Pengertian Hertz (Hz): Sejarah, Cara Pengukuran dan Pengaplikasiannya

Hertz atau yang dalam singkatan standar Hz adalah satuan dasar untuk pengukuran frekuensi pada sistem Satuan Internasional (SI). Definisi dari satu hertz sama dengan satu siklus lengkap per detik, hertz mampu diterapkan untuk setiap peristiwa periodik, gelombang suara, gelombang radio, dan arus listrik.

Pengertian Hertz

hertz adalah
Kisaran frekuensi dalam satuan Hertz

Hertz (Hz) dapat menunjukan berapa banyak puncak panjang gelombang yang melewati titik tertentu per detik. Hertz sangat erat kaitanya dengan frekuensi, frekuensi adalah berapa banyak jumlah getaran yang dihasilkan dalam satu detik. Sedangkan dalam bahasa inggris kata hertz dipakai sebagai bentuk jamak, dan untuk multiples yang paling sering digunakan adalah kilohertz atau KHz, megahertz atau MHz, gigahertz atau GHz dan terahertz atau THz.

Kata hertz awalnya dipilih sebagai bentuk penghargaan dari tindakan berjasa Heinrich Rudolf Hertz atas kontribusinya dalam bidang elektromagnetis. Dalam suatu gelombang nilai satu hertz setara dengan satu gelombang per detik, maka dari itu satuan hertz dapat dipakai untuk mengukur gelombang apa saja asalkan periodik. Contoh: frekuensi dari gerak bandul jam dinding adalah 1Hz.

Sejarah Hertz

Penemu hertz
Heinrich Rudolf Hertz

Sejarah hertz dimulai pada tahun 1930, Komisi Elektroteknik Internasional (IEC) mengabadikan nama Heinrich Rudolf Hertz menjadi satuan frekuensi yaitu Hertz (Hz). Heinrich Rudolf Hertz adalah seorang ahli fisika yang berasal dari Jerman, beliau paling berjasa dalam bidang Elektromagnetisme. Tahun 1960, teori hertz diadopsi dalam konferensi umum tentang berat dan ukuran sebagai pengganti siklus per detik yang lebih lama. Maka dari itu, bisa dikatakan bahwa hertz adalah penemuan yang sama dengan pendahulunya akan tetapi lebih mudah untuk dipahami.

Cara Pengukuran Hertz

Cara Pengukuran Hertz
Cara Pengukuran Hertz

Hertz dapat diukur dengan bantuan alat frekuensi meter, osiloskop, maupun menggunakan multimeter digital yang biasanya sudah ditambahkan frekuensi meter di dalamnya. Beberapa multimeter mempunyai penghitung frekuensi dasar yang hanya berfungsi untuk sinyal listrik. Sedangkan untuk mengukur frekuensi radio, membutuhkan penghitung frekuensi atau osiloskop yang tepat juga mempunyai input RF sesuai dengan kebutuhan.

Baca Juga:  Gerbang Logika Dasar: Pengertian, Fungsi dan Jenisnya

Sinyal radio yang lemah umumnya membutuhkan beberapa penguatan dan penyaringan terlebih dulu agar bisa dilakukan pengukuran. Oleh karena itu, sinyal perlu dilewatkan melalui perangkat tambahan sebelum sampai di konter. Pada pengukuran frekuensi getaran mekanis, memerlukan perangkat tambahan yaitu transduser yang berfungsi mengubah getaran/energi fisik menjadi sinyal listrik.

Istilah hertz erat kaitannya dengan frekuensi, maka dari itu jika Anda ingin menghitung frekuensi maka akan mendapatkan satuan hertz didalamnya. Seperti yang Anda ketahui bahwa frekuensi merupakan jumlah getaran/gelombang dalam satu detik, dan detik ini merupakan satuan dari waktu/periode. Maka dari itu, untuk menghitung frekuensi dapat menggunakan rumus F = .

Pengaplikasian Hertz

aplikasi hertz
Pengaplikasian Hertz

Pengaplikasian hertz dapat dilakukan di beberapa hal, diantaranya:

1. Getaran

Getaran dapat kita temukan pada suara, suara merupakan fenomena fisik yang disebabkan oleh getaran berupa sinyal analog dengan amplitudo yang berubah secara secara terus-menerus setiap waktu. Manusia dapat merasakan gelombang suara sebagai nada dari tiap not musik, sesuai dengan frekuensi tertentu dan dapat diukur dalam hertz.

Telinga bayi mampu merasakan rentang frekuensi 20 Hz – 20 KHz, sedangkan manusia dewasa rata-rata hanya mendengar rentang 20 Hz – 16 KHz. Kemudian untuk suara ultrasonik, infrasonik dan getaran fisik lain seperti atom atau molekul akan memanjang dari beberapa fentohertz sampai terahertz dan seterusnya.

2. Radiasi Elektromagnetik

Radiasi elektromagnetik umumnya digambarkan oleh frekuensi yakni total isolasi medan listrik beserta medan tegak lurus per detik yang dinyatakan dalam satuan hertz. Radiasi frekuensi biasanya diukur dengan satuan KHz, MHz, atau GHz.

Cahaya merupakan radiasi elektromagnetik dengan frekuensi lebih tinggi dan mempunyai frekuensi sekitar puluhan bahkan ribuan infrared yaitu ultraviolet terahertz. Radiasi elektromagnetik dengan rentang frekuensi terahertz rendah yaitu rentang frekuensi radio tertinggi yang bisa digunakan sampai gelombang panjang cahaya infrared disebut dengan radiasi terahertz. Bahkan frekuensi yang jauh lebih tinggi seperti sinar gamma juga dapat diukur dengan Exahertz atau EHz.

Baca Juga:  10 Cara Menghindari Bahaya Tersengat Listrik

3. Komputer

Komputer biasanya mempunyai Central Processing Unit (CPU), yang umumnya akan mempunyai data label didalamnya. Label pada CPU akan ditemukan keterangan laju jamnya dalam bentuk MHz atau GHz. Spesifikasi tersebut mengacu pada frekuensi sinyal jam utama dari CPU.

Sinyal dalam CPU merupakan gelombang persegi yaitu tegangan listrik yang bergantian antara nilai logika rendah dan tinggi secara berkala. Karena satuan hertz sudah dijadikan unit pengukuran utama untuk menentukan kinerja CPU dan diterima oleh masyarakat luas, maka banyak ahli yang mengkritik pendekatan tersebut dan mengklaim bahwa patokan tersebut sangat mudah untuk dimanipulasi. Beberapa prosesor menggunakan beberapa periode jam dalam satu operasi, sementara prosesor lain dapat melakukan operasi dalam satu siklus saja. Aturan umum pada CPU adalah semakin tinggi kecepatannya dalam GHz, maka kinerja komputernya akan semakin tinggi meskipun daya efektif komputer tidak hanya berpatokan pada pengukuran kecepatan CPU tapi juga pengukuran lainnya.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment