4 Fungsi Manometer, Pengertian dan Jenis dan Rumusnya

Pernahkah Anda melihat alat ukur bernama manometer dan penasaran dengan fungsi manometer tersebut? Ternyata, banyak orang yang belum mengetahui fungsi alat ukur manometer, padahal alat yang satu ini digunakan dalam kegiatan sehari-hari.

Manometer sendiri adalah sebuah alat ukur yang memiliki beberapa jenis dengan karakteristik yang berbeda. Penasaran apa itu alat ukur manometer dan fungsinya? Berikut ini akan dibahas secara lengkap seputar alat ukur manometer lengkap dengan fungsi dan cara kerjanya.

Pengertian Alat Ukur Manometer

Pengertian Alat Ukur Manometer

Sebelum membahas apa fungsi manometer, Anda harus mengetahui pengertiannya terlebih dahulu. Manometer adalah sebuah alat yang berperan dalam pengukuran tekanan pada fluida termasuk gas dan cairan yang ada dalam sistem tertutup.

Biasanya, alat manometer ini bisa ditemukan dalam laboratorium dan sering digunakan dalam beberapa percobaan yang berhubungan dengan fluida. Namun, contoh penggunaan manometer yang paling sederhana yaitu pada regulator gas elpiji.

Sebuah fluida memiliki suatu tekanan ketika berada dalam ruang tertutup. Jika dalam suatu ruang tertutup terdapat banyak fluida, maka tekanan yang tercipta dari fluida tersebut akan semakin besar. Tekanan inilah yang dapat diukur oleh manometer.

Apa Saja Fungsi Manometer

Fungsi utama dari manometer yaitu untuk mengukur tekanan pada fluida yang berada pada ruang tertutup. Tekanan ini diukur melalui tabung yang sudah diisi menggunakan cairan pengukur, dan hasil pengukurannya akan ditunjukkan berdasarkan ketinggian cairan tersebut.

Ketinggian cairan akan menunjukkan hasil pengukuran tekanan melalui skala pengukuran. Manometer termasuk alat ukur tidak langsung, sehingga untuk menentukan nilai tekanan diperlukan alat ukur lain. Berikut adalah fungsi detail dari alat ukur manometer:

1. Mengukur Tekanan Fluida

Mengukur Tekanan Fluida

Fungsi utama manometer yaitu untuk mengukur tekanan gas pada ruang yang tertutup. Tekanan gas yang diukur oleh manometer adalah yang terdekat dan berada di bawah tekanan atmosfer dan dijadikan sebagai perbandingan ukuran.

Baca Juga:  Cara Memperbaiki Sanyo yang Tidak Keluar Air, Masalah Tuntas dengan Mudah

Alat yang satu ini mudah anda temukan pada pompa udara, dan juga mesin-mesin skala kecil hingga menengah. Tujuan dari pemasangan alat ini adalah untuk membantu proses kerja agar dapat berjalan dengan baik.

2. Mengukur Tekanan Statis

Mengukur Tekanan Statis

Selain mengukur tekanan pada gas dan udara, manometer juga memiliki peran yang penting dalam sistem pengukuran fluida tertutup. Jika Anda menggunakan gas elpiji untuk kebutuhan memasak, maka Anda bisa menemukan penggunaan alat pengukur tekanan ini.

Penggunaan manometer bisa Anda temukan pada regulator gas elpiji. Manometer pada gas elpiji berguna untuk mengukur dan menunjukkan nilai tekanan gas yang mengalir dan keluar melalui selang menuju ke kompor gas.

3. Menyeimbangkan Tekanan Statis

Menyeimbangkan Tekanan Statis

Fungsi lainnya dari manometer adalah untuk menyeimbangkan tekanan statis dalam ruang tertutup. Tekanan udara harus lebih besar dari hambatan aliran, sehingga udara yang ada di dalam ruang bisa bersirkulasi dengan baik melalui saluran yang tersedia.

Setelah melakukan pengukuran tekanan menggunakan alat manometer, maka pengguna alat bisa menentukan apakah akan menambah atau mengurangi tekanan fluida yang ada pada objek pengukuran tersebut.

4. Mempermudah dalam Membaca Perbedaan Tekanan

Mempermudah dalam Membaca Perbedaan Tekanan

Fungsi manometer memungkinkan pengguna membaca perbedaan tekanan antara dua titik secara langsung karena dilengkapi dengan skala pengukuran yang terkalibrasi. Skala ini bisa berupa garis atau angka yang menunjukkan tekanan relatif.

Selain itu, manometer juga dilengkapi dengan indikator visual berupa jarum yang bergerak mengikuti perubahan tekanan. Indikator inilah yang memudahkan pengguna dalam membaca dan melihat secara langsung perbedaan tekanan yang terjadi.

Rumus Manometer

Rumus Manometer

Tahukah Anda, dalam menghitung jumlah tekanan menggunakan alat manometer, terdapat rumus dasar yang bisa digunakan, yaitu sebagai berikut:

Baca Juga:  Tutorial Cara Menggunakan Aplikasi Proteus dengan Mudah

Δp = P2-P1 = ρgh

Keterangan:

Δp = Tekanan diferensial

P1 = Tekanan pada sambungan yang bertekanan rendah

P2 = Tekanan pada sambungan yang bertekanan tinggi

ρ = Kepadatan fluida

g = Percepatan gravitasi (9.8 m/s²)

h = Selisih tinggi kolom

Catatan:

  • Nilai tekanan yang dihasilkan pada perhitungan adalah hasil selisih antara gaya yang diberikan per unit luas permukaan dari kolom cairan.
  • Satuan manometer: pound per inci persegi (psi) atau Newton per meter persegi (Pascal)

Jenis-jenis Alat Manometer

Jenis-jenis Alat Manometer

Setelah mengetahui apa saja fungsi manometer, selanjutnya akan dibahas mengenai jenis-jenis alat manometer. Sama seperti alat ukur pada umumnya, jenis manometer memiliki dua jenis skala yaitu digital dan analog yang dibagi lagi menjadi beberapa varian, yaitu:

1. Manometer Tabung U

Manometer tabung U merupakan jenis alat manometer yang paling umum digunakan, khususnya untuk keperluan laboratorium. Seperti namanya, manometer ini adalah tabung berbentuk U yang berisi cairan yang salah satu ujungnya dibiarkan terbuka maupun tertutup.

Dalam keadaan yang seimbang, udah yang ada di dalam tabung akan sama, sehingga muncul garis sejajar. Jika sebuah cairan yang berbeda dimasukkan, maka tabung tersebut akan menunjukkan perbedaan garis yang tidak sejajar lagi.

Jika satu lubang ditutup, maka tabung akan menerima tekanan dan bagian lain akan bergerak. Perubahan tinggi cairan pada tabung menjadi dasar dalam perhitungan sistem manometer ini. Jenis manometer ini memerlukan perhitungan yang teliti untuk mengetahui selisih tinggi cairan.

2. Manometer U Terbalik

Jenis manometer U terbalik digunakan untuk mengukur perbedaan tekanan pada suatu cairan yang nilainya sangat kecil. Tabung pada manometer jenis ini diisi oleh cairan ringan yang dipakai untuk mengamati perbedaan tekanan rendah yang terjadi antara dua titik.

3. Manometer Tabung U Diferensial

Manometer tabung U diferensial memiliki kesamaan struktur dengan tabung U biasa, namun memiliki fungsi yang agak berbeda. Biasanya, manometer tabung U diferensial dipakai untuk mengukur perbedaan yang terjadi antara dua titik yang sangat berbeda.

Baca Juga:  Jenis LNB Parabola Perbedaan dan Karakteristiknya

4. Manometer Mikro

Mikro manometer adalah jenis manometer khusus dengan kolom cair dan menggunakan prinsip tabung miring. Jenis ini digunakan untuk mengukur perbedaan tekanan dengan nilai yang sangat kecil atau perbedaan tekanan yang selisihnya sangat rendah.

5. Manometer Digital

Jika sebelumnya sudah dibahas mengenai jenis manometer analog yang hasilnya didapatkan dari selisih tinggi cairan, jenis lanjutnya merupakan manometer digital. Secara fungsional, manometer digital memiliki fungsi yang sama dengan manometer analog.

Perbedaannya ada pada output pengukuran tekanan diferensial yang berupa angka numerik dan ditampilkan pada layar LCD. Manometer digital memiliki tingkat ketelitian yang berada pada rentang 0 sampai ±100 psi.

Selain itu, manometer digital dilengkapi dengan beberapa teknologi dan fitur yang lebih canggih seperti memori penyimpanan dan penyesuaian data, port USB untuk menyambungkan manometer ke PC bisa membaca serta mengekspor data.

Fungsi manometer memiliki peran yang penting dalam memantau dan mengukur tekanan fluida dalam berbagai aplikasi, baik itu dalam industri, laboratorium, atau rumah tangga. Oleh karena itu, manometer pasti selalu ada dalam laboratorium dan industri.

Dengan mengetahui apa fungsi dari manometer, pengguna dapat menjaga keseimbangan dan kestabilan dalam sistem pemantauan tekanan, sehingga akan membantu meningkatkan keamanan, efisiensi, dan performa keseluruhan sistem.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment