MADENGINER.COM – Tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi sensor banyak membantu manusia di dalam kehidupan sehari-hari dan salah satunya adalah sensor akselerometer. Tapi tahukah Anda apa itu sensor akselerometer dan fungsinya?
Sensor akselerometer singkatnya adalah sensor yang digunakan untuk mengukur kecepatan suatu benda atau objek. Akselerometer ini dapat mengukur percepatan dinamis dan juga statis.
Selain banyak ditemukan di perangkat elektronik seperti handphone dan kendaraan, ternyata sensor akselerometer juga banyak digunakan pada pesawat terbang, rudal, pendeteksi gempa bumi dan masih banyak lagi.
Tanpa berlama-lama, berikut akan kami bahas seputar apa itu sensor akselerometer dan fungsi-fungsinya.
Apa itu Sensor Akselerometer?
Dikutip dari Jurnal berjudul Pendeteksi Posisi Menggunakan Sensor Accelerometer MMA7260 (2010), accelerometer atau sensor akselerometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur percepatan, mendeteksi dan mengukur getaran, dan mengukur percepatan akibat gravitasi.
Alat ini mampu mengidentifikasi atau mengukur kecepatan statis (berdasarkan gravitasi bumi) dan statis (objek yang bergerak).
Perintah otomatis dari benda yang ditanamkan sensor akselerometer berasal dari gaya getar dan gravitasi bumi.
Sebenarnya, kegunaan sensor akselerometer ini sudah Anda rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya pada handphone dan kendaraan bermotor.
Baca Juga: Apa Itu Injeksi Motor? Ini Kelebihan Dan Cara Kerjanya!
Jenis Sensor Akselerometer
Jenis-jenis sensor akselerometer yang perlu Anda ketahui ada dua jenis, yaitu:
1. Akselerometer Kapasitif
Pada jenis ini, akselerometer menerapkan penginderaan kapasitif untuk menghasilkan tegangan yang bergantung pada jarak antara dua permukaan atau plat.
Jadi, apabila terjadi pergerakan atau getaran pada sensor, plat akan mengalami perubahan posisi. Perubahan posisi tersebutlah yang bisa menghasilkan output tegangan.
Kelebihan dari akselerometer jenis ini adalah stabilitas yang tinggi dan akurat serta tidak terlalu sensitif pada noise dan perubahan suhu.
2. Akselerometer Piezoelektrik
Sensor akselerometer jenis kedua adalah jenis piezoelektrik. Seperti namanya, jenis ini menggunakan efek piezoelektrik untuk mengukur akselerasi atau percepatan.
Di dalamnya terdiri dari kristal yang saat terjadi perubahan kecepatan, akan muncul tegangan sesuai dengan perubahan tersebut.
Gaya yang ditimbulkan oleh getaran menyebabkan massa akan menekan material piezoelektrik di dalamnya dan menghasilkan muatan listrik yang sebanding dengan gaya yang diberikan.
Perlu diketahui bahwa muatan sebanding dengan gaