Rumus Daya Resistor Secara Lengkap dan Detail

Untuk mengetahui berapa besar energi listrik yang mampu diserap sebuah resistor dan diubah menjadi energi panas, dibutuhkan rumus daya resistor untuk mendapatkan nilai tersebut. Rumus tersebut sangat penting dipahami saat beraktivitas yang berhubungan dengan listrik.

Satu hal yang penting dipahami dalam ilmu kelistrikan, semua jenis resistor dapat digunakan dalam membuat rangkaian listrik, hanya saja daya yang boleh dialirkan tidak boleh lebih dari batas maksimum daya resistor itu sendiri.

Apa itu Resistor

Rumus Daya Resistor Secara Lengkap dan Detail

Sebelum lebih jauh mengetahui rumus menghitung resistor, Anda perlu tahu terlebih dahulu kalau resistor yaitu sebuah komponen di dunia elektronika dengan sifat utamanya adalah untuk menghambat arus listrik yang mengalir.

Dalam bekerja, resistor tidak butuh arus listrik aktif sehingga sering disebut sebagai komponen elektronika pasif. Oleh karena itu, ketik teknisi listrik memeriksa resistor tidak membutuhkan perlengkapan khusus sebagaimana saat memeriksa komponen yang dialiri arus listrik lainnya.

Bahan pembuatannya adalah dari keramik atau karbon khusus dengan bentuk tabung, dimana kapasitas penghambatan yang bisa dilakukan resistor sangat berhubungan dengan diameter tabung tersebut. untuk menghitung resistor yang dibutuhkan juga perlu rumus sehingga penggunaannya menjadi lebih tepat sasaran.

Daya Listrik Adalah

Daya resistor merupakan salah satu bagian dari daya listrik, sedangkan daya listrik itu sendiri disebut sebagai jumlah dari energi yang dipakai atau bisa juga diserap oleh sebuah rangkaian listrik. Sumber energi yang tersedia disebut tegangan listrik dan merupakan penghasil daya listrik itu sendiri.

Sedangkan daya resistor adalah daya yang dihasilkan oleh sebuah resistor saat menjalankan fungsinya dalam sebuah rangkaian listrik. Daya ini sangat ditentukan oleh banyak faktor, sehingga butuh kalkulasi yang jelas sebelum sebuah resistor digunakan.

Baca Juga:  Warna Resistor 2k2 dan Spesifikasinya

Apa Rumus Daya Resistor?

Rumus utama dari daya resistor tersebut akan sangat berhubungan dengan jumlah tegangan dan hambatan yang ada yaitu:

P = V x I

V = P/I

I = P/V

P = daya dengan satuan watt

V = tegangan dengan satuan volt

I = Arus

Pemahaman dari rumus mencari daya listrik resistor ini lebih mudah dengan diagram segitiga yang menempatkan tiga kondisi yang saling berkaitan, yaitu tegangan listrik, arus listrik, dan daya listrik itu sendiri.

Sedangkan soal satuan dari daya yang dihasilkan oleh resistor adalah watt, yang terbagi atas tiga unit, yaitu miliwatt dengan simbol mW, kemudian kilowatt dengan si bol kW, dan megawatt dengan simbol MW.

Contoh Soal Daya Resistor

Untuk lebih memahami bagaimana cara mencari daya resistor dengan rumus resistor, berikut ini beberapa contoh soal agar Anda bisa lebih cepat paham.

Berapa daya dari sebuah resistor yang mendapat tegangan listrik dengan jumlah 36 volt sedangkan arus listrik yang mengalir sebesar 90 mA?

Diketahui:

V = 24 V

I = 90 mA = 0,09 A

Ditanya : P?

Jawab : P = V x I

= 36 x 0,09

= 3,24 watt

Berapa arus maksimal yang akan melalui resistor dengan hambatan senilai 350 ohm dan memiliki daya sebesar 5 watt

Diketahui :

P = 5 watt

R = 350 ohm

Ditanya : I?

Jawab : P = I2R

I = √P/R

= √ 5/350

= 0,12 A = 120 A

Hal yang Mempengaruhi Daya Resistor

Sesuai penjelasan pada rumus mencari daya di atas, tiga komponen penting yang perlu dipahami adalah tegangan, arus, dan daya.

Tegangan listrik adalah istilah untuk beda potensial, yaitu tegangan yang ada pada sebuah komponen dan menggerakkan muatan listrik dari sebuah kutub ke kutub yang lain.

Jika dikaji secara matematika, kinerja tegangan listrik ini merupakan bagian dari perubahan energi yang terjadi akibat perubahan dari muatan listrik. Dalam penjabaran angkanya, tegangan listrik menggunakan satuan volt.

Selanjutnya arus listrik yaitu aliran elektron yang terjadi secara kontinu pada bagian konduktor, disebabkan beda elektron pada lokasi satu berbeda dengan lokasi lainnya. Untuk mendefinisikan arus digunakan satuan ampere.

Koneksi antara tegangan dan arus sangat mempengaruhi daya listrik maupun daya resistor yang dihasilkan.

Baca Juga:  Kode Warna Resistor 100k dan Cara Membacanya

Jenis Resistor yang Sering Digunakan

Selain mengetahui daya resistor melalui rumus besar daya resistor di atas, Anda juga perlu tahu apa saja jenis resistor yang banyak dipakai di dunia kelistrikan. Ternyata ada dua jenis utamanya yaitu:

Resistor Variabel

Adalah jenis yang bisa berubah sesuai kebutuhan sebuah rangkaian listrik. Fungsinya untuk melakukan pengaturan berapa listrik yang diinginkan mengalir pada rangkaian. Beberapa contoh resistor ini adalah rheostat dan potensiometer.

Resistor Tetap

Yaitu sebuah resistor yang nilainya tetap atau tidak berubah, penentu nilainya adalah warna yang terdapat pada bagian gelang resistor itu sendiri. Contoh resistor ini adalah resistor karbon dengan satuan resistor adalah tetap sama yaitu ohm.

Resistor Daya Tinggi

Yaitu resistor yang mampu menghasilkan daya lebih tinggi biasa disebut resistor wirewound karena bahan pembuatannya adalah dari kawat jenis logam.

Jenis ini memiliki bentuk dan ukuran yang beragam, contohnya resistor dengan bahan aluminium dengan daya maksimal bisa mencapai 25 watt. Kemudian ada juga resistor porselen yang dayanya bisa mencapai 1000 watt bahkan lebih dari itu.

Proses pembuatan resistor jenis ini adalah dengan melakukan lilitan kawat berbahan logam konduktif yang memiliki ketahanan terhadap panas. Lilitan dilakukan pada batang isolator yang dibuat dari bahan keramik.

Jenis ini, dengan daya maksimal sering dipakai untuk berbagai perangkat kelistrikan rumah tangga hingga pabrikan. Contohnya setrika, oven, dan masih banyak kali.

Setiap jenis resistor secara umum bisa dipakai dalam rangkaian, mulai dari jenis resistor dengan daya 1 watt hingga mencapai ratusan watt. Oleh karena itulah, sangat penting mengetahui jenis resistor agar saat menggunakannya bisa berfungsi dengan baik.

Apa Fungsi Resistor?

Terdapat beberapa fungsi dari resistor dalam sebuah rangkaian listrik, sehingga menentukan daya resistor menggunakan rumus mencari daya menjadi hal yang penting. Apa saja fungsi tersebut?

Baca Juga:  6 Cara Masuk Sermod TV Sharp, Gak Pake Ribet!

Melakukan Blocking Aliran Listrik

Resistor menjalankan fungsi utamanya sebagai penghambat aliran listrik atau elektron, sehingga pengontrolan arus bisa dilakukan dengan mudah agar tidak terjadi over capacity. Kemampuannya melawan arus yang muncul menjadi sebuah kekuatan tersendiri yang biasa disebut resistansi.

Gulungan Potensial

Membantu mengklasifikasikan elektron pada ujung resistor menjadi sebuah gulungan potensial.

Mengatur Tegangan yang Keluar

Pada sebuah perangkat power supply komponen ini akan membantu melakukan pengaturan berapa tegangan keluaran yang harus dihasilkan

Membagi Tegangan

Pada sebuah rangkaian listrik, resistor juga membantu melakukan pembagian tegangan yang tersedia sesuai dengan kebutuhan

Standar Verifikasi Akurasi

Menjadi sandar dalam melakukan verifikasi terhadap akurasi alat ukur yang bersifat resistive

Mengamankan Arus

Pengamanan arus yang mengalir dalam sebuah rangkaian juga dilakukan salah satunya oleh resistor.

Semoga informasi diatas membantu Anda untuk lebih paham tentang rumus daya resistor, termasuk arti daya listrik, resistor, dan penerapan rumusnya melalui contoh soal yang juga dijabarkan secara mudah.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment