Ada opsi lain dari motor stepper yang menawarkan keunggulan di beberapa aspek. Opsi lain ini adalah motor servo, yang mana merupakan motor dengan tingkat akurasi dan efisiensi yang tinggi. Bagaimanakah cara kerja motor ini?
Apa saja jenis servo yang tersedia saat ini? Sebelum Anda memanfaatkan motor closed loop ini, simak pembahasan lengkapnya di bawah ini:
Mengenal Motor Servo
Servo adalah salah satu jenis dari motor listrik. Penggerak bertenaga listrik ini memanfaatkan desain closed loop (feedback loop tertutup) yang membuatnya mampu secara akurat mengendalikan kecepatan dan akselerasi.
Sesuai dengan namanya, mekanisme yang diterapkan di motor ini adalah servo. Motor didesain dengan memanfaatkan sistem feedback yang mampu membuat motor ini mudah mengatur poros dan sudut.
Kelebihan-kelebihan tersebut memungkinkan jenis servo mampu mendorong objek lebih presisi dari pada jenis motor listrik lainnya. Di pasaran, motor ini memiliki cukup banyak variasi. Pilihannya mulai dari yang memiliki spesifikasi beberapa watt saja, hingga yang memiliki spesifikasi ratusan watt.
Fungsi Motor Servo
Dengan beberapa keunggulan yang sebelumnya sudah disebutkan, motor jenis servo dapat digunakan dalam beberapa fungsi. Dewasa ini, motor servo berfungsi sebagai:
- Bagian dari mesin industri otomatis.
- Bagian dari mesin CNC.
- Bagian dari mesin pengemasan.
- Bagian dari mesin pelabelan otomatis.
- Bagian dari mesin percetakan.
- Penggerak alat robotik.
- Bagian dari mainan RC.
- Penggerak kamera CCTV.
- Penggerak drone.
Dari daftar tersebut dapat diketahui bahwa motor jenis ini biasanya digunakan sebagai komponen sebuah mesin atau penggerak alat elektronik kecil. Dari daftar tersebut juga dapat dilihat bahwa alat ini tidak digunakan sebagai penggerak utama dari sebuah alat berukuran besar.
Komponen
Motor servo memiliki sejumlah komponen penyusun di dalamnya, antara lain:
1. Rotor
Sebuah motor pastinya memiliki komponen rotor di dalamnya. Komponen inilah yang menghasilkan gerak berputar pada poros, yang mana akan bergerak ketika mendapat tegangan. Rotor terhubung langsung dengan poros dan berlokasi di antara dua buah bantalan.
2. Stator
Stator merupakan komponen yang berfungsi untuk memberikan tegangan ke rotor. Medan magnet yang dihasilkan dapat membuat rotor berputar ke arah tertentu. Berhubung komponen ini berperan untuk menghasilkan medan magnet, maka penempatan stator adalah mengelilingi rotor.
Stator sendiri disusun oleh lilitan kawat tembaga, yang umumnya berjumlah sebanyak 12 lilitan.
3. Encoder
Untuk mengatur output kecepatan dari motor, encoder disematkan pada motor jenis ini. Encoder merupakan sebuah alat elektromagnetik yang berperan untuk mengatur kecepatan motor. Selain itu, komponen ini juga berperan untuk mendeteksi nilai kecepatan saat ini dan posisi dari rotor.
Oleh sebab itu, encoder memiliki nama lain, yaitu detektor putaran. Lokasi dari detektor putaran adalah di belakang rotor, yang mana sama-sama terhubung langsung dengan poros.
4. Housing
Housing merupakan tubuh utama dari sebuah motor. Fungsi yang pertama dari komponen ini adalah tempat di mana komponen-komponen motor menempel. Bagian ini dirancang khusus supaya komponen lainnya dapat dipasang dan dilepaskan dengan mudah.
Fungsi kedua dari housing yaitu sebagai pelindung dari berbagai kotoran yang bisa masuk dari luar motor. Itulah mengapa tidak ada bagian yang terbuka pada motor jenis ini.
5. Bearing
Bearing atau laher merupakan sebuah komponen yang berfungsi sebagai tumpuan dari poros. Dengan memanfaatkan komponen ini sebagai tumpuan, getaran menjadi minimal. Selain fungsi tersebut, laher mampu menjaga poros tetap berada di tempatnya.
Dari penjelasan fungsi tersebut dapat diketahui bahwa bearing dipasang menyelubungi poros. Komponen ini dilindungi dengan sebuah komponen bernama bearing keeper. Komponen yang satu ini berfungsi untuk menjaga laher berada di tempat yang seharusnya.
6. Poros
Poros atau shaft merupakan alat yang berfungsi untuk mentransmisikan gerak memutar dari rotor ke luar housing. Komponen yang berlokasi di bagian paling tengah motor ini berbentuk seperti sebuah tongkat yang memanjang dari encoder hingga ke luar housing.
7. Ring
Pada sebuah motor servo digunakan dua jenis ring, yaitu o ring dan snap ring. O ring sendiri berfungsi sebagai seal atau sekat. Seal sendiri digunakan supaya tidak ada cairan yang masuk ke dalam sistem dari luar housing.
Ring yang satu ini umumnya ditempatkan di satu atau beberapa lokasi di dalam motor. Berbeda dengan o ring, snap ring merupakan komponen yang berfungsi untuk meminimalisir kerusakan di dalam motor.
Komponen ini melindungi poros supaya tidak meluncur dengan bebas dan meminimalisir dampak dari tumbukan.
8. Rem
Servo merupakan salah satu motor yang memiliki rem di dalamnya. Gerak memutar akan ditahan oleh rem ketika motor dimatikan. Inilah salah satu komponen dari motor ini yang membuatnya mampu menghasilkan kecepatan dan akselerasi yang presisi.
Cara Kerja Motor Servo
Seperti yang sebelumnya dijelaskan, yang unik dari motor ini adalah penggunaan encoder di dalamnya. Komponen ini berfungsi mengendalikan motor. Encoder memanfaatkan sinyal PWM dalam menentukan putaran poros sekaligus sudut putarannya.
Setelah memperoleh sinyal PWM, encoder membuat listrik masuk ke stator. Output dari encoder disesuaikan dengan input dari PWM, yang membuat rotor bergerak dengan kecepatan tertentu dan berhenti di sudut tertentu.
Sebelum menemukan posisi sudut berhenti yang sesuai, encoder akan selalu mencari sekaligus mengarahkan posisi poros. Saat berada pada posisi yang sesuai, sistem akan membuat sudut berada pada posisi yang tetap dalam waktu sekitar 20 ms.
Supaya tetap berhenti di dalam posisi tertentu, yang perlu untuk dilakukan adalah terus menerus memberikan sinyal untuk berhenti.
Jenis Motor Servo Berdasarkan Arus
Apa macam-macam motor servo yang tersedia saat ini? Jika diklasifikasikan berdasarkan jenis arus yang digunakan, motor ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu motor AC dan DC. Simak pembahasan keduanya berikut ini:
1. DC
Sesuai dengan namanya, jenis servo yang satu ini bergerak dengan memanfaatkan arus DC. Motor jenis ini memiliki induktif armature yang lebih rendah dari pada versi AC-nya. Daya yang dibutuhkan dan torsi yang dihasilkan juga lebih rendah.
Itulah mengapa, jenis arus DC hanya digunakan pada alat berukuran kecil atau mesin sederhana. Contoh penggunaan motor jenis ini adalah pada mainan RC dan drone.
2. AC
Jika ada versi DC, versi AC biasanya juga tersedia. Servo versi AC merupakan jenis yang memanfaatkan encoder di dalamnya. Jika mencari akurasi yang tinggi, maka servo jenis AC ini merupakan pilihan yang tepat.
Hal tersebut membuat jenis AC digunakan pada keperluan industri, mesin CNC, keperluan robotik, alat percetakan, dan lain sebagainya.
Kelebihan dan Kekurangan
Sebelum memilih untuk menggunakan motor jenis ini, Anda perlu memperhitungkan sejumlah kelebihan dan kekurangan dari servo terlebih dahulu, antara lain:
1. Kelebihan
- Menghasilkan akurasi tinggi,
- Mudah untuk dikendalikan,
- Memiliki kecepatan yang tinggi,
- Memiliki torsi yang tinggi,
- Memiliki efisiensi yang baik,
- Memiliki penggunaan yang fleksibel,
- Menghasilkan sedikit suara.
2. Kekurangan
- Sulit diperbaiki ketika rusak parah,
- Harganya relatif mahal,
- Memiliki bentuk yang besar.
Motor servo dapat menawarkan Anda performa motor yang baik. Namun, kualitas baik motor ini berbanding lurus dengan harga dan biaya perawatannya yang tidak sedikit.