Apa Itu Power Supply: Pengertian, Fungsi, Klasifikasi dan Jenisnya

Apa itu power supply? Power supply atau dalam bahasa Indonesia sering disebut catu daya adalah blok rangkaian yang dapat menyediakan listrik untuk menghidupkan perangkat elektronika atau perangkat lainnya. Power supply sering disingkat menjadi PSU, PS, atau P/S pada dasarnya tetap membutuhkan sumber energi listrik yang nantinya akan diubah sesuai kebutuhan dari perangkat elektronika. Oleh sebab itu, terkadang Anda mendengar PSU dengan istilah electric power converter.

power supply adalah
Ilustrasi power supply

Belajar elektronika memanglah rumit, tapi Anda beruntung bisa menemukan artikel ini. Karena tentunya artikel ini akan menemani Anda belajar materi power supply dengan asik.

Pengertian Power supply

Singkatnya, power supply merupakan rangkaian elektronik yang didesain untuk memasok listrik setidaknya untuk satu atau lebih perangkat. Rangkaian catu daya biasanya terdiri dari satu/beberapa kelompok transformator yang memiliki fungsi untuk menurunkan tegangan, rangkain penyearah berfungsi dalam mentransformasi arus Alternating Current (AC) menjadi Direct Current (DC) dan paling sedikit ada dua buah kapasitor elektrolit yang berguna untuk menghaluskan arus dan cadangan energi. Gambar di bawah adalah salah satu contoh rangkaian dari catu daya.

power supply adalah
Sirkuit

Rangkaian catu daya pada gambar diatas memiliki tiga terminal keluaran yaitu positif (+), negatif (-), dan ground (0). Untuk menghasilkan catu daya dengan ground yang benar-benar asli, maka perlu menggunakan transformator yang di tap-tengah atau center tap. Kemudian ditambah dengan empat buah dioda sebagai jembatan penyearah, dua resistor untuk pembagi tegangan dan dua buah kapasitor berpolaritas yang berfungsi sebagai filter.

Fungsi Power supply

Setelah mengetahui apa itu power supply, pastinya Anda penasaran bukan apa saja fungsi yang dimiliki oleh power supply? Nah berikut ini rangkuman singkat mengenai fungsi dari PSU:

  • Mentransformasi arus Alternating Current (AC) menjadi Direct Current (DC)
  • Menjadi pemasok tenaga listrik dan daya untuk perangkat elektronik
  • Menstabilkan arus listrik agar tidak melebihi batas maksimal tiap perangkat
  • Menjadi cadangan daya dalam bentuk baterai, contohnya adalah perangkat UPS yang berfungsi sebagai cadangan daya saat energi listrik utama mendadak mati.
Baca Juga:  Kode Remot TV Toshiba, Penikmat Televisi Wajib Tahu

Klasifikasi Power supply

Klasifikasi power supply pada umumnya terbagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu berdasarkan fungsinya, berdasarkan bentuk mekanikalnya, dan berdasarkan metode konversinya. Penjelasan lengkap mengenai klasifikasi power supply adalah sebagai berikut:

1. Power Supply Berdasarkan Fungsi

Power supply berdasarkan fungsinya terbagi menjadi:

  • Regulated Power Supply adalah catu daya yang mampu menjaga kestabilan tegangan dan arus listrik meskipun terjadi perubahan atau variasi pada sumber listrik (tegangan dan arus input) atau beban.
  • Unregulated Power Supply adalah catu daya yang tegangan atau arus listriknya dapat berubah saat beban juga berubah atau sumber tenaga listriknya terjadi perubahan.
  • Adjustable Power Supply adalah catu daya yang dapat mengatur arus dan tegangan nya sesuai dengan kebutuhan dengan bantuan menggunakan knob mekanik. Adjustable power supply terbagi menjadi dua jenis yaitu regulated adjustable power supply dan unregulated adjustable power supply.

2. Power Supply Berdasarkan Bentuk Mekanikal

Power supply berdasarkan bentuknya bisa dikatakan ada dua jenis, yaitu:

  • Power supply internal (built in) adalah power supply yang biasanya berada di dalam atau menyatu dengan perangkat-perangkat elektronika, seperti contohnya televisi, monitor komputer, dekstop komputer, atau DVD player. Karena keberadaan power supply di dalam perangkat elektronika, maka Anda tidak dapat menemukannya secara langsung, Anda hanya dapat melihat sebuah kabel listrik dari luar perangkat. Maka dari itu power supply ini di sebut power supply internal.
  • Power supply yang berdisi sendiri (stand alone) adalah power supply yang berada diluar perangkat elektronika yang Anda gunakan atau berdiri sendiri (stand alone). Contohnya seperti charger handphone dan adaptor laptop, selain itu ada juga power supply stand alone yang memiliki bentuk besar dan dapat disetel tegangannya sesuai dengan kebutuhan Anda.
Baca Juga:  Pengertian Light Dependent Resistor (LDR), Karakteristik, Fungsi, Cara kerja, dan Cara Pengukurannya

3. Power Supply Berdasarkan Metode Konversi

Berdasarkan metode konversinya, power supply terbagi menjadi dua jenis yaitu:

  • Power supply Linier adalah power supply yang mengkonversi tegangan listrik secara langsung dari inputnya.
  • Power supply Switching adalah power supply yang harus mengkonversi tegangan input ke pulsa AC atau DC terlebih dahulu.

Read also: Pengertian amplifier: jenis, fungsi serta cara perawatannya

Jenis Power Supply

Selain klasifikasi power supply diatas, beberapa jenis power supply juga dibedakan menjadi AC power supply, DC power supply, Switch Mode Power Supply, Uninterruptible Power Supply, Programmable Power Supply, High Voltage Power Supply. Di bawah ini adalah penjelasan singkat tentang jenis power supply.

1. AC power supply

AC power supply
AC power supply

Adalah jenis power supply yang mentransformasikan suatu taraf tegangan AC ke taraf tegangan yang lainnya. Contoh sederhananya adalah AC power supply 220 V yang menurunkan tegangannya menjadi 110 V karena peralatan elektroniknya membutuhkan tegangan 110 VAC, atau sebaliknya AC power supply dari tegangan AC 110 V ke 220 V.

2. DC power supply

DC power supply
DC power supply

Adalah catu daya yang menyediakan arus listrik maupun tegangan dalam bentuk direct current (DC) dan mempunyai polaritas yang tetap yakni positif dan negatif untuk beban. DC power supply terbagi menjadi dua, yaitu:

  • AC to DC power supply, yaitu DC power supply yang bekerja dengan cara merubah sumber tegangan listrik AC menjadi DC sesuai dengan kebutuhan peralatan elektronika. Pada umumnya jenis power supply ini memiliki sebuah transformator untuk menurunkan tegangan, dioda sebagai penyearah dan kapasitor sebagai penyaring (filter).
  • Linear regulator adalah power supply yang berfungsi untuk mengubah tegangan DC yang berfluktuasi menjadi konstan / stabil dan biasanya dapat menurunkan tegangan DC input.

3. Switch Mode Power Supply (SMPS)

Switch Mode Power Supply (SMPS)
Switch Mode Power Supply (SMPS)

Adalah jenis power supply yang langsung menyaring (filter) dan menyearahkan (rectify) tegangan input AC menjadi tegangan DC. Tegangan DC tersebut nantinya di-switch ON dan OFF pada frekuensi tinggi dengan sirkuit frekuensi tinggi sehingga arus AC yang dihasilkan dapat melewati transformator frekuensi tinggi.

Baca Juga:  Cara Kerja Motor Listrik Sesuai Jenis dan Komponennya

4. Uninterruptible Power Supply (UPS)

Uninterruptible Power Supply (UPS)
Uninterruptible Power Supply (UPS)

Adalah power supply yang memiliki dua sumber listrik yaitu baterai dan arus listrik langsung dari tegangan input AC. Saat listrik berjalan normal tegangan input akan secara simultan mengisi baterai dan menyediakan arus listrik untuk beban / peralatan listrik. Tetapi jika terjadi hilangnya sumber listrik AC karena mati listrik, maka baterai akan mengambil alih untuk mensuplai tegangan pada peralatan listrik/elektronika yang bersangkutan.

5. Programmable power supply

Programmable power supply
Programmable power supply

Adalah jenis catu daya yang pengoperasiannya dapat dikendalikan oleh remote control melalui antarmuka (interface) input analog ataupun digital seperti GPIB dan RS232.

6. High voltage power supply

High voltage power supply
High voltage power supply

Adalah catu daya yang dapat menghasilkan tegangan tinggi sampai ratusan bahkan ribuan volt. High voltage power supply biasanya dipakai pada mesin X-ray ataupun alat-alat yang memerlukan tegangan tinggi.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment