Apa itu Quick Shifter dan Fungsinya Pada Motor?

MADENGINER.COM – Tahukah Anda apa itu quick shifter pada motor? Mungkin bagi Anda yang mengendarai motor manual atau ajang balap MotoGP dan WSBK, istilah quick shifter sudah tidak asing lagi.

Jika mengendarai motor manual, salah satu yang perlu dikuasai oleh si pengendara adalah perpindahan gigi menggunakan kopling.

Tapi, ternyata pada ajang MotoGP dan WSBK para riders tidak lagi menggunakan kopling untuk upshift maupun downshift. Mereka hanya perlu menekan pedal persneling untuk menambah atau mengurangi percepatan.

Teknologi ini memang banyak digunakan oleh motor ber-cc besar atau motor balap karena membutuhkan kecepatan karena bisa memindahkan gigi lebih cepat.

Lantas, apakah quick shifter bisa dipasang di motor 150cc atau 250cc? Untuk mengetahui lebih lengkapnya, simak terlebih dahulu perkenalan mengenai teknologi quick shifter di bawah ini.

Apa itu Quick Shifter?

Apa itu quick shifter dan fungsinya
Gambar Quick Shifter (Dok. Translogic)

Quick shifter adalah perangkat elektronik yang membuat perpindahan gigi pada motor manual tidak perlu menekan pedal kopling.

Interval pada perpindahan gigi akan lebih cepat sehingga akselerasi motor akan lebih cepat naik. Maka, komponen ini sangat dibutuhkan bagi motor yang mengikuti ajang balap atau motor ber-cc besar.

Mengapa dibutuhkan pada motor ber-cc besar untuk di ajang balap? Karena, hitungan milidetik pun sangat berharga saat beradu kecepatan di lintasan balap.

Alat ini terdiri dari dua bagian, yaitu sensor dan modulnya. Sensor biasanya diletakkan pada tuas persneling.

Harga dari quick shifter ini berkisar mulai 2 jutaan sampai ada yang 8 jutaan. Sebaiknya, gunakan merk yang sudah terkenal dan terjamin kualitasnya.

Selain itu, ada dua jenis quick shifter yang umum ditemukan di pasaran, yaitu quick shifter bi-directional (untuk naik dan turun gigi) dan quick shifter mono-directional (untuk menaikkan gigi saja).

Baca Juga: Fungsi Busi Motor Dan Cara Merawatnya

Baca Juga:  Apa Saja Yang Membuat Kulkas Cepat Rusak? Ini Jawabannya!

Fungsi Quick Shifter

Fungsi Quick Shiter
Quick Shifter Digunakan pada Ajang MotoGP (Dok. MotoGP)

Seperti namanya, komponen ini berfungsi untuk mempercepat perpindahan gigi, terutama untuk menambah kecepatan.

Jadi, pengendara tidak perlu untuk menurunkan gas saat menurunkan gigi. Cukup menginjak tuas persneling dan gigi akan naik.

Perlu diketahui, bahwa biasanya produsen motor di atas 500cc sudah menerapkan quick shifter bawaan pada motornya. Sedangkan untuk motor kapasitas mesin di bawah 500cc perlu memasang quick shifter aftermarket.

Quick shifter ini sangat berguna untuk motor ber-cc besar terutama yang diikutsertakan pada ajang balap karena dapat mempercepat peningkatan akselerasi motor.

Saat memindahkan gigi dengan menekan pedal kopling, pengendara juga harus menurunkan atau menutup gas agar mesin tidak meraung.

Tapi dengan quick shifter yang cara kerjanya adalah dengan mematikan mesin dengan cepat, jadi pengendara tidak perlu menekan kopling dan menutup gas.

Bayangkan berapa banyak waktu yang terbuang jika harus memencet kopling dan kemudian memindahkan gigi. Sepersekian detik akan terbuang yang mana hitungan milidetik saja sangat berpengaruh pada kompetisi balap.

Cara Kerja Quick Shifter

Cara kerja quick shifter adalah dengan memutus aliran listrik dalam hitungan milidetik pada motor. Biasanya, yang akan dimatikan adalah mesin motor atau suplai bahan bakar.

Maka, gigi bisa pindah dengan cepat dan mulus tanpa harus menekan kopling.

Dua komponen yaitu sensor dan modul sangatlah penting. Sensor merupakan otak dari quick shifter yang bertugas untuk mengirimkan sinyal ke modul ketika tuas persneling ditekan. 

Ketika menerima sinyal, mikrokontroler atau CPU pada sensor akan memproses data dan menghitung waktu perpindahan gigi.

Selanjutnya sinyal tersebut akan terkirim ke ECU atau modul untuk mematikan aliran listrik atau pengapian sesaat untuk memudahkan proses perpindahan gigi.

