Pengertian dan Fungsi Cara Kerja Induktor Sebagai Komponen Elektronika

Kalau berbicara mengenai komponen elektronika, fungsi cara kerja induktor memang perlu diketahui oleh para teknisi. Hal tersebut bukan tanpa alasan karena dalam suatu rangkaian, keberadaan dari komponen inilah mempunyai peran cukup penting.

Inductor sendiri merupakan sebuah komponen elektronika pasif yang mempunyai fungsi untuk menyimpan energi di medan magnetic apabila mendapatkan tegangan alias arus listrik. Bentuknya seperti sebuah lilitan yang terbuat dari bahan tembaga.

Fungsi dari lilitan itulah bisa membantu membuat bagian medan magnet yang kuat di dalam kumparan karena adanya hukum induksi berupa Faraday. Apabila Anda ingin memahami lebih lanjut, maka silahkan simak penjelasannya berikut ini.

Pengertian Induktor

Pengertian dan Fungsi Cara Kerja Induktor Sebagai Komponen Elektronika

Sebagian besar dari Anda mungkin akan beranya apa itu induktor? Jadi ini adalah sebuah komponen pasif yang terdiri dari dua terminal. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan energi dalam bentuk medan magnet saat arus listrik melaluinya.

Selain itu, komponen tersebut adalah sebuah kumparan kawat tembaga yang nantinya akan dililitkan ke bagian inti logam atau coker. Kumparan itulah akan terdiri dari lilitan tunggal ataupun lebih dari itu, itulah mengapa keberadaannya sering disebut choke, reactor ataupun koil.

Komponen inilah biasanya juga terdiri dari gulungan berupa bahan konduktor seperti tembaga berinsulasi, kemudian akan dibungkus ke bagian inti besi dengan baik dan terbuat dari bahan plastik ataupun feromagnetik.

Terdapat salah satu sifat utama dari sebuah induktor yakni alat tersebut dapat menghambat ataupun menentang akan adanya perubahan dalam jumlah arus yang mengalir. Misalnya setiap kali arus melintasi bagian induktor berubah, maka komponennya akan mendapatkan muatan baru atau justru kehilangannya.

Inilah mengapa kemampuan induktor didalam menyimpan energi magnet sangat bergantung pada bagian induktansinya. Jadi semakin besar induktasi maka semakin besar juga kemampuannya dalam menyimpan energi listrik ke dalam medan magnet seperti penjelasan sebelumnya.

Baca Juga:  Apa Itu Kabel Fiber Optik? Inilah Fungsi dan Kelebihannya!

Sejarah Singkat Dari Induktor

Setelah Anda mengetahui pengertian induktor, maka penting agar mengetahui sejarahnya juga. Dimana penemu komponen tersebut merupakan seorang ilmuan dimana berasal dari Inggris yakni Michael Faraday.

Tokoh itulah ternyata mendapatkan julukan sebagai Bapak Listrik. Bukan hanya itu saja, bahkan beliau juga mencetuskan hukum induksi Faraday dimana sering dimanfaatkan dalam mengembangkan teknologi kelistrikan saat ini termasuk juga keberadaan dari induktor.

Keberadaan dari hukum tersebut mampu menjelaskan mengenai cara arus listrik dapat menimbulkan elektromagnetisme serta dapat menjelaskan bagaimaa medan magnet berubah menjadi arus listrik nantinya.

Cara Kerja dari Induktor

Cara kerja induktor sendiri ternyata juga cukup sederhana yakni dapat menyimpan energi dalam bentuk medan magnet serta mencoba untuk melawan adanya perubahan arus. Arus tersebut merupakan arus yang mengalir melalui komponennya.

Inilah mengapa arus yang melewati komponen tersebut tidak dapat berubah secara instans. Misalnya saja pada sebuah rangkaian dengan lampu, kumparan kawat serta sakelar yang terhubung ke komponen baterai.

Maka ketika Anda melepaskan induktor tersebut dari rangkaian, lampu tersebut akan menyala dengan normal. Dengan hadirnya komponen induktor itulah, maka rangkaian mempunyai perilaku yang berbeda.

Induktor dengan resistansi yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan lampu, jadi ketika bagian sakelar ditutup, maka akan membuat sebagian besar arus mengalir melewati koil karena terdapat jalur resitansi jauh lebih rendah ke arus. Ini akan mengakibatkan lampu tersebut mempunyai cahaya yang cukup redup.

Tetapi ketika Anda akan menutup saklar, maka mengakibatkan lampu menjadi bersinar jauh lebih terang dan menjadi redup ketika saklar dibuka. Ini disebabkan karena saat tegangan atau beda potensial diaplikasikan di sebuah induktor, maka arus listrik mengalir melalui induktor yang menghasilkan medan magnet.

Baca Juga:  Cara Perbaikannya Macam-macam Kerusakan pada Kipas Angin

Jenis-jenis Induktor

Berdasarkan dengan bahan intinya, maka komponen tersebut dibedakan menjadi 4 jenis. Inilah mengapa jika Anda ingin menggunakan komponen tersebut pada rangkaian elektronika maka perlu mengetahui jenis-jenisnya berikut.

Air Core Indutor

Atau dikenal dengan inti udara merupakan jenis induktor yang mempunyai inti dari bahan udara.

Iron Core Indutor

Merupakan tipe komponen yang material utamanya terbuat dari bahan logam besi

Ferrite Core

Atau dikenal dengan inti ferrit merupakan tipe induktor yang menggunakan bahan ferrit di dalam intinya.

Variable Core

Didalam tipe inilah, Anda bisa dengan bebas dalam mengubah nilai indukstansi didalamnya. Biasanya secara umum jenis tersebut terdiri dari bahan ferrit yang dapat berputar.

Selain ke empat jenis diatas, masih terdapat torrodial core dimana merupakan jenis inductor yang menggunakan inti dengan bentuk ring atau lingkaran. Selain itu, terdapat juga laminated core inductor dimana merupakan tipe inductor yang terdiri dari beberapa jenis lempengan logam dipasang secara parallel.

Rumus

Keberadaan dari komponen inilah berfungsi untuk menyimpan besarnya energi magnet dan nantinya akan diubah menjadi tegangan listrik. Untuk menghitung besarnya nilai induktansi yang terjadi, maka dapat menggunakan Rumus Induktor.

Rumus tersebut dapat ditulis secara matematis yakni L=μ.N2.Al/l

Keterangan:

  • L : Nilai induktansi
  • Μ : permeabilitas material inti
  • N : Jumlah kumparan atau lilitan
  • A : luas simpangan inti
  • I : panjang inductor

Terdapat beberapa faktor yang juga akan mempengaruh besarnya nilai tersebut diantaranya adalah

  • Jumlah lilitan dimana semakin banyak jumlahnya, maka nilai induktansinya akan semakin tinggi secara otomatis
  • Diameter dari kawat yakni semakin lebar diameter didalamnya maka nilai induktansinya juga semakin tinggi
  • Permeabilitasinti yakni sangat bergantung kepada bahan inti yang terdapat didalamnya seperti udara, besi atau ferrit
  • Panjang lilitan, misalnya semakin besar panjangnya maka nilai induktansinya akan semakin rendah.
Baca Juga:  Mudah, Begini Cara Pasang Parabola Mini Sendiri

Fungsi Komponen

Terdapat beberapa fungsi induktor yang perlu diketahui dengan baik pada sebuah perangkat elektronika. Untuk lebih jelasnya, berikut sejumlah fungsi dari induktor tersebut.

Mengontrol Sinyal

Fungsi utama dari komponen ini adalah untuk mengontrol sinyal karena keberadaannya bergantung pada frekuensi arus yang melaluinya. Artinya untuk sinyal frekuensi sinyal lebih tinggi maka akan semakin mudah dilewatkan ataupun sebaliknya.

Menyimpan Energi

Seperti sudah disinggung sebelumnya bahwa fungsi utama dari induktor adalah buat menyimpan energi ke dalam bentuk energi magnet. Gulungan nantinya berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk magnet dengan menggunakan sifat bahwa arus listrik mengalir melewati kumparan menghasilkan medan magnet.

Fungsi Lainnya

Selain digunakan sebagai pengontrol sinyal serta penyimpan energi, komponen tersebut juga digunakan untuk menahan arus bolak balik (AC), melanjutkan arus searah (DC), memberikan filter untuk frekuensi tertentu serta sebagai pembangkit getaran.

Apabila digunakan bersamaan dengan kapasitor, maka induktor dapat memiliki fungsi sebagai rangkaian resonator yang mampu beresonansi di frekuensi cukup tinggi nantinya.

Keberadaan dari komponen inilah ternyata juga sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena itulah perannya cukup penting. Pastikan mengetahui dengan baik fungsi cara kerja induktor tersebut dengan baik karena sering digunakan pada perangkat elektronika.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment