Pengertian intensitas cahaya adalah kuantitas fisik cahaya. Intensitas berarti mengetahui besaran cahaya secara sempurna. Tentunya intensitas cahaya bisa dihitung menggunakan rumus eksklusif dalam fisik. Cahaya artinya sebuah gelombang yang bisa terlihat oleh mata.
Intensitas Cahaya
Cahaya adalah hal yang tidak asing. Eksistensi cahaya sangat dibutuhkan dalam kehidupan. Sumber energi cahaya bagi manusia ialah matahari. Sehabis matahari terbenam, maka sumber utamanya adalah bulan.
Meski sudah digantikan bulan, tetap saja intensitas cahaya tak sekuat di saat matahari terbit. Semakin besar cahaya, maka tingkat penerangan suatu tempat akan semakin besar. Hal tersebut karena cahaya artinya dualisme berasal gelombang partikel. Mudahnya, cahaya merupakan sebuah gelombang elektromagnetik yang bisa dilihat menggunakan mata.
Panjang gelombang elektromagnetik cahaya berada pada antara 380 sampai 750 Nm. Partikel berasal cahaya artinya Foton. Ini artinya medan elektromagnetik kuantum. Pada cahaya, dikenal istilah intensitas cahaya. mirip model pagi dan malam sebelumnya yang menyebut bahwa intensitas cahaya di malam hari lebih sedikit asal siang hari.
Intensitas cahaya artinya besaran pokok ekamatra untuk mengukur daya yang suatu cahaya pancarkan. Cahaya yang terukur tersebut sesuai arah atau per satuan sudut eksklusif. Simbol satuan berasal intensitas cahaya artinya I (alfabet modal). Sedangkan untuk baku 1 candela adalah sebuah intensitas cahaya pada arah eksklusif.
1 cendala pada cahaya memiliki frekuensi 540 x 1012 Hz menggunakan intensitas radian di arah 1/628 watt per steradian.
Cara Menghitung Cahaya suatu Ruangan
Setiap ruang di bangunan tempat tinggal , tempat kerja, apartemen, gudang, pabrik, serta lainnya pasti membutuhkan penerangan. Intensitas penjelasan adalah aspek krusial pada daerah-daerah tersebut sebab banyak sekali persoalan akan timbul waktu kualitas intensitas penerangan pada daerah tersebut tidak memenuhi standar yang perlu diterapkan.
Perencanaan penjelasan suatu daerah wajib mempertimbangkan beberapa faktor diantaranya intensitas penerangan waktu dipergunakan buat bekerja, intensitas penjelasan ruang di umumnya, biaya instalasi, biaya pemakaian tenaga serta biaya pemeliharaannya.
Perlu diperhatikan, disparitas intensitas penerangan yang terlalu besar antara bidang kerja serta sekitarnya wajib dihindari sebab mata kita akan memerlukan daya yang besar untuk mengikuti keadaan dengan kondisi tersebut yang mengakibatkan mata mudah lelah.
Hasil penerangan/pencahayaan yang baik dapat mempertimbangkan dahulu tingkat iluminasi (kuat penerangan), sudut penyinaran lampu, jenis dan jarak penempatan lampu yang diperlukan sinkron dengan aktivitas yang terdapat pada suatu ruangan atau fungsi ruang.
pada dasarnya pada perhitungan jumlah titik lampu di suatu ruang ditentukan oleh poly faktor, antara lain : dimensi ruang, kegunaan / fungsi ruang, rona dinding, type armature yang akan digunakan, serta masih ada beberapa lainnya.
Daya Pencahayaan Maksimum pada gedung Menurut SNI :
- Ruang Kantor/ Industri = 15 watt / m2
- Rumah tak = ≤ 10 watt / m2
- Toko = 20-40 watt / m2
- Hotel = 10-30 watt / m2
- Sekolah = 15-30 watt / m2
- Rumah sakit = 10-30 watt / m2
Coba terapkan perhitungan tersebut di atas di setiap ruang di rumah, lalu jumlahkan serta dirata-rata. Jika jumlahnya berlebih, usahakan kurangi titik lampu atau pakai jenis lampu ekonomis energi.
terdapat 2 aspek penting berasal perencanaan penjelasan, pertama yaitu memilih jumlah armatur yang dibutuhkan berdasarkan nilai intensitas yang diberikan, sedangkan yang ke 2 merupakan rekomendasi pemasangan sesuai bentuk ruangan.
Agar mendapatkan jumlah lampu yang diperlukan di suatu ruang dapat dihitung dengan metode faktor utilitas ruangan, rumusnya artinya sebagai berikut :
Keterangan :
N = Jumlah armatur
1.25 = Faktor Perencanaan
E = Intensitas Penerangan (Lux)
L = Panjang Ruang (meter)
W = Lebar Ruang (meter)
Φ = Flux Cahaya (Lumen)
η LB = Efisiensi dari armature (%)
η R = Utilitas ruangan (%)
Flux cahaya sendiri bisa diketahui melalui rumus berikut :
Keterangan :
Ø = Flux Cahaya (Lumen)
W = daya lampu (Watt)
L/w= Luminous Efficacy Lamp (Lumen / watt)
Beberapa data tersebut di atas dapat dilihat pada katalog (kardus) lampu
Faktor ruangan (k) dapat diketahui dari data panjang, tinggi dan lebar ruangan, dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
Keterangan :
A = lebar ruangan (meter)
B = panjang ruangan (meter)
H = tinggi ruangan (meter)
h = H – 0.85 (meter)
Model Perhitungan dan Pembahasan
Parameter perencanaan buat perhitungan penerangan ruang ditentukan sang dimensi ruangan, kualitas cahaya yang diubahsuaikan menggunakan fungsi ruangan, jumlah lampu tiap armature, jenis lampu serta warna ruangan. berasal data-data tadi dapat diketahui jumlah armatur dan pemasangannya.
Suatu model perencanaan penjelasan ruang meeting dengan data dimensi ruangan :
A = 15 meter, B = 8 meter, H = 3.5 meter dan h = 2.5 meter
Intensitas yang dikehendaki pada ruangan sebanyak 300 Lux Lampu yang dipakai artinya Osram Dulux EL/D 2 x 24 Watt asal data pada kardusnya mempunyai 1800 lumen serta nilai efisiensi armature sebesar 0.58
Tingkat refleksi pada suatu ruangan dapat diketahui sebagai berikut : langit-langit = 0.8; dinding = 0.5 dan lantai 0.3.
Faktor utilitas ruangan diketahui dari tabel sebesar 0.91
Perhitungan dimulai dengan mencari faktor ruangan (k)
Setelah itu baru dicari jumlah armatur-nya (n)
N = (1.25 x E x L x W) / (kV x η LB x η R)
N = (1.25 x 300 Lux x 15 m x 8 m) / (2 x 1800 x 0.58 x 0.91)
N = 23
Jadi jumlah armatur-nya 23, dibulatkan sebagai 24 armature, disarankan dibagi menjadi tiga baris tiap barisnya terdiri dari 8 armature buat dimensi ruangan mirip tersebut pada atas.