Rumus Menghitung Lilitan Trafo Beserta Pengertiannya Lengkap

Mengetahui bagaimana rumus menghitung lilitan trafo ternyata sangat penting untuk diketahui oleh Anda. Hal tersebut bukan tanpa alasan karena dengan mengetahuinya itulah akan membantu mendapatkan besar tegangan dan arus sekunder dimana diinginkan.

Seperti sudah diketahui bahwa trafo tersebut adalah salah satu komponen yang cukup penting didalam perangkat elektronika. Fungsi utamanya sendiri adalah untuk menghasilkan tegangan induksi AC dan dapat ditemukan dengan mudah pada berbagai rangkaian atau peralatan elektronika.

Karena menjadi salah satu komponen yang cukup penting didalam perangkat elektronik itulah, maka sudah seharusnya Anda memahami lebih jauh mengenai pengertian, fungsi sekaligus rumus yang ada didalamnya.

Pengertian Trafo

Rumus Menghitung Lilitan Trafo Beserta Pengertiannya Lengkap

Sebelum Anda memahami bagaimana rumus lilitan pada trafo, maka sangat penting agar mengetahui pengertiannya terlebih dahulu. Trafo atau biasa disebut dengan transformator merupakan peralatan listrik yang berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi suatu energi listrik lainnya.

Nantinya tegangan listrik yang akan dihasilkan oleh transformator tersebut akan ditentukan oleh kebutuhan dari energi listrik. Biasanya bentuk dari komponen ini adalah kumparan dari kawat dimana dililitkan pada inti besi.

Di samping itu, juga terdapat 2 jenis kumparan atau lilitan yakni primer dan sekunder. Untuk jenis lilitan primer sendiri merupakan lilitan dimana terdapat pada satu inti besi dan menjadi tempat jalur masukkan arus listrik.

Sedangkan kumparan sekunder adalah lilitan sisi lainnya yang berasal dari inti besi. Selain itu, nantinya akan dijadikan sebagai tempat keluar masuknya dari arus listrik tersebut.

Prinsip kerja trafo sendiri bergantung pada hukum induksi elektromagnetik dimana ditemukan oleh Michael Farrady. Apabila kumparan primer dihubungkan ke sumber listrik AC, maka sisi kumparan satunya yang dililit pada inti akan memunculkan tegangan induksi nantinya.

Baca Juga:  Rekomendasi Persamaan TR 5551 untuk Amplifier

Fungsi Trafo yang Perlu Diketahui

Fungsi trafo adalah untuk mengubah besaran listrik di suatu rangkaian. Adapun besaran utama yang diubah oleh transformator tersebut adalah tegangan dan kehadirannya juga dapat berfungsi untuk menaikkan serta menurunkan tegangan.

Dimana untuk jenis transformator step up mempunyai fungsi utama buat menaikkan tegangan listrik. Sedangkan untuk jenis step down ternyata mempunyai fungsi buat menurunkan tegangan listrik nantinya.

Terdapat sejumlah karakteristik dari komponen satu ini diantaranya adalah

  • Mempunyai frekuensi daya output dan input yang sama
  • Menggunakan hukum induksi elektromagnetik
  • Pada kumparan primer dan sekunder ternyata tidak mempunyai sambungan listrik. Perpindahan dayanya itulah akan terjadi via fluks magnet
  • Tidak terdapat bagian yang bergerak untuk melakukan transfer energi. Dengan begitu tidak terdapat gesekan dimana menyebabkan kerugian seperti perangkat listrik lainnya.

Rumus Menghitung Lilitan Trafo Primer dan Sekunder

Sudah memahami bagaimana pengertian dari transformator atau trafo ini bukan? Sekarang Anda juga perlu memahami lebih jauh mengenai rumus lilitan primer dan sekunder ini. Dengan mengetahui rumusnya itulah tentu akan memberikan kemudahan dalam membuat keputusan.

Berikut ini penjelasan lengkap mengenai jenis lilitan pada trafo sekaligus rumus untuk menghitungnya.

Rumus Lilitan Primer

Lilitan atau kumparan primer pada trafo merupakan lilitan kawat yang berada di input tegangan inti dari feromagnetik. Pada time trafo step up, maka jumlah lilitannya jauh lebih besar dibandingkan dengan sekunder.

Sedangkan untuk trafo step down maka jumlah lilitan trafo sekunder adalah lebih sedikit dibandingkan dengan primer. Tetapi rasio jumlah lilitan pada kedua kumparan tersebut sama dengan rasio tegangan output serta tegangan inputnya.

Sehingga rumus lilitan trafo primer ini adalah:

Np=Vp/Vs x Ns atau bisa menggunakan rumus Np=Is/Ip x Ns

Keterangan:

  • Np = Jumlah lilitan primer
  • Ns = Jumlah lilitan sekunder
  • Vp = jumlah tegangan primer (input)
  • Vs = jumlah tegangan sekunder (output)
  • Ip = arus primer (input)
  • Is = arus sekunder (ouput)
Baca Juga:  Kulkas 1 Pintu Berapa Watt? Ini Penjelasannya dan Merawatnya

Rumus Lilitan Sekunder

Berikutnya adalah lilitan sekunder satu ini dimana merupakan lilitan kedua yakni sesudah arus masuk melewati kumparan primer, maka arus tersebut akan langsung menjalar ke inti lilitan kedua inti feromeganetik atau dikenal dengan kumparan sekunder.

Pada trafo step down kumparan sekunder inilah mempunyai kumparan lebih sedikit dibandingkan primer tetapi ketebalannya lebih banyak. Selain itu, trafo step up, lilitan sekunder mempunyai lebih banyak lilitan dibandingkan premier tetapi ketebalannya lebih sedikit.

Berikut ini rumus lilitan sekunder yang bisa diterapkan:

Ns= Vs/Vp x Np atau Ns= Ip/IsxNp

Keterangan:

  • Np = Jumlah lilitan primer
  • Ns = Jumlah lilitan sekunder
  • Vp = jumlah tegangan primer (input)
  • Vs = jumlah tegangan sekunder (output)
  • Ip = arus primer (input)
  • Is = arus sekunder (ouput

Jenis-jenis Trafo yang Perlu Diketahui

Rumus Menghitung Lilitan Trafo Primer dan Sekunder

Setelah mengetahui rumus cara menghitung trafo, maka Anda perlu mengetahui lebih mendalam mengenai jenis-jenisnya terlebih dahulu. Terlebih lagi komponen ini ternyata mempunyai banyak jenis diantaranya adalah sebagai berikut.

Trafo Step Up dan Step Down

Tipe pertama adalah step up dimana mempunyai fungsi utama untuk meningkatkan level tegangan AC ataupun menaikkan dari taraf rendah menuju ke taraf yang jauh lebih tinggi. Tegangan inilah dapat ditingkatkan melalui cara memperbanyak lilitan pada kumparan sekunder.

Sedangkan untuk tipe step down memiliki fungsi guna menurunkan taraf tegangan AC dari tinggi ke rendah. Biasanya ini diterapkan pada berbagai peralatan rumah tangga, misalnya saja adalah menurunkan taraf tegangan listrik PLN.

Satu dan Tiga Fasa

Berbeda dengan sebelumnya, jenis satu ini biasanya akan memanfaatkan arus bolak-balik yakni bergantung pada siklus tegangan dimana beroperasi didalam satu fasa waktu. Pada variasi frekuensi dan level tegangan konstan, trafo nantinya akan mentransfer daya AC dari rangkaian satu ke lainnya.

Baca Juga:  Kabel VGA: Jenis, Fungsi, dan Bedanya dengan HDMI

Sedangkan untuk tipe tiga fasa biasanya digunakan mengubah sistem elektronik dengan listrik tiga fasa. Didalamnya juga akan tersedia berbagai konfigurasi mulai dari start-start delta-delta, delta-start ataupun star-delta.

Distribusi

Tipe berikutnya yakni trafo distribusi ini dimana menyediakan perubahan tegangan terakhir didalam sistem distribusi tegangan listrik. Kehadiran dari jenis inilah mempunyai kemiripan dengan step down yakni mengubah jaringan tinggi menjadi tegangan dimana dibutuhkan pelanggan.

Tansformator Arus

Sedangkan untuk tipe satu ini sering digunakan untuk mengurangi sekaligus mengalihkan arus bolak balik (AC). Pada transformator inilah mempunyai fungsi untuk menghasilkan arus yang terdapat pada kumparan sekundernya.

Kegunaan dari Transformator

Baik lilitan primer dan sekunder sebenarnya memiliki rumus hampir sama hanya perbedaan tata letaknya saja. Selain mengetahui bagaimana rumus menghitungnya, pengguna juga perlu mengetahui beberapa kegunaannya berikut ini.

  • Untuk transformator jenis step down biasanya akan digunakan pada rangkaian penyearah seperti pengisi daya baterai, amplifier, TV dan lainnya
  • Sedangkan pada step up sering digunakan pada control industri, stabilisator, mesin berat
  • Untuk trafo arus sering digunakan pada alat ukur, sistem otomatis, control listrik dan lainnya.

Keberadaan dari transformator inilah ternyata mempunyai peran cukup penting karena berguna dalam proses distribusi pada tenaga listrik. Pastikan memahami rumus menghitung lilitan trafo terutama kalau digunakan pada perangkat elektronik.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment