Kata sarana dan prasarana sangat sering dikaitkan dengan suatu instansi atau organisasi tertentu. Dan pengetahuan tentang perbedaan sarana dan prasarana menjadi salah satu hal yang perlu untuk dipahami. Terutama bagi anggota instansi atau organisasi tersebut.
Sebab, nama dan penyebutannya mirip, namun maknanya sangatlah berbeda. Sehingga, banyak orang yang salah paham berkaitan dengan hal itu.
Maka, dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai bagaimana arti dan perbedaan sarana dan prasarana.
Apa Itu Sarana dan Prasarana?
Sarana dan prasarana merupakan dua hal yang berbeda namun saling berkaitan. Terdiri dari kata sarana dan prasarana.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, sarana berarti segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan.
Dan prasarana berarti segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses usaha, pembangunan proyek, dan sebagainya.
Maka, secara sederhana, sarana merupakan alat atau hal lainnya yang digunakan untuk mencapai sesuatu. Dan prasarana merupakan suatu pendukung dari sarana itu sendiri.
Disamping itu, menurut DR. Muhammad Joharis, seorang pengajar senior di Universitas Negeri Medan, sarana dan prasarana ini juga difokuskan agar setiap kegiatan atau tujuan yang telah ditentukan, bisa berjalan dengan:
- Lebih cepat – proses yang ada bisa berlangsung lebih singkat sehingga tujuan dapat diraih selekasnya.
- Lebih mudah – adanya sarana dan prasarana diharapkan memudahkan pencapaian tujuan secara proses.
- Lebih produktif – pengupayaan hasil akhir yang didapatkan bisa menguntungkan semua pihak.
- Lebih berkualitas – maksud yang diinginkan harus lebih memberikan mutu dibandingkan sebelumnya.
Disini maksudnya adalah, segala perencanaan untuk mencapai suatu tujuan, diharapkan akan lebih segala-galanya apabila didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Ambil contoh apabila tujuan pemerintah adalah pemerataan ekonomi, maka keberadaan angkutan umum dan jalan raya adalah media yang paling tepat untuk membuat pemerataan itu tercapai lebih cepat dibandingkan absennya sarana atau prasarana tersebut.
Apa Perbedaan Sarana dan Prasarana?
Sarana dan prasarana memang tidak dapat dipisahkan, karena saling terhubung satu sama lain dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Meskipun begitu, terdapat beberapa perbedaan yang dapat ditemukan di antara keduanya
Berikut beberapa perbedaan sarana dan prasarana yang dapat ditemukan.
1. Perbedaan yang berdasarkan bentuk
Bentuk merupakan suatu hal yang bisa dilihat langsung secara nyata. Sehingga dapat ditemukan perbedaan sarana dan prasarana.
Sarana, dalam bentuknya, biasanya berbentuk suatu alat yang memiliki dimensi yang tidak besar, dan dapat dipindahkan serta dibawa ke setiap tempat.
Prasarana sendiri mempunya dimensi dan skala yang lebih besar ketimbang sarana. Sehingga, prasarana tidak bisa dipindahkan kemana-mana.
Sebagai contoh, pada suatu kantor terdapat beberapa sarana dan prasarana di dalamnya.
Sarana di kantor tersebut meliputi komputer, printer, alat tulis kantor, proyektor, dan lain sebagainya. Kemudian, prasarana pada kantor tersebut meliputi ruang pertemuan, ruang kerja sub bagian, dan lain sebagainya.
Dari contoh sarana dan prasarana di atas, jelas bahwa bagaimana perbedaan di antara keduanya. Namun, tetap terhubung satu sama lain.
2. Perbedaan yang berdasarkan sifat
Dalam segi sifat, perbedaan sarana dan prasarana juga tampak jelas.
Sarana memiliki sifat benda atau alat yang pemakaiannya bisa habis pakai dan digantikan dengan yang sama atau yang lain.
Sedangkan prasarana sendiri mempunyai sifat benda atau alat yang jika dipakai tidak ada masa habisnya, namun yang berkurang adalah kemampuan alat tersebut.
Diambil contoh yang sama di atas, pada sarana, printer yang bisa habis masa pakainya atau tinta di dalamnya. Sehingga, bisa diisi ulang kembali atau menggantinya dengan yang baru jika sudah rusak.
Lain hal dengan prasarana, seperti ruang kerja yang dipakai tidak akan habis dipakai dan diisi ulang. Melainkan terdapat kemampuan dari ruang kerja tersebut, seperti cat dinding yang mulai mengelupas dan kotor.
3. Perbedaan yang berdasarkan fungsi
Sarana dan prasarana sudah tentu memiliki fungsi masing-masing, sehingga bisa menjadi salah satu bagian dari perbedaan sarana dan prasarana.
Sarana berfungsi sebagai alat utama dalam mencapai tujuan. Sedangkan prasarana sendiri berfungsi sebagai hal pendukung fungsi sarana tersebut dalam meraih tujuan.
Contoh kasus seperti pegawai kantoran yang menggunakan komputer, printer, dan lemari untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diberikan. Pekerjaan tersebut dilakukan dengan berada di ruangan yang sangat mendukung kenyamanan dan sejuk.
Dari contoh di atas, bisa diketahui kalau sarananya adalah komputer, printer, serta lemari. Kemudian prasarananya sendiri adalah ruangan yang nyaman dan sejuk tersebut.
4. Perbedaan yang berdasarkan kepemilikan
Berdasarkan kepemilikan, perbedaan sarana dan prasarana dapat dilihat pada bagaimana kondisi barang atau alat bisa dimiliki.
Sarana sebagai alat yang bisa bergerak dan menjadi alat utama untuk bisa menuju tujuan, maka kepemilikannya adalah secara individu atau suatu kelompok. Contohnya seperti seseorang, suatu instansi atau organisasi, atau bahkan pemerintah sendiri.
Sedangkan prasarana yang merupakan suatu alat penunjang sarana untuk bisa meraih tujuan tertentu, dan penggunaannya juga digunakan dalam berbagai macam kegiatan. maka bisa diketahui kalau kepemilikannya adalah instansi atau organisasi.
5. Perbedaan yang berdasarkan pembiayaan
Dalam mengadakan sarana dan prasarana yang akan digunakan itu, tentu membutuhkan pembiayaan yang tidak sedikit. Maka, pembiayaan tersebut menjadi perbedaan sarana dan prasarana selanjutnya.
Pembiayaan pada sarana biasanya berasal dari instansi atau organisasi yang menjalankan kegiatan tersebut. Sedangkan prasarana sendiri biayanya berasal dari instansi atau organisasi yang inti dan terbesar, seperti pemerintah.
Akhir Kata
Sarana dan prasarana memiliki peran yang sangat penting dalam membantu menyelesaikan suatu kegiatan dengan suatu tujuan tertentu.
Perbedaan antara sarana dan prasarana juga perlu diketahui agar bisa membedakan barang-barang yang termasuk di antara keduanya.
Alhasil, pengetahuan tersebut bisa sangat berguna dalam pengklasifikasian terhadap barang-barang pada instansi atau suatu organisasi, sehingga tidak akan terjadi kesalahpahaman yang berarti.