Meskipun mematikan aliran listrik, tapi dampaknya tidak dapat dirasakan oleh pengguna karena hal tersebut berlangsung sangat cepat yaitu sepersekian milidetik.

Baca Juga:  Fungsi Busi Motor dan Cara Merawatnya

Pada modul quick shifter, biasanya juga bisa diatur kecepatan mematikan listriknya, mulai dari 30 sampai 120 milidetik.

Oh ya, quick shifter baru akan bekerja jika kecepatan di atas 3000 RPM. Itulah sebabnya quick shifter hanya dipasang pada motor dengan kapasitas mesin yang besar.

Baca Juga: Apa Fungsi Lampu Hazard Pada Mobil?

Apakah Motor Biasa Bisa Dipasang Quick Shifter?

Meskipun banyak digunakan oleh motor ber-cc besar, tapi tidak menutup kemungkinan motor dengan kapasitas mesin di bawahnya juga bisa dipasang quick shifter.

Jadi, jawabannya adalah sangat bisa. Asalkan motor tersebut bertransmisi manual dengan kopling. Tidak jarang juga yang menggunakan quick shifter pada motor 150cc atau 250cc.

Kami menyarankan untuk membeli quick shifter aftermarket yang sudah terjamin kualitasnya. Meskipun sedikit mahal, tapi kualitas quick shifter yang kurang baik dapat merusak gearbox.

Ada beberapa merk quick shifter berkualitas yang dapat Anda beli, contohnya seperti Translogic dan Starlane. Harganya berkisar mulai dari 5 juta rupiah.

Merk-merk tersebut sudah sering digunakan pada ajang balap dan cocok untuk motor sport 150cc atau 250cc seperti CBR250, Yamaha R15, Suzuki GSX, Yamaha Vixion, Ninja ZX25, dan motor sport lainnya.

Biasanya, dalam paket penjualan tersedia dua buah alat, yaitu sensor dan modulnya. Kami menyarankan untuk memasang quick shifter si teknisi yang memang ahli dan berpengalaman dalam hal tersebut.

Salah memasang quick shifter bisa berdampak pada komponen lain terutama pada komponen perpindahan gigi seperti gearbox.

Syarat Motor yang Dipasang Quick Shifter

Motor yang bisa dipasang quick shifter
Motor 250cc Injeksi Bisa Dipasang Quick Shifter

Berikut adalah beberapa syarat yang harus dipenuhi agar motor biasa bisa dipasang quick shifter aftermarket.

  • Motor harus sudah injeksi dan tidak bisa dipasang pada motor yang masih menggunakan karburator
  • Transmisi manual dengan tuas kopling
  • Maksimal adalah dua silinder dengan format mesin v-twin atau inline
  • Tegangan pada motor karburator berbeda, jadi bisa menyebabkan konsleting
  • Pastikan bahwa motor Anda memiliki komponen splashproof agar quick shifter aman dari air dan benturan
  • Perlu dicatat, bahwa quick shifter memiliki tegangan tinggi yaitu 12 volt
Baca Juga:  Shell and Tube Heat Exchanger: Pengertian, Bagian, Cara Kerja dan Kelebihannya

Selain untuk ajang balap atau motor sport, komponen ini juga berguna bagi pengendara yang suka melakukan touring.

Karena, selain bisa menghemat tenaga dengan memindahkan kopling, touring juga membutuhkan akselerasi dan pengurangan waktu interval saat perpindahan gigi agar cepat sampai ke tujuan.

Motor Tidak Memiliki Quick Shifter, Jangan Pindah Gigi Tanpa Menarik Kopling 

Terkadang ada beberapa orang yang memaksa untuk memindahkan gigi tanpa menarik tuas kopling karena terasa berat.

Sebenarnya, hal tersebut bisa saja dilakukan, tapi ada beberapa resiko yang harus dirasakan oleh pengendara.

Misalnya, seperti motor yang terasa seperti tersendat saat perpindahan gigi. Tentu sangat tidak nyaman dan perpindahan akan terasa kurang mulus.

Jika dilakukan dalam jangka panjang juga akan berdampak pada komponen gear rasio atau gearbox. Oleh karena itu, jika sudah terasa malas atau berat untuk menekap kopling kami sarankan untuk memasang quick shifter

Tujuannya agar komponen perpindahan gigi jadi lebih awet dan Anda tetap bisa mengoper gigi tanpa harus menekan tuas kopling

Pemasangan harus dilakukan dengan benar dan memenuhi syarat-syarat yang telah kami sebutkan tadi, ya.

Baca Juga: Mengenal Komponen Rem Cakram Pada Motor Dan Fungsinya

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan seputar apa itu quick shifter dan tips-tipsnya. Semoga dapat membantu dan sampai jumpa di artikel-artikel selanjutnya.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment