Pengertian Kata Baku dan Tidak Baku, Ciri, dan Contohnya Lengkap

Pernahkah Anda menggunakan kata baku dan tidak baku saat menulis atau berbicara dengan orang lain? Secara sadar atau tidak, siapa saja pasti pernah menggunakannya. Baik itu kata yang baku dan ada di dalam kamu besar bahasa Indonesia, maupun kata tidak baku.

Apa sih pengertian kedua jenis kata tersebut, bagaimana pula ciri-ciri dan contohnya? Biar lebih paham dan bisa menggunakannya dengan bijak, maka Anda perlu tahu rangkuman informasi berikut.

Apa itu Kata Baku dan Tidak Baku?

Apa itu Kata Baku dan Tidak Baku

Mari kita cek dulu pengertian dari kedua jenis kata ini. Dimulai dari kata baku, yang memiliki arti sebagai kata yang masuk dalam daftar kata di dalam kamus besar bahasa Indonesia. Memiliki ejaan yang disempurnakan, dipakai untuk percakapan resmi atau membuat laporan resmi.

Sedangkan kata tidak baku adalah kata-kata yang sudah dipengaruhi oleh berbagai hal. Mulai dari bahasa asing yang sering didengar, bahasa daerah tertentu. Sehingga dalam pengucapan atau penulisannya tidak lagi sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia.

Penggunaan kata tidak baku kebanyakan di dalam kehidupan sehari-hari, bersama orang terdekat. Dimana saat diucapkan semua bisa paham maksudnya, meskipun dari segi tata bahasa tidak sesuai dengan aturan bahasa yang ada.

Ciri Ciri Kata Baku dan Tidak Baku

Ciri Ciri Kata Baku dan Tidak Baku

Supaya lebih mudah untuk membedakan kata baku dan tidak baku, ada ciri khas yang membedakan keduanya. Anda juga sangat mudah melihat, baik dari penulisan maupun kapan kata tersebut digunakan.

Ciri Kata Baku

Setidaknya ada tujuh ciri khas dari kata baku, coba pahami maka akan memudahkan Anda menemukan kata-kata tersebut.

Punya Satu Makna

Kata ini memiliki satu makna yang jelas, tanpa mengandung makna tambahan yang kadang membuat ambigu. Contohnya saja kata makan, artinya sudah jelas yaitu memasukkan makanan ke dalam mulut dan mencernanya.

Baca Juga:  Mengenal Televisi : Pengertian, Sejarah, dan Jenisnya.

Sama halnya dengan kata jenius, hafal, imbau, guncang, dan lainnya yang artinya juga sudah sangat jelas. Anda tinggal buka kamus dan bisa langsung mencari kata tersebut dan lihat artinya

Dipahami Tanpa Pleonasme

Untuk memahami kata baku, Anda tidak akan membutuhkan kata tambahan atau biasa disebut pleonasme. Cukup satu kata saja sudah mudah dipahami dan bisa digabungkan dengan kata lain menjadi sebuah kalimat

Dipakai Sesuai Konteks Sebuah Kalimat

Penggunaannya disesuaikan dengan konteks sebuah kalimat. Misalnya jenis kalimat resmi, maka kata baku yang dipakai adalah yang berhubungan dengan kalimat resmi.

Memakai Imbuhan yang Jelas

Jika membutuhkan imbuhan, maka yang digunakan adalah imbuhan yang memang ada didalam kaidah bahasa Indonesia.

Jarang Dipakai dalam Bahasa Percakapan Non Formal

Kata baku ini, jarang dipakai dalam percakapan, apalagi jika melakukan percakapan non formal. Alasan utamanya adalah karena katabaku lebih cocok dipakai untuk percakapan resmi

Merupakan Kata Asli Bahasa Indonesia

Semua kata baku tersedia di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, jadi Anda cukup cek semua kata pada kamus tersebut dan sudah dipastikan itu adalah kata baku

Bentuknya Tetap

Kata baku memiliki bentuk tetap, tidak ada penambahan huruf atau pengurangan saat digunakan. Contoh kata baku jadual adalah jadwal yang bentuknya selalu tetap.

Ciri Kata Tidak Baku

Sebenarnya bisa dibilang kalau ciri kata tidak baku ini bertolak belakang dengan kata baku. Diantaranya adalah:

Makna Sama dengan Kata Baku

Ada kata tidak baku yang terkadang punya makna sama dengan kata baku, namun dalam pengucapan atau penulisannya sedikit berbeda

Sulit dicari Pada Kamus Bahasa Indonesia

Kalau mau mencari kata tidak baku, maka Anda tidak akan bisa mendapatkannya di dalam kamus atau bisa dibilang sangat sulit.

Dipakai Dalam Percakapan Sehari-Hari

Penggunaan kata tidak baku kebanyakan adalah pada percakapan sehari-hari. Beda lokasi, kemungkinan akan beda pula kata yang dipakai meskipun memiliki makna yang relatif sama

Dipengaruhi Banyak Hal

Ada kata tidak baku yang dipengaruhi oleh bahasa asing maupun bahasa daerah, sehingga dalam penggunaannya menjadi terkesan seperti bahasa asing atau bahasa daerah setempat

Bentuk Kata Bisa Diubah

Anda atau pengguna kata tidak baku bisa melakukan perubahan berupa penambahan atau pengurangan huruf dari kata tersebut. namun orang-orang tertentu akan tetap bisa paham artinya.

Contoh Kata Baku dan Tidak Baku

Berikut ini beberapa contoh dari kata baku dan tidak baku yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Coba lihat dimana bedanya.

Contoh Kata Baku

  • Bus
  • Aktivitas
  • Afdal
  • Asas
  • Cedera
  • Diagnosis
  • Detergen
  • Ijazah
  • Jagat
  • Hipotesis
  • Gerebek
  • Jenderal

Penggunaan contoh kata baku dalam kalimat, juga penting diketahui. Supaya Anda menjadi lebih mudah memilih kapan kata baku harus dipakai dan kapan pula kata tidak baku yang digunakan.

“Andi baru mendapatkan ijazah hari ini, padahal dia sangat membutuhkannya minggu lalu untuk mendaftar ke perguruan tinggi”

Di dalam kalimat di atas, semua kata yang dipakai adalah kata baku sehingga menjadi sebuah kalimat baku yang jelas intisarinya. Ada kata ijazah yang merupakan kata baku ijasah, sering salah digunakan padahal yang benar adalah “ijazah”

Contoh Kata Tidak Baku

  • Bis
  • Aktifitas
  • Afdol
  • Azas
  • Cidera
  • Diagnosia
  • Deterjen
  • Ijasah
  • Jagad
  • Hipotesa
  • Grebek
  • Jendral

Untuk penggunaan kata tidak baku di dalam sebuah kalimat, juga sangat mudah ditemukan. Seperti contoh kalimat berikut ini.

“Aku pakai deterjen baru untuk aktifitas mencuci. Padahal tangan ini masih cidera dan didiagnosa harus operasi,”

Baca Juga:  Amplitudo: Pengertian, Rumus, Jenis, dan Metode Kuantifikasi

Dalam kalimat di atas, ada beberapa kata tidak baku yang dipakai. Walau dari segi pengucapan sama dengan kata baku namun tulisannya berbeda. Misalnya aktifitas yang harusnya aktivitas, kemudian deterjen yang harusnya detergen.

Fungsi Kata Baku dan Tidak Baku

Fungsi Kata Baku dan Tidak Baku

Dalam penerapan penggunaan kata baku dan tidak baku, semuanya memiliki fungsi yang relatif sama. Meskipun dalam hal penggunaannya sangat berbeda.

Kata baku pada umumnya memiliki fungsi sebagai kerangka acuan dalam menentukan bahasa seseorang atau sekelompok orang. Misalnya Anda dan teman-teman bisnis sedang menggunakan bahasa baku di dalam rapat, tentu konteksnya adalah bisnis dan mengacu pada penjelasan bisnis.

Kemudian di luar rapat itu, tiba-tiba semuanya berubah menjadi lebih santai dan banyak memakai bahasa tidak baku. Tentu ini menjadi acuan lagi, seberapa dekat Anda dengan teman-teman tersebut. jika menggunakan bahasa tidak baku artinya kedekatannya cukup intens

Fungsi berikutnya untuk kata baku adalah memberikan wibawa pada siapapun yang menggunakannya, sehingga orang akan menilainya sebagai orang yang sopan. Akan berbeda kondisi jika seseorang memakai bahasa santai, maka persepsi resmi dan wibawanya mungkin akan memudar.

Kata baku juga memiliki fungsi penting yaitu menyatukan berbagai kelompok, walaupun berasal dari daerah yang berbeda namun ketika berada di forum yang sama akan bersatu memakai kata baku dimana semua orang bisa dengan mudah memahaminya.

Apakah Anda sudah paham tentang kata baku dan tidak baku? Ternyata sangat mudah untuk membedakannya dalam penggunaan dan pemisahannya. Alhasil, Anda bisa tahu kapan bisa menggunakan versi baku dan kapan pula bisa memakai kata tidak baku.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment