Apa Itu Transistor: Pengertian, Cara Kerja, Fungsi, dan Jenisnya

Komponen elektronika sangat beragam jenisnya salah satunya adalah transistor. Transistor yang umumnya kita jumpai adalah komponen elektronika yang mempunyai tiga kaki atau terminal, untuk lebih jelasnya mengenai artikel transistor mari kita simak bersama artikel ini.

Pengertian Transistor

Transistor adalah salah satu komponen elektronika semikonduktor yang mempunyai tiga buah kaki elektroda yaitu basis (dasar), kolektor (pengumpul), dan emitor (pemanncar). Transistor sebenarnya merupakan kata yang berasal dari transfer (berarti pemindahan) dan resistor (berarti penghambat), dari kedua kata tersebut kemudian disimpulkan bahwa transistor merupakan peralihan atau pemindahan bahan setengah penghantar menjadi suhu tertentu. Berikut adalah simbol dari transistor

William Shockley, John Berden, dan W.H. Brattain adalah penemu transistor pertama kali pada tahun 1984, namun transistor sendiri mulai digunakan di tahun 1958. Transistor mempunyai fungsi sebagai penguat, namun selain itu transistor juga sering digunakan sebagai pengganti saklar.

Cara Kerja Transistor

Dalam dunia elektronika, transistor merupakan salah satu komponen yang memiliki peran penting terutama dalam rangkaian analaog karane mempunyai fungsi sebagai penguat. Tidak hanya didunia analog, didunia digital juga transistor sering dimanfaatkan sebagai saklar berkecepatan tinggi.

Transistor mempunyai tipe dasar modern yaitu BJT (Bipolar Junction Transistor) dan FET (Field Effect Transistor. Transistor BJT dapat bekerja berdasarkan pengaruh dari arus inputnya, sedangkan transistro FET dapat bekerja berdasarkan oleh tegangan inputnya.

Fungsi Transistor

Transistor mempunyai banyak sekali fungsinya, berikut ini adalah beberapa fungsi transistor:

1. Sebagai penguat pada rangkaian amplifier

Biasanya pada rangkaian amplifier banyak sekali ditemukan transistor didalamnya, hal ini adalah salah satu pemanfaatan transistor sebagai penguat.

2. Sebagai saklar atau switching (pemutus dan penghubung sebuah rangkaian)

Baca Juga:  Apa Fungsi IC 555 Timer? Berikut 8 Kegunaannya, Simak!

Fungsi transistor sebagai saklar adalah dengan cara mengatur bias dari transistor sampai didapati titik jenuh pada transistor sehingga terjadi hubung singkat antara kaki kolektor dan emitor. Proses ini yang dimanfaatkan untuk menggunakan transistor sebagai saklar.

3. Sebagai pengontrol stabilitas tegangan

Transistor mampu mengontrol stabilitas tegangan, oleh karenanya komponen ini banyak digunakan di dunia elektronika.

4. Sebagai penguat arus pada sebuah rangkaian

Fungsi transistor sebagai penguat arus dapat digunakan jika terjadi bias tegangan yang constant pada kaki basis, supaya di kaki elektron tegangan yang keluar tetap. Biasanya cara yang bisa dilakukan adalah dengan menghubungkan dioda zener ke tegangan bias.

5. Sebagai pembangkit frekuensi baik rendah maupun tinggi.

Selain sebagi penguat, saklar dan pengontrol stabilitas tegangan, transistor juga dapat digunakan untuk membangkitkan frekuensi rendah atau frekuensi tinggi.

Jenis Transistor

Transistor sangat beragam jenisnya dan sangat bermanfaat sekali pada rangkaian elektronika, seperti untuk menguatkan tegangan dan arus pada rangkaian amplifier, sebagai saklar, dan masih banyak lagi. Jenis transistor dapat dibedakan dari beberapa sudut pandang seperti: jenis transistor secara umum, berdasarkan polaritasnya, berdasarkan materi semi konduktornya, berdasaya

A. Jenis transistor paling umum adalah

1) BJT (Bipolar Junction Transistor)

Transistor BJT atau Bipolar Junction Transistor mempunyai nama lain transistor dwikutub. Merupakan jenis transistor yang paling umum digunakan.  Transistor ini didalamnya terdapat bahan atau material semikonduktor, transistor bipolar memiliki tiga buah terminal yaitu Basis (B), Kolektor (K), dan Emitor (E).

Cara kerja transistor bipolar bisa Anda lihat dari dua buah dioda yang ada pada terminal positif dan negatif selalu berdampingan, oleh karena itu transistor ini memiliki tiga buah terminal. Jika terdapat perubahan arus listrik meskipun dalam jumlah kecil akan menimbulkan efek perubahan arus listrik dengan jumlah besar terkhusus pada kaki terminal kolektor. Prinsip kerja inilah yang menjadi dasar penggunaan transistor sebagai penguat pada rangkaian.

Baca Juga:  Pengertian Light Dependent Resistor (LDR), Karakteristik, Fungsi, Cara kerja, dan Cara Pengukurannya

Transistor bipolar yang komponen penyusunya dari bahan semikonduktor terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu transistor PNP dan Transistor NPN.

2) FET (Field Effect Transistor)

FET atau transistor efek medan adalah yang sama-sama memiliki tiga buah kaki terminal, hanya saja nama terminalnya berbeda dengan transistor bipolar. Ketiga kaki terminal transistor FET adalah Drain (D), Source (S), dan Gate (G). Transistor FET mempunyai sistem kerja yaitu dengan cara mengendalikan aliran elektron dari terminal Source menuju ke terminal Drain melalui tegangan yang sudah diberikan pada terminal Gate.

Transistor FET saat ini terbagi menjadi dua buah kategori, yaitu enhancement mode dan depletion mode. Kedua mode ini maksudnya adalah untuk penanda polaritas tegangan gate jika dibandingkan dengan source pada saat keadaat FET sedang menghantarkan listrik. Contohnya begini, dalam depletion mode akan menandakan polaritas gate negatif dibandingkan dengan source sedangkan pada enhancement mode polaritas gate adalah positif. Jika tegangan pada gate di transformasikan menjadi positif maka aliran arus dari kedua mode tersebut akan mengalami peningkatan pada source dan drainnya.

B. Jenis transistor berdasarkan polaritasnya

Transistor jika berdasarkan polaritasnya terbagi menjadi PNP atau disebut P-chanel dan NPN atau disebut N-chanel.

C. Jenis transistor berdasarkan typenya

Transistor berdasarkan typenya ada banyak jenis diantaranya adalah: UJT, BJT, JFET, IGBT, MOSFET, VMOSFET, MISFET, MESFET, HBT, HEMT, dan lain sebagainya.

D. Jenis Transistor berdasarkan bentuk kemasan fisiknya

Jika diamati dari bentuk kemasanya, transistor terbagi menjadi: Through hole metal, through hole plastik, surface mount, IC, dan lain-lain.

E. Jenis transistor berdasarkan kapasitas dayanya

Transistor berdasarkan kapasitas gayangya dapat tergolong menjadi low power, medium power, dan high power.

Baca Juga:  Cara Menggunakan Avo Digital yang Tepat Sesuai Petunjuk dan Standar

F. Jenis transistor berdasarkan frekuensi kerjanya

Transistor jika digolongkan berdasarkan frekuensi kerjanya maka terbagi menjadi: low frekuensi, medium frekuensi, high frekuensi, RF transistor, microwave, dan lain sebagainya.

G. Jenis transistor berdasarkan materi semi konduktornya

Transistor berdasarkan materi semikonduktornya terbagi menjadi materi germanium, materi silikon, dan materi gallium arsenide.

H. Jenis transistor berdasarkan materi semi konduktornya

Jenis transistor berdasarkan pengaplikasianya di kehidupan sehari-hari adalah transistor untuk amplifier, audio, tegangan tinggi, general purpose, dan lain sebagainya.

Tak terasa Anda sudah berada dipenghujung artikel, demikianlah pembahasan mengenai Transistor: Pengertian, Cara Kerja, Fungsi, dan Jenisnya. Semoga dengan adanya artikel ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan Anda, terima kasih sudah berkunjung…

Bagikan Postingan:

Leave a Comment