Dalam dunia elektronika, satu komponen utama dengan fungsi sebagai material dasar dalam mengatur perangkat. Pada gambar transitor akan diberikan informasi lebih lanjut tentang jenis, simbol, serta fungsinya. Jadi Anda tidak perlu risau apabila tidak mengetahui nama ataupun fungsinya.
Transitor digunakan pada perangkat laptop untuk mengatur kelistrikan di dalamnya. Selain itu, komponen satu ini juga dikenal sebagai penstabil, penyambung, pemutus tegangan, modulasi sinyal, dan masih banyak lagi lainnya.
Alat elektronika ini memiliki sifat semi-konduktor sehingga mampu mengalirkan listrik secara akurat. Dengan demikian, menciptakan perangkat, seperti komputer atau laptop secara sempurna dengan fungsi optimal.
Apa Itu Transitor?
Transitor adalah komponen dengan sifat semi-konduktor yang mempunyai kegunaan untuk menyambungkan, memutus, menguatkan, stabilitas, sampai melakukan modulasi sinyal. Peralatan tersebut dipakai untuk kegiatan elektronika.
Pada perangkat elektronik, transitor sangat diperlukan dimana bentuknya berukuran kecil serta dipasang di dalam rangkaian. Bagian tersebut merupakan resistor yang terbuat dari bahan semi-konduktor seperti, silikon, germanium, gallium, dan arsenide.
Umumnya, alat ini digunakan dalam rangka menjalankan tugas untuk menguatkan amplifier atau saklar. Dengan demikian, terdapat beberapa jenisnya dimana dapat dibedakan sehingga bisa dipakai sesuai kebutuhan.
Fungsi Transitor
Dengan mengetahui apa itu transitor, maka Anda dapat memiliki gambaran untuk bisa mengetahui fungsinya lebih lanjut. Berikut sajian info tentang fungsi transitor selengkapnya.
Penguat atau Amplifier
Fungsi pertama adalah sebagai penguat atau amplifier dimana cara kerjanya adalah dengan meningkatkan nilai amplitude gelombang lewat input. Proses ini dilakukan tanpa perlu melakukan perubahan pada karakternya.
Kegunaan ini biasanya paling sering ditemukan pada beberapa rangkaian pengeras suara, instrument video, dan lain sebagainya. Terdapat 3 jenis konfigurasi secara umum atau banyak digunakan yakni:
- Common Base (CB)
- Common Collector (CC)
- Common Emitter (CE)
Saklar
Untuk fungsi switching atau saklar, transitor bertugas untuk menyambung dan memutus arus. Saat saklar dinyalakan, maka aliran listrik akan dialirkan serta sebaliknya jika dimatikan, otomatis tidak ada lagi aliran keluar.
Beberapa perancang elektronika lebih suka menggunakan jenis saklar karena lebih mudah, aman, ringkas, serta harganya ekonomis.
Jenis-Jenis Transitor Beserta Gambarnya
Dalam merancang perangkat elektronika, terdapat beberapa jenis dari transitor. Agar lebih mudah memahaminya, Anda dapat menyimak penjelasan jenis-jenis transistor beserta gambarnya lengkap seperti di bawah ini.
Bipolar Junction
Bipolar Junction diambil dari dua kutub polar bi yang berarti dua dan polar artinya kutub dimana ditandai dengan huruf N dan P. Karakteristik dari jenis ini adalah adanya 3 pin dengan fungsi Basis (B), Emitor (E), dan Kolektor (K).
Cara kerja Bipolar Junction adalah mengalirkan arus menuju basis dimana besarnya arus akan menentukan hasilnya atau output. Secara umum, arus tersebut mempunyai kekuatan tegangan sebesar 0.5-0.7 Volt.
Terdapat dua jenis BJT dengan fungsi kerja berbeda seperti berikut.
- NPN (Negative-Positive-Negative). Arah arus kolektor menuju emiter dengan prinsip NPN sebagai saklar. Contohnya BD139.
- PNP (Positive-Negative-Positive). Arus listrik mengalir ke kutub emitter menuju basis kemudian keluar ke kutub kolektor. Fungsi utamanya sebagai pemutus arus rangkaian kecil.
Efek Medan
Efek Medan atau Field Effect menjadi yang paling banyak digunakan dimana menggunakan luaran FET dengan tegangan tergantung medan listrik pada input. Jenis ini memiliki 3 kaki, yakni Gate (G), Drain (D), dan Source (S).
Terdapat dua jenis efek medan yakni Junction Field Effect Transitor dengan tipe Kanal N dan Kanal P. Kedua, Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor yang memiliki lapisan oksidasi di antara Source dan Drain.
Perbedaan Bipolar Junction dan FET
Agar lebih memahami dua jenis transitor seperti sebelumnya, maka dapat melihat poin penting yang membedakan keduanya. Umumnya, perbedaan tersebut dapat dilihat pada penjelasan berikut.
Tipe Bipolar memiliki dua macam yakni NPN dan PNP. Keduanya juga memiliki perbedaan dimana NPN bermuatan positif terhubung di terminal kolekter, sementara PNP bermuatan negatif serta terhubung di kaki emitor.
Arus output yang dihasilkan oleh NPN berupa negatif dan PNP positif. Dengan demikian dapat mudah diingat melalui penamaan atau simbol awal dan akhirnya.
Untuk tipe FET listrik masuk pada input dimana tergantung dari medan listriknya. Macam-macamnya antara lain J-FET dan MOSFET. Terdapat simbol komponen transitor keduanya.
Pada MOS fungsinya adalah mengatur arus dan tegangan pada Source dan Drain. Sedangkan, JFET bekerja sesuai jenisnya apakah Kanal N atau Kanal P.
Bagaimana Cara Ukur Transitor
Pengukuran transitor penting dilakukan supaya dapat mengetahui kondisinya apakah masih bagus atau telah terjadi error/kerusakan. Dalam mengukurnya, juga tidak sembarangan dimana terdapat peralatan khusus bernama Multimeter.
Jenis multimeter yang digunakan adalah analog dan digital. Melalui pemakaian alat satu ini, maka sangat memudahkan dalam pengukuran transitor baik PNP, NPN, MOSFET, serta jenis-jenis lainnya.
Membedah Arti Simbol Transitor
Pada gambar simbol transitor, bagi orang awam mungkin akan sedikit kebingungan karena simbol tersebut memiliki arti saling berhubungan. Berikut makna dari simbol tersebut.
Kolektor
Dalam terminal ini, arus listrik mengalir lewat kolektor menuju emitor. Proses tersebut akan dikendalikan oleh basis.
Emitor
Pada terminal emitor, tegangan basis mengalirkan arus menuju kolektor sampai nanti menuju emitor.
Basis
Kegunaan dari terminal satu ini adalah sebagai gatekeeper untuk dipakai mengukur besar arus lewat rangkaian kolektor-emitor. Saat tegangan diaplikasikan menuju basis, arus tersebut mengalir secara bebas.
Kegunaan Sambungan Arus
Seperti dalam gambar komponen transitor, terdapat dua jalur atau sambungan arus yang sangat penting karena mempunyai kegunaan tertentu. Simak penjelasan kegunaan sambungan arus tersebut di bawah ini.
Kolektor-Emitor
Arus utama mengalir lewat transitor dimana tegangan ditempatkan untuk bisa melintasi kolektor dan emitor. Ini sering disebut dengan jalur Ice.
Basis-Emitor
Untuk jalur arus yang berfungsi mengontrol aliran adalah basis-emitor. Pada rangkaian ini, tegangan akan melewati jalur basis-emitor dimana juga disebut dengan VBE atau tegangan bias, sementara arus yang lewat basis-emitor dikenal sebagai IBE.
Klasifikasi Transitor
Pembagian transitor dapat dilihat dari operasi atau aplikasinya. Klasifikasi secara umum dapat dilihat sebagai berikut.
- Sinyal Kecil. Digunakan untuk memperkuat sinyal kecil dengan bentuk NPN atau PNP. Nilai pada bodi sinyal kecil menunjukkan hFE sesuai kapasitasnya misalkan 10-500.
- Jenis yang digunakan untuk kebutuhan amplifikasi dengan nilai hFE 10-200.
- Ini juga disebut sebagai power supply untuk penguat daya tinggi. Terminal terhubung menuju basis untuk menjadi heat sink agar dapat mengurangi kelebihan daya aplikasi.
- Frekuensi Tinggi. Nilai frekuensi maksimal adalah 2000MHz. Transitor ini mampu beroperasi pada frekuensi tinggi. Biasanya, digunakan pada rangkaian osilator.
Dalam merangkai komponen elektronika, memahami gambar transitor beserta jenis dan simbolnya sangat penting. Dengan demikian, Anda bisa menentukan penggunaan secara tepat untuk menyusun perangkat, misalkan komputer, laptop, dan masih banyak lagi.