar 2 hingga 4 ampere, maka Anda harus memilih batas ukur misalnya 10 A karena dengan begitu nilai 2-4 A akan terbaca pada alat ukur. Sedangkan jika Anda menempatkan batas ukur yang lebih kecil, akan beresiko dapat merusak alat ukur yang sedang digunakan.

Baca Juga:  Apa Itu Photo Transistor? Fungsi dan Cara Kerjanya

Cara Menggunakan Amperemeter Tanpa Clamp Ampere

Amperemeter tanpa clamp ampere biasanya ditemukan pada amperemeter jenis analog. Tentu saja amperemeter mempunyai jenis lain seperti amperemeter dengan clamp yang ditemui pada amperemeter digital. Kali ini akan membahas langkah-langkah menggunakan amperemeter tanpa clamp ampere, berikut adalah langkah-langkahnya:

1. Pertama-tama, rangkailah amperemeter dengan beban yang disusun secara seri.

2. Mulai mengatur knob sesuai dengan perkiraan batas ukur yang paling mendekati. Selain itu sesuaikan juga dengan jenis benda yang nantinya akan diukur.

3. Menentukan range batas ukur, lalu putar knob yang terdapat pada alat tersebut.

4. Menyalakan sumber tegangan, kemudian perhatikan pergerakan jarum penunjuk pada display amperemeter.

5. Cara membaca amperemeter untuk mengetahui hasil pengukuran, perhatikan berapa nilai yang ditunjukkan oleh pointer.

Cara Menggunakan Amperemeter pada Berbagai Situasi Pengukuran

Cara Menggunakan Amperemeter Dengan Clamp Ampere

Amperemeter dengan clamp ampere disebut juga dengan sebutan tang ampere. Clamp ampere biasanya dapat dijumpai pada amperemeter jenis digital, kelebihan dari jenis ini adalah dapat melakukan pengukuran arus tanpa harus merusak atau memutus jalur rangkaian. Cara penggunaanya saat mudah dan praktis yaitu hanya dengan cara menjepitkan rahang penjepit pada kabel listrik yang akan dilakukan pengukuran. Berikut ini adalah langkah-langkah cara menggunakan tang ampere atau clamp ampere untuk mengukur arus listrik AC:

1. Pertama lakukan pemutaran atau setting saklar Clamp Meter pada posisi Ampere Meter (biasanya terdapat tulisan huruf A dengan gelombang sinus diatasnya).

2. Tekan trigger supaya dapat membuka rahang penjepit tang ampere atau clamp meter.

3. Setelah rahang terbuka, jepitkan rahang penjepit pada kabel konduktor yang dialiri arus listrik AC (posisikan kabel Listrik berada di tengah-tengah rahang penjepit tang ampere).

Baca Juga:  Cara Top Up OVO di Indomaret dengan Mudah

Catatan penting: Jika kabel listrik tersebut belum dialiri listrik, maka hubungkan kabel tersebut atau ON-kan perangkat yang ingin dilakukan pengukuran arus listriknya.

4.  Kemudian lepaskan trigger clamp meter, lalu baca nilai ampere yang sudah tertera di layar clamp meter atau tang ampere.

Cara Menggunakan Amperemeter pada Berbagai Situasi Pengukuran

Cara Membaca Hasil Pengukuran Amperemeter

Lalu ketika Anda sudah bisa menggunakan amperemeter, bagaimana cara Anda membaca nilai dari hasil pengukurannya? Caranya Anda perlu menyimak artikel ini. Berikut adalah cara membaca nilai yang ditunjuk jarum pada amperemeter analog:

Cara Menggunakan Amperemeter pada Berbagai Situasi Pengukuran

  • Skala yang ditunjuk, nilai variabel angka yang ditunjukan oleh jarum pada layar display amperemeter
  • Skala maksimum, adalah variabel yang memperlihatkan seberapa besar arus yang dapat diukur pada amperemeter. Biasanya posisi dari skala maksimum ada pada ujung kanan pada layar display amperemeter.
  • Batas ukur, merupakan rentang besarnya arus maksimum yang dapat diukur.

Setelah mengerti makna dari tiga bagian tersebut, selanjutnya Anda tinggal menerapkan rumus berikut untuk menghitungnya:

Cara Menggunakan Amperemeter pada Berbagai Situasi Pengukuran

Berikut akan diberikan satu buah contoh soal terkait cara membaca nilai amperemeter pada display amperemeter. Jika sebuah amperemeter menunjuk nilai sebesar 60, dengan skala maksimum sebesar 100 mA, dan batas ukurnya sebesar 200 mA. Maka berapakah nilai yang terlihat pada display amperemeter?

Jawab:

Diketahui: skala yang ditunjuk = 60, skala maksimal = 100, batas ukur = 200 mA.

Masukan rumus diatas: Hasilnya adalah                                   = 60 / 100 x 200 = 120 mA

Maka hasil pembacaan nilai dari display amperemeter adalah sebesar 120 mA.

Bagaimana? Apakah Anda masih bingung tentang langkah-langkah menggunakan amperemeter pada artikel ini? Jika Anda masih kesulitan memahaminya, silahkan dibaca secara perlahan tahap demi tahapnya agar ilmu yang didapat bisa menyerap dengan sempurna.

Baca Juga:  Kelebihan dan Kekurangan Microsoft Word yang Perlu Kamu Ketahui

Kesimpulan

Akhirnya kita berada pada penghujung artikel, jadi amperemeter merupakan alat yang mempunyai fungsi untuk mengukur tingkatan aliran arus listrik. Berdasarkan metode cara membacanya, amperemeter dibedakan menjadi dua jenis yakni versi analog dan digital. Dimana dalam sistem operasinya membutuhkan adanya pemasangan dengan susunan seri bersama dengan resistansi shunt. Tujuan dari pemasangan seperti ini agar batas ukur alat tersebut semakin luas dan kemampuan pengukuran pun semakin meningkat.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment