Kata reservoir berasal dari bahasa Perancis ‘réservoir’ yang artinya adalah ‘menyimpan’ atau ‘menampung’. Dengan begitu, mungkin bisa kita katakan bahwa reservoir adalah suatu wadah yang berfungsi untuk menyimpan/menampung sesuatu.
Nah, reservoir ini umumnya ditemukan di dunia perminyakan. Seperti yang kita tahu, migas berasal dari fosil berumur jutaan tahun yang terkubur dalam tanah. Namun, fosil tidak begitu saja bisa digunakan sebagai migas. Oleh karena itu dibutuhkan alat pengebor untuk mengekstrak intisari dari fosil.
Peran reservoir disini adalah sebagai “perangkap” yang dapat mengumpulkan/menyimpan fluida hidrokarbon dari fosil yang berupa minyak dan gas. Dengan adanya reservoir, maka proses pengeboran minyak akan jadi lebih mudah.
Nah pada artikel kali ini, kita akan membahas lebih jauh lagi mengenai reservoir mulai dari pengertian, komponen, dan jenisnya. Oleh karena itu, simak ulasan berikut!
Pengertian Reservoir
Di dunia perminyakan, reservoir merupakan suatu wadah untuk menampung minyak bumi dan gas. Mungkin kalian berpikir bahwa reservoir adalah suatu alat seperti tabung yang menyimpan cadangan minyak. Namun, kenyataannya bukan seperti itu.
Reservoir sendiri adalah suatu area di bawah tanah yang memiliki kandungan migas yang sangat tinggi. Area ini disebut sebagai reservoir karena banyaknya kandungan minyak yang terkonsentrasi di sini,
Reservoir memiliki bentuk seperti batuan yang berpori, dan di pori-pori itulah terdapat banyak kandungan minyak. Bentuknya pun juga cenderung tak beraturan dan tidak seragam antara reservoir di satu tempat dengan tempat yang lain.
Dalam dunia migas terdapat 2 istilah mengenai reservoir, yaitu konvensional dan inkonvensional. Pada reservoir konvensional, kandungan minyak atau gas akan dijebak oleh formasi batuan diatasnya dengan permeabilitas rendah. Sedangkan untuk yang inkonvensional, batuannya memiliki porositas tinggi dengan permeabilitas rendah, sehingga fluida dapat terperangkap langsung di dalamnya.
Komponen Reservoir
Karena reservoir bebentuk seperti batuan yang berpori, tentunya ia juga memiliki lapisan permukaannya sendiri. Hal tersebut juga akan memengaruhi tekanan internal dan eksternal yang dimilikinya.
Reservoir sendiri terdiri dari 3 lapisa/komponen, yaitu source rock, reservoir rock, dan cap rock. Berikut ini adalah penjabaran lengkapnya:
1. Source Rock
Source rock atau batuan induk merupakan tempat yang mengandung banyak kerogen, yang mana merupakan asal terbentuknya fluida hidrokarbon (gas dan minyak). Pada bagian ini, bahan organik akan mengalami pematangan dalam endapan sedimen dan akan membentuk kerogen. Kerogen sendiri dibagi jadi 4 tipe, yaitu:
- Tipe 1: Kerogen tipe 1 berasal dari alga atau plankton dan terbentuk di daerah laguna (pinggir danau). Kerogen tipe ini mengandung bsnyak hidrogen dan sedikit oksigen. Jenis ini biasanya menghasilkan minyak ringan, namun juga bisa menghasilkan gas tergantung dari pembentukan termalnya.
- Tipe 2: Kerogen tipe 2 berasal dari plankton dan terbentuk di laut dalam. Jenis ini menghasilkan banyak hidrogen dan sedikit karbon. Kerogen yang bisa ditemukan di siberia ini dapat menghasilkan minyak dan gas
- Tipe 3: Kerogen tipe ini berasal dari endapat tanaman darat yang terbentuk di laut dangkal. Hidrogen tipe 3 mengandung sedikit hidrogen dan banyak oksigen. Salah satu contoh dari kerogen tipe 3 adalah batu bara.
- Tipe 4: Kerogen tipe 4 berasal dari sisa bahan organik yang terbentuk setelah erosi. Kerogen ini mengandung banyak karbon dan sedikit hidrogen. Dari semua tipe kerogen, hanya tipe inilah yang tidak berpotensi menghasilkan minyak atau gas.
2. Reservoir Rock
Reservoir rock atau batuan reservoir adalah bagian bawah permukaan batuan yang memiliki tingkat porositas dan permeabilitas yang memadai untuk menjebak fluida. Porositas sendiri merupakan perbandingan antara volume pori-pori dengan unit batuannya. Sedangkan permeabilitas adalah tingkat konektivitas pori-pori di bawah permukaan batuan.
Batuan reservoir bentuknya bisa bermacam-macam seperti batu pasir, batuan karbonat, hingga batuan vulkanik.
3. Cap Rock
Cap rock atau batuan penutup merupakan batuan non-permeabel yang menutup bagian atas reservoir. Karena letaknya yang berada di bagian atas, cap rock juga memiliki fungsi untuk menahan aliran fluida. Dengan begitu, minyak dan gas tidak akan mengalir keluar dari reservoir.
Bagaimana Cara Kerja Reservoir?
Seperti yang kita tahu, reservoir merupakan batuan yang mengandung banyak migas. Migas tersebut disimpan pada pori-pori batuan dan terperangkap di dalam reservoir oleh lapisan/komponennya.
Agar reservoir bisa tercipta, migas dari source rock harus bergerak menuju reservoir rock, yang mana memakan waktu jutaan tahun. Lapisan reservoir rocknya pun juga harus permeabel dan berpori. Dengan begitu, migas pada reservoir memiliki wadah dan akan mudah mengalir saat dibor.
Jenis Reservoir
Jenis reservoir biasanya diklasifikasikan dari bentuk awal fluida, yakni minyak dan gas. Berikut ini adalah penjelasannya:
1. Minyak
Minyak pada reservoir terbagi jadi 2, yaitu minyak jenuh dan tidak jenuh. Pada minyak tidak jenuh, masih ada gas yang terlarut pada minyak. Sedangkan pada minyak jenuh sudah tidak ada lagi gas yang terlarut pada minyak, yang dengan kata lain minyak dan gas sudah benar-benar terpisah.
2. Gas
Gas pada reservoir juga dibagi jadi 2, yaitu gas kering dan basah. Gas kering setidaknya mengandung 85% metana. Sedangkan gas basah juga mengandung metana, namun juga mengandung cairan lain seperti butana dan propana.