Fungsi Busi Motor dan Cara Merawatnya

MADENGINER.COM – Busi memiliki fungsi yang sangat penting bagi sistem pengapian kendaraan bermotor. Jadi, pada kesempatan kali ini kami akan membahas fungsi busi motor beserta cara merawatnya.

Setiap kendaraan bermotor pasti memiliki busi, karena memang komponen yang satu ini tidak bisa dianggap sepele.

Tanpa adanya busi, sistem pengapian pada motor tidak akan berjalan sempurna. Terlebih lagi, busi adalah komponen yang rentan mengalami kerusakan.

Jadi, sebagai pemilik motor kita harus menjaga busi agar tetap berfungsi dengan baik. Maka, berikut adalah fungsi, cara kerja, dan cara merawat busi motor yang perlu Anda ketahui.

Letak Busi Motor

Seperti yang disebutkan di awal, setiap kendaraan bermotor pasti memiliki busi. Namun posisi pada busi motor memang berbeda-beda.

Pada motor bebek dan sport seperti Honda Tiger, Supra X, Jupiter, atau Satria, busi berada di sebelah kanan silinder head yang ditutup dengan selang busi.

Fungsi busi motor dan cara merawatnya
Letak Busi pada Sepeda Motor (Dok. Wahana Honda)

Sedangkan pada motor matik, busi berada di bagian dalam bodi motor. Sehingga untuk mengganti busi pada motor matik, pengguna harus membuka bodi motor tersebut.

Baca Juga: Apa Fungsi Lampu Hazard Pada Mobil?

Fungsi Busi Motor

Pada dasarnya, fungsi busi motor adalah untuk mengubah tegangan listrik yang disalurkan oleh koil menjadi percikan api.

Nantinya, percikan api yang ada akan membakar campuran bahan bakar dan udara di ruang mesin api di akhir proses kompresi.

Saat percikan api membakar membakar campuran bahan bakar dan udara, maka akan terjadi ledakan di ruang bakar dan berubah menjadi daya yang bisa menggerakan sepeda motor.

Fungsi bagian-bagian pada busi motor
Komponen-komponen pada Busi Motor (Dok. Astramotor)

Selain fungsi di atas, ada juga 8 fungsi lain dari busi berdasarkan bagian-bagian komponen yang ada pada busi motor, simak!

Baca Juga:  Amplitudo: Pengertian, Rumus, Jenis, dan Metode Kuantifikasi

1. Terminal

Terminal pada busi terbuat dari bahan besi yang terletak pada pucuk busi dan terhubung langsung dengan kabel bertegangan tinggi.

2. Insulator

Insulator pada busi berfungsi untuk memindahkan panas menuju kepala silinder. 

Biasanya, insulator terbuat dari keramik yang membuat batang terminal dan elektroda di cangkang besi menjadi terisolasi. Sehingga, arus tinggi elektroda tidak akan mudah keluar.

3. Ribs

Selanjutnya, ada ribs yang berfungsi untuk mencegah arus listrik keluar dari komponen mesin atau bisa disebut juga sebagai massa negatif. 

Ribs memiliki bentuk bergelombang dan lekuk yang membuat jarak dari elektroda inti dan ground semakin jauh.

Karena, jika jarak semakin jauh maka hambatan inti besi dan ground akan semakin besar.

4. Insulator Tip

Insulator tip merupakan komponen yang akan mengalami pembakaran di ruang bakar. Sehingga dibutuhkan material yang tahan dengan suhu tinggi.

Perlu diketahui, bahwa panas di ujung insulator tip adalah sekitar 650 derajat celcius dan tegangan hingga 60.000 volt.

5. Gasket

Bagian gasket berfungsi sebagai penutup agar kompresi yang terjadi di ruang bakar tidak mengalir keluar.

6. Metal Case

Metal case pada busi berfungsi menjadi penghantar daya panas agar material konduksi bisa mengalir ke komponen lain.

Selain itu, metal case juga berfungsi sebagai pengunci busi dengan silinder head.

7. Inti Elektroda

Inti elektroda di dalam busi memiliki fungsi untuk menyalurkan energi listrik yang akan terhubung ke terminal.

8. Ground

Komponen ground akan bersentuhan langsung dengan bodi motor dan memiliki fungsi agar arus listrik berpindah ke inti elektroda. Selain itu, api dari koil juga akan menuju dan berakhir di komponen ini.

Baca Juga:  Cara Mematikan Kulkas yang Benar saat Bepergian Jauh

Baca Juga: 3 Cara Memperbaiki Injektor Motor Yang Rusak, Tergantung Kerusakan!

Cara Kerja Busi Motor

Setelah mengetahui fungsi busi motor dan fungsi komponen-komponen di dalamnya, Anda juga perlu mengetahui bagaimana cara kerja busi menjalankan fungsinya.

Pertama, busi akan terhubung dengan tegangan ribuan volt yang dihasilkan oleh koil dan tercipta beda tegangan antara elektroda busi di tengah dan samping.

Jika busi basah, busi tidak akan bekerja dengan maksimal karena ada banjir pada celah isolator busi.

Setelah perbedaan tegangan melebihi kekuatan listrik dari udara yang tersedia, gas di dalamnya akan mengalami proses ionisasi.

Sehingga, busi sekarang berfungsi sebagai konduktor yang akan mengalirkan arus elektron di celah busi. Arus elektron bisa naik hingga 60.000 volt.

Suhu yang tinggi akan membuat gas yang terionisasi memuai dengan cepat dan akan tercipta percikan api kecil yang memicu ledakan.

Ledakan tersebutlah yang menjadi daya untuk menjalankan motor sehingga motor bisa berfungsi dengan baik.

Cara Merawat Busi Motor

Cara merawat busi motor
Busi Motor yang Baik dan Buruk (Dok. Low Offset)

Busi adalah salah satu komponen motor yang rentan rusak. Sehingga perlu dilakukan perawatan ekstra atau penggantian secara berkala ketika busi sudah tidak dapat berfungsi dengan baik.

1. Periksa Bagian pada Busi

Setelah melepasnya secara perlahan dari motor, periksa beberapa bagian busi motor yang cukup krusial, misalnya pada ujung elektroda.

Ujung elektroda dapat terlihat secara jelas dan sebagai penanda apa yang terjadi di ruang bakar. Jika ujung elektroda memiliki warna abu-abu atau merah, artinya busi dalam keadaan yang masih bagus.

Jika busi masih dalam keadaan baik, artinya proses pembakaran di ruang bakar juga berjalan normal.

2. Bersihkan Kotoran di Ujung Elektroda

Pada ujung elektroda, biasanya terdapat kotoran berupa arang yang terbentuk akibat endapan karbon sisa pembakaran. 

Baca Juga:  Kapan Perlu Servis AC Mobil? Ini Jawabannya!

Anda dapat membersihkan kotoran di ujung elektroda dengan cairan semprot untuk bahan non metal seperti brake cleaner atau amplas yang sangat halus agar tidak menghambat pembakaran.

3. Periksa Keausan Elektroda

Selanjutnya periksa keausan elektroda yang bisa terlihat dari bentuk elektroda busi yang masih berbentuk kotak. Jika sudah terkikis karena panas dan percikan api, artinya busi motor sudah aus dan perlu diganti.

4. Ganti dengan Busi Baru

Sebaiknya, jika sudah aus atau kondisinya sudah tidak bagus kami sarankan untuk mengganti busi baru agar motor tetap dalam kondisi yang prima.

Selain itu, perhatikan spesifikasi, merk, dan ulir pada busi yang akan Anda beli. Jika spesifikasi atau ulir yang ada tidak sesuai dengan busi original, maka pembakaran pada motor tidak akan berjalan sempurna.

Sedangkan jika ulir terlalu pendek, maka kotoran hasil pembakaran juga akan menutupi ulir lubang busi yang menyebabkan busi cepat rusak.

Jangan lupa untuk memasang busi dengan benar dan jangan sampai terlalu kendor karena ulir akan rusak atau longgar. Akibatnya, motor jadi kurang bertenaga.

Baca Juga: Mengenal Komponen Rem Cakram Pada Motor Dan Fungsinya

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan seputar fungsi busi motor dan cara merawatnya. Karena busi motor adalah komponen yang sangat krusial dan mudah rusak, maka sebagai pemilik motor kita perlu menjaganya dengan baik.

Semoga informasi di atas bisa berguna bagi Anda, dan sampai jumpa di artikel-artikel selanjutnya.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment