MADENGINER.COM – Tahukah kalian apa itu photo transistor? Komponen yang satu ini memiliki banyak fungsi dalam dunia elektronika. Pastikan untuk simak sampai habis, ya!
Tidak hanya pengertiannya, kami juga akan membahas seputar fungsi, cara kerja, beserta kelebihan dan kelemahan dari photo transistor. Cekidot!
Apa Itu Photo Transistor?
Singkatnya, photo transistor adalah transistor yang dapat mengubah energi cahaya menjadi energi listrik dan bahkan bisa dikuatkan karena terdapat penguat internal (gain).
Oh ya, gain internal atau penguat yang ada di dalam photo transistor juga menjadikan kepekaan komponen ini terhadap cahaya jadi lebih baik.
Terutama jika dibandingkan dengan komponen pendeteksi cahaya lainnya, seperti photo diode dan photo resistor.
Cahaya yang diterima oleh photo transistor juga dapat menimbulkan arus pada daerah basisnya dan menghasilkan penguatan arus hingga ratusan kali sampai ribuan kali.
Karena kemampuannya untuk mengubah energi cahaya menjadi energi lain, maka komponen ini juga termasuk ke dalam komponen transducer.
Susunan Photo Transistor
Photo transistor merupakan alat yang dirancang khusus untuk mendeteksi cahaya. Jadi, photo transistor memiliki wilayah basis dan penangkap cahaya yang lebih besar dibanding transistor pada umumnya.
Alat ini terbuat dari bahan semikonduktor seperti silikon, germanium, atau galium arsenide yang membentuk struktur homo-junction.
Tapi umumnya, photo transistor di zaman ini banyak yang menggunakan bahan galium arsenide yang tergolong ke dalam kelompok semikonduktor III-V.
Selain itu, pada masa sekarang struktur photo transistor dibuat dengan struktur hetero-junction agar efisiensi konversi jadi lebih tinggi.
Semua bahan tersebut dikemas dalam bentuk transparan, terutama pada bagian area photo transistor menangkap cahaya.
Baca Juga: Apa Itu Kapasitor: Pengertian, Simbol, Prinsip Kerja, Fungsi Dan Jenisnya
Cara Kerja Photo Transistor
Cara kerja dari photo transistor tidak terlalu berbeda dengan transistor pada umumnya. Di mana arus di basis transistor akan dikalikan untuk memberikan arus kepada kolektor.
Tapi, khusus di photo transistor arus pada basis perlu dikendalikan lewat jumlah cahaya atau infra merah yang diterima. Itulah mengapa secara wujud photo transistor memiliki dua kaki.
Kedua kaki photo transistor disebut juga dengan emitor atau kolektor. Sedangkan terminal pada basis yang berbentuk seperti lensa memiliki fungsi sebagai sensor yang mendeteksi datangnya cahaya.
Dengan begitu dapat disimpulkan cara kerja phototransistor seperti berikut; ketika terminal pada basis menerima cahaya, maka akan dialirkan ke kedua kaki.
Kemudian apabila cahaya yang diterima semakin tinggi intensitasnya, maka arus listrik yang dialirkan oleh kolektor ke emitor akan semakin besar juga.
Komponen ini juga punya dua kondisi, yaitu kondisi cut off dan kondisi on.
Bisa dikatakan kondisi cut off terjadi jika tidak ada cahaya infra merah yang diterima. Kemudian kondisi on atau “terjadi” ketika kondisi saturasi terjadi di saat terdapat infra merah yang diterima.
Kegunaan dan Penerapan Photo Transistor
Seperti yang kita ketahui sebelumnya, photo transistor berfungsi untuk mengubah energi cahaya menjadi energi listrik atau sinyal listrik.
Lantas, apa saja kegunaan dan bagaimana penerapan photo transistor di alat yang kita gunakan di kehidupan?
Berikut adalah beberapa fungsi dan kegunaan alat yang memiliki photo transistor di dalamnya.
- Photo transistor digunakan dalam sistem penghitungan
- Digunakan dalam sistem komputasi
- Untuk menghasilkan tegangan variabel
- Karena efisiensi konversi cahaya ke arus yang tinggi, ini banyak digunakan di remot dan mesin cetak
- Contoh lain penggunaan alat ini sebagai pendeteksi cahaya sekalipun intensitasnya sangat sedikit
- Jenis transistor ini adalah perangkat optoelektronik penting yang juga digunakan dalam serat optik
Baca Juga: Transistor: Pengertian, Cara Kerja, Fungsi, Dan Jenisnya
Kelebihan dan Kekurangan Photo Transistor
Dari banyak manfaat yang bisa didapatkan dari photo transistor, apa saja kelebihan dan kekurangannya jika dibandingkan dengan komponen transducer lainnya?
Kelebihan Photo Transistor
- Photo transistor menghasilkan arus listrik yang lebih tinggi daripada photodiode.
- Photo transistor relatif lebih murah, lebih sederhana, dan ukurannya lebih kecil. Sehingga mudah untuk dihubungkan ke berbagai rangkaian elektronika.
- Photo transistor punya respon yang cepat dan mampu menghasilkan output yang hampir mendekati instan.
- Photo transistor bisa menghasilkan tegangan, sedangkan photoresistor tidak bisa.
Kekurangan Photo Transistor
- Karena terbuat dari silikon, photo transistor tidak bisa menangani tegangan lebih dari 1000 Volt.
- Komponen ini sangat rentan terhadap lonjakan listrik yang mendadak (electric surge).
- Photo transistor tidak memungkin elektron bergerak sebebas perangkat lainnya (contoh: Tabung Elektron).
Baca Juga: 7 Komponen Dasar Elektronika Yang Perlu Diketahui Bagi Pemula
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan seputar photo transistor. Semoga informasi ini bisa berguna dan sampai jumpa di artikel-artikel lainnya.