Rangkaian resistor ada beberapa macam diantaranya rangkaian seri, rangkaian paralel, dan rangkaian campuran. Di artikel sebelumnya kami sudah membahas mengenai rangkaian seri, oleh sebab itu pada artikel kali ini akan membahas mengenai rangkaian paralel.
Pengertian Resistor Rangkaian Paralel
Rangkaian paralel merupakan resistor yang tersusun secara sejajar, umumnya rangkaian paralel digunakan untuk mengurangi arus yang lewat. Komponen yang disusun secara paralel pasti memiliki cabang, oleh karena itu jika salah satu komponennya rusak maka komponen lain akan tetap berjalan karena kerusakan pada komponen lain tidak memiliki pengaruh.
Ketika rangkaian disusun secara paralel akan memiliki tegangan yang sama pada setiap ujung resistornya, sedangkan kuat arusnya akan terbagi-bagi sesuai dengan nilai resistansi dari masing-masing hambatan.
Sifat-sifat Rangkaian Paralel
a) Arus pada rangkaian mempunyai nilai yang berbeda tergantung dengan besaran resistansi di setiap cabangnya. Arus total rangkaian adalah penjumlahan seluruh arus pada rangkaian.
b) Tegangan pada cabang sama dengan tegangan total atau tegangan sumber.
c) Tahanan total diperoleh dengan rumus:
Rumus Rangkaian Paralel
Rumus Rangkaian paralel sebagai berikut:
Contoh Soal dan Pembahasan
1. Ara mempunyai dua buah resistor yang dirangkaikan secara paralel, resistor tersebut mempunyai nilai 110Ω dan 330Ω, maka berapakah nilai dari hambatan totalnya?
Pembahasan:
Diketahui: R1 = 110Ω
R2 = 330Ω
Ditanya: Rtotal….?
Jawab:
= +
= + = =
Rtotal = = 82,5 Ω = 83 Ω
2. Sebuah rangkaian mempunyai tiga buah resistor yang tersusun secara paralel, rangkaian tersebut dialiri arus sebesar 2A, maka hitung besar tegangan pada tiap resistor jika masing-masing memiliki hambatan 5Ω, 4Ω dan 6Ω.
Pembahasan:
Diketahui:
R1 = 5Ω
R2 = 4Ω
R3 = 6Ω
Itotal = 2A
Ditanya: V….?
Jawab:
Karena rangkaian ini tersusun secara paralel, maka nilai tegangan dari masing-masing resistor adalah sama, untuk menghitung tegangan menggunakan rumus:
V = I x Rtotal
= 2 x 1,62 = 3,24 V
3. Rangkaian Dengan besar hambatan masing-masing 10Ω, 6Ω, dan 4Ω dirangkai secara paralel. Tentukan besar resistansi total yang dihasilkan ketiga resistor tersebut.
Diketahui:
R1 = 10Ω
R2 = 6Ω
R3 = 4V
Ditanya: Rtotal….?
Jawab:
4. Rangkaian tersusun dari tiga buah resistor dengan masing-masing nilainya adalah 1KΩ, 100Ω, dan 2KΩ. Hitunglah nilai dari hambatan pengganti dari rangkaian paralel dibawah!
Pembahasan:
Diketahui:
R1 = 1KΩ
R2 = 100Ω
R3 = 2KΩ
Ditanya Rpengganti …..?
Jawab:
5. Sebuah rangkaian paralel dengan tiga buah resistor bernilai 32Ω, 48Ω, dan 96Ω. Rangkaian ini mempunyai kuat arus sebesar 1,5 A. berapakah nilai tegangan total yang mengalir pada rangkaian paralel dibawah ini!
Pembahasan:
Diketahui R1 = 32 Ω
R2 = 48 Ω
R3 = 96 Ω
Itotal = 1,5 A
Ditanya Vtotal …..?
Jawab:
Setelah nilai hambatan pengganti sudah diperoleh yaitu 16 Ω, maka berikutnya menghitung nilai tegangan total. Tegangan total didapat dengan cara mengalikan nilai kuat arus dengan hambatan pengganti.
V = Rparalel X Itotal
V = 16 x 1,5
V = 24 Volt
Jadi pada rangkaian paralel ini tegangan yang menyuplai sebesar 24 Volt.
6. Terdapat rangkaian paralel tersusun oleh tiga buah resistor dengan nilai 36 Ω, 36 Ω, dan 18 Ω. Rangkaian ini memiliki tegangan sebesar 18 volt. Berapakah nilai kuat arus yang mengalir pada masing-masing resistornya dan nilai kuat arus totalnya!
Pembahasan:
Diketahui R1 = 36 Ω
R2 = 36 Ω
R3 = 18 Ω
Vtot = 18 v
Ditanya I1, I2, I3, dan Itotal …..?
Jawab:
Untuk menghitung nilai kuat arus pada tiap-tiap resistor dapat menggunakan rumus nilai tegangan total dibagi dengan masing-masing nilai resistor yang akan dihitung kuat arusnya. Karena pada rangkaian paralel memiliki sifat tegangan yang mengalir pada semua rangkaian adalah sama, sedangkan arus total adalah penjumlahan arus yang mengalir pada tiap-tiap resistor.
- Jadi besar kuat arus pada hambatan pertama adalah 1 A.
- Sehingga nilai kuat arus yang mengalir pada masing-masing resistornya adalah I1 = 0,5 A, I2 = 0,5 A, dan I3 = 1 A. maka kuat arus total pada rangkaian ini adalah Itotal = I1 + I2 + I3 = 0,5 + 0,5 + 1 = 2 A.