Jenis-Jenis Skematik Power Supply, serta Komponen Utama

Tahukah kamu bahwa skematik power supply sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari? Banyak perangkat elektronik yang menggunakan rangkaian poeer supply. Meskipun kemungkinan kamu tidak akan menyadarinya.

Meski begitu, apabila kamu ingin mempelajari lebih dalam mengenai power supply. Serta kamu yang berkeinginan mengetahui komponen dari power supply dan jenis-jenis skematik power supply. Simak ulasan dan penjelasan berikut ini.

Apa Itu Power Supply?

Power supply dikenal  dengan catu daya dalam bahasa Indonesia adalah suatu rangkaian elektronika yang dapat menyediakan sumber energi listrik untuk perangkat listrik maupun perangkat-perangkat elektronika lainnya.

Perlu diketahui bahwa pada skematik power supply berfungsi untuk media suplai energi listrik. Jadi alat ini berguna untuk menurunkan tegangan dan mengubah tegangan listrik dari sinyal bolak balik  menjadi sinyal yang searah.

Pada dasarnya, power supply tidak menghasilkan sumber tegangan listrik dan sangat dibutuhkan untuk elektronika di rumah. Selain itu, Rangkaian power supply hanya bekerja untuk mengubah tegangan listrik AC menjadi tegangan listrik arus DC dengan besaran tertentu.

Maka tidak heran, power supply sering disebut adaptor ketegangan. Pasalnya alat ini memiliki kegunaan untuk menyesuaikan dan mengadaptasikan tegangan agar masuk sesuai dengan kebutuhan tegangan listrik yang dibutuhkan perangkat elektronika. Dengan alat ini, perangkat elektronik dapat beroperasi sebagaimana fungsi perangkat tersebut karena sudah mendapatkan suplai daya yang dibutuhkan.

Sementara itu, prinsip kerja dari rangkaian power supply adalah mengubah maupun menurunkan arus listrik AC menjadi arus listrik DC. Untuk mengubah bentuk gelombang dari sinyal AC ke DC diperlukan tahapan-tahapan, yaitu tahapan penyearahan, tahapan penyaringan, dan tahapan regulasi.

Selain itu, besar tegangan output dari skema power supply disesuaikan dengan kebutuhan yang bermacam-macam. Biasanya, tegangan dan arus listrik output atau keluaran dari adaptor adalah 12v sesuai kebutuhan kebanyakan perangkat elektronika lainnya.

Baca Juga:  Mudah, Begini Cara Pasang Parabola Mini Sendiri

Sebagai sebuah rangkaian, power supply terdiri dari beberapa jenis dan komponen elektronika. Selain itu, hasil tegangan output akan keluar dari power supply yang ditentukan oleh perpaduan komponen elektronika.  Untuk pengecekan output tegangan, kamu dapat lakukan menggunakan voltmeter untuk mengatur output yang akan kamu butuhkan dengan memutar variable resistor yang terpasang.

Komponen Utama dari Skematik  Power Supply

Bagi kamu yang penasaran komponen-komponen utama  apa saja yang terdapat pada power supply Simak ulasan berikut ini.

Trafo atau transformator

Trafo atau transformator

Komponen utama pertama dari power supply adalah transformator atau sering disebut trafo. Komponen yang satu ini berguna sebagai penurun tegangan dan arus listrik pada perangkat elektronik kamu. Misalkan tegangan AC sebesar 220 VAc, lalu diturunkan dengan komponen ini menjadi AC 12 VAc. Biasanya penurunan tegangan ini didasarkan dengan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan sekunder.

Dioda

Dioda

Komponen dioda juga menjadi komponen utama selanjutnya yang penting dalam power supply. Dioda ini berfungsi sebagai penyearah tegangan penuh. Biasanya dioda yang digunakan adalah dioda bridge, di mana satu komponen terdiri dari empat komponen dioda sebagai komponen penyearah tegangan.

Kapasitor Jenis EICo

 Kapasitor Jenis EICo

Komponen selanjutnya adalah  kapasitor jenis EICo atau Elektrolit Condesator. Komponen yang ketiga ini digunakan sebagai filter atau penyaring. Maksudnya komponen ini berguna untuk meredam tegangan ripple pada rangkaian power supply.

Transistor

Komponen utama terakhir adalah transistor. Komponen transistor digunakan sebagai komponen penstabil tegangan.

Jenis-Jenis Power Supply

Power supply terbagi ke banyak jenisnya. Berdasarkan jenis tegangan keluaran atau output yang dihasilkan, alat ini terbagi menjadi power supply CT atau simetris, power supply variabel, dan power supply potensiometer.

Baca Juga:  Apakah Yang Dimaksud Dengan Bridge di Jaringan Komputer? Berikut Cara Kerja Dan Fungsinya

Rangkaian Power Supply CT

Rangkaian power supply CT dikenal juga dengan sebutan umum power supply simetris. Jenis power supply yang satu ini umumnya memiliki daya 12 V. Maka tidak heran disebut juga sebagai rangkaian power supply 12 V. Jadi rangkaian ini mensuplai daya sebesar 12 V pada perangkat elektronik.

Beberapa tipe power supply yang memiliki daya sebesar 12 V, yaitu rangkaian power supply 12 V 10 A tanpa trafo, rangkaian power supply 12 V 5 A tanpa trafo, rangkaian power supply 12 V tanpa trafo, dan rangkaian power supply 12 V dengan trafo CT.

Penggunaan trafo CT sebagai penurunan tegangan AC dikenal memiliki aliran arus listrik yang lebih stabil dan memiliki output daya yang cukup stabil. Maka dari itu, jenis trafo CT yang satu ini banyak digunakan pada sirkuit adaptor yang mensuplai daya tinggi, seperti yang digunakan pada rangkaian power supply amplifier.

Rangkaian regulator banyak sekali jenisnya, ada yang menggunakan dioda zener, op-amp hingga IC regulator. Di antara ketiga jenis tersebut yang paling sering digunakan untuk pembuatan rangkaian power supply adalah IC regulator.

Biasanya kode awalan pada IC regulator adalah LM79xx. Yang berbeda hanya terletak pada dua digit sesuai dengan tegangan outputnya. Misalkan IC regulator dengan tegangan outputnya 5 V maka kode yang digunakan adalah LM7905.

Selain itu, dengan menerapkan ic regulator di dalam sirkuit power supply, maka akan menghasilkan aliran arus dan tegangan DC 12 V yang lebih stabil dan dapat langsung dihubungkan dengan perangkat elektronika DC. Jenis adaptor ini yang memiliki daya 12 V banyak digunakan untuk berbagai rangkaian pada perangkat elektronika yang membutuhkan arus listrik atau tegangan DC 12 V stabil.

Baca Juga:  Jenis Skema Power Supply 12V dan 15V

Selain itu, pada tegangan yang diambil pada sekunder trafo dipastikan harus 15 V agar tegangan yang dapat dihasilkan oleh IC regulator sebesar 12 V DC.Meskipun hanya memiliki batas daya 12 V, namun penggunaan power supply CT dan simetris ini sudah cukup memadai. Apalagi daya hanya digunakan untuk pemakaian sehari-hari untuk kebutuhan rumah kamu.

Rangkaian Power Supply Variabel

Berdasarkan jenis tegangan keluaran atau output yang dihasilkan, power supply variabel menjadi jenis tegangan yang perlu kamu ketahui. Pada rangkaian power supply variabel, tegangan outputnya dan keluaran dari adaptor perlu sesuai dan diubah berdasarkan kebutuhan.

Selain itu, untuk rangkaian power supply variabel ini, biasanya IC regulator yang perlu kamu gunakan adalah IC dengan tipe LM317. Sedangkan nilai untuk tegangan output antara 12,5 hingga 15 V DC dengan kuat arus 1 A.

Rangkaian Power Supply dengan Potensiometer

Sama dengan lainnya, rangkaian power supply CT, variabel, dan potensiometer terbilang memiliki tegangan dan arus listrik yang dapat disuplai sesuai kebutuhan perangkat kamu. Selain itu, alat power supply potensiometer ini dapat diatur sendiri dan juga umumnya power supply potensiometer jenis ini memiliki rentang tegangan antara 1 hingga 35 V.

Bagaimana menurut kamu penjelasan mengenai skematik power supply, komponen dari power supply, hingga jenis-jenis skematik power supply. Menarik bukan? Semoga artikel ini dapat membantu kamu memahami skematik power supply dan segala hal tentang catu daya ini.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment