Skema power supply CT (Center-Tapped) adalah diagram atau gambar yang menunjukkan tentang suatu rangkaian power supply CT dihubungkan dan dirangkai. Skema ini biasanya digunakan untuk membantu merancang dan memahami rangkaian power supply C.
Setiap simbol elektronik memiliki arti atau fungsi tertentu dalam skema, dan koneksi antara simbol-simbol tersebut menunjukkan bagaimana rangkaian power supply CT dihubungkan.
Rangkaian power supply CT terdiri dari simbol-simbol elektronik seperti transformator CT, dioda, kapasitor, regulator tegangan, resistor, dan lain-lain yang mewakili komponen elektronik dalam rangkaian power supply CT. Untuk mengetahui lebih jelas tentang rangkaian skema pada power supply, berikut penjelasannya.
Apa itu Rangkaian Power Supply CT?
Power supply center-tapped atau CT adalah jenis power supply yang menggunakan transformator CT dengan dua kabel keluaran yang simetris terhadap kabel tengah atau center tap. Kabel keluaran pada transformator CT biasanya terisolasi dan digunakan untuk memberikan tegangan AC yang searah secara bergantian.
Power supply CT umumnya digunakan dalam rangkaian elektronik yang memerlukan dua sumber tegangan DC yang simetris, seperti dalam aplikasi audio untuk menggerakkan amplifier operasional. Rangkaian power supply CT biasanya terdiri dari dioda-dioda dan kapasitor untuk menstabilkan tegangan AC yang dihasilkan oleh transformator CT.
Selain itu, rangkaian power supply CT juga dapat menggunakan regulator tegangan atau rangkaian pengatur lainnya untuk menghasilkan tegangan DC yang stabil. Rangkaian power supply CT dihubungkan dan dirangkai menggunakan skema. Suatu skema biasa digunakan untuk membantu merancang dan memahami rangkaian power supply CT.
Suatu rangkaian power supply CT terdiri dari simbol-simbol elektronik seperti transformator CT, dioda, kapasitor, regulator tegangan, resistor, dan lain-lain yang mewakili komponen elektronik dalam rangkaian power supply CT. Setiap simbol elektronik memiliki arti atau fungsi tertentu dalam skema, dan koneksi antara simbol-simbol tersebut menunjukkan bagaimana rangkaian power supply CT dihubungkan.
Skema ini biasanya juga mencantumkan nilai-nilai komponen elektronik, seperti nilai kapasitor atau resistor, untuk membantu merancang rangkaian dengan tepat. Selain itu, skema suatu power supply CT juga bisa mencantumkan tegangan input dan output yang dihasilkan oleh rangkaian tersebut.
Rangkaian ini sangat berguna dalam membantu merancang, memperbaiki, atau memodifikasi rangkaian power supply CT. Dengan memahami skema ini, kamu bisa mengetahui fungsi dan kinerja setiap komponen elektronik dalam rangkaian serta bagaimana rangkaian dihubungkan sehingga dapat menghasilkan tegangan DC yang stabil.
Jenis-Jenis Rangkaian Skema Pada Power Supply CT
Dalam rangkaian power supply CT, ada beberapa jenis rangkaian umum yang biasa digunakan dalam elektronik, seperti:
Full-Wave Rectifier CT Power Supply
Rangkaian ini menggunakan jembatan dioda untuk menstabilkan seluruh gelombang dari sinyal AC input. Outputnya juga disaring menggunakan kapasitor untuk menghasilkan tegangan DC yang stabil dengan tingkat ripple yang lebih rendah dibandingkan dengan rangkaian half-wave.
Half-Wave Rectifier CT Power Supply
Skema rangkaian ini menggunakan dioda tunggal untuk membuat stabil gelombang dari sinyal AC input yang dihasilkan oleh CT transformer. Outputnya kemudian disaring menggunakan kapasitor untuk menghasilkan tegangan DC yang stabil, tetapi memiliki tingkat ripple yang tinggi.
Voltage Doubler CT Power Supply
Rangkaian yang satu ini menggunakan kapasitor dan dioda untuk menggandakan tegangan output dari CT transformer. Rangkaian ini biasanya digunakan untuk menghasilkan tegangan DC yang lebih tinggi daripada tegangan AC input.
Voltage Tripler CT Power Supply
Untuk skema rangkaian yang ini mirip dengan voltage doubler, tetapi menggunakan tiga kapasitor dan beberapa diode untuk menghasilkan tiga kali lipat tegangan AC input.
Dual Power Supply CT Power Supply
Skema yang menggunakan dua CT transformer dan saling berbagi pusat (center-tap) untuk menghasilkan dua tegangan DC berbeda dengan polaritas yang berlawanan. Rangkaian ini sering digunakan dalam aplikasi audio dan menghasilkan tegangan DC positif dan negatif untuk menggerakkan amplifier operasional.
Fungsi Rangkaian Skema Power Supply
Fungsi utama dari rangkaian power supply adalah untuk mengubah sumber daya listrik menjadi tegangan DC (direct current) yang dapat digunakan oleh perangkat elektronik.
Dalam aplikasi elektronik, tegangan DC dibutuhkan sebagai sumber daya listrik untuk menggerakkan perangkat elektronik seperti transistor, IC (integrated circuit), mikrokontroler, dan lain-lain. Beberapa fungsi penting dari rangkaian power supply diantaranya sebagai berikut:
- Mengubah tegangan AC (alternating current) dari sumber daya listrik menjadi tegangan DC yang dapat digunakan oleh perangkat elektronik.
- Untuk memastikan tegangan DC yang dihasilkan stabil dan konstan meskipun terdapat fluktuasi tegangan input. Hal ini sangat penting dalam aplikasi elektronik yang memerlukan tegangan DC yang stabil dan akurat.
- Untuk meminimalkan tingkat noise pada tegangan DC yang dihasilkan. Hal ini sangat penting dalam aplikasi yang memerlukan sinyal tegangan DC yang bersih dan jernih, seperti dalam aplikasi audio.
- Fungsi selanjutnya adalah untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya listrik, dengan menggunakan teknologi seperti rangkaian switching atau rangkaian inverter.
- Skema power supply juga dapat dilengkapi dengan pengamanan untuk melindungi perangkat elektronik dari kerusakan akibat tegangan DC yang berlebihan atau arus yang terlalu besar.
Contoh Rangkaian Power Supply
Penggunaan power supply mungkin saja sering sering kamu temui pada kehidupan sehari-hari. Power supply mempunyai berbagai jenis bentuk, model, dan tipe. Untuk bisa mengetahui lebih lanjut tentang alat yang satu ini, berikut beberapa contoh rangkaian power supply yang umum digunakan:
Rangkaian Power Supply Linier
Rangkaian ini menggunakan transformator, dioda, kapasitor, regulator tegangan, dan resistor untuk menghasilkan tegangan DC yang stabil. Biasanya, rangkaian ini digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan tegangan DC yang stabil dan rendah tingkat noise.
Rangkaian Power Supply Switching
Rangkaian ini menggunakan switch dan induktor untuk mengubah tegangan AC input menjadi tegangan DC output. Rangkaian yang satu ini lebih efisien dibandingkan dengan rangkaian linier karena menggunakan switching untuk mengatur arus listriknya. Umumnya rangkaian ini digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan efisiensi yang tinggi, seperti dalam perangkat elektronik portabel dan industri.
Rangkaian Power Supply Variabel
Sedangkan untuk rangkaian ini menggunakan potensiometer untuk mengatur tegangan outputnya. Rangkaian ini biasanya digunakan dalam aplikasi di mana perlu mengatur tegangan DC output secara manual, seperti dalam pengujian atau debugging rangkaian elektronik.
Rangkaian Power Supply Dual Output
Rangkaian power supply dual output ini menghasilkan dua keluaran tegangan DC yang berbeda dengan polaritas yang berlawanan. Rangkaian ini biasanya digunakan dalam aplikasi audio untuk menggerakkan amplifier operasional.
Rangkaian Power Supply AC-DC
Rangkaian ini berfungsi untuk mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC dengan menggunakan dioda dan kapasitor. Rangkaian ini digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan tegangan DC tetapi sumber dayanya adalah tegangan AC, seperti dalam sirkuit lampu LED atau motor DC.
Demikian beberapa jenis dan fungsi skema power supply CT. Fungsi utama power supply ini adalah sebagai media pengantar atau pemasok listrik. Pengubahan arus tegangan diperlukan untuk rumah yang menggunakan arus DC. Dengan demikian, berbagai alat elektronik bisa berjalan sesuai fungsinya karena pasokan listrik yang dibutuhkan cukup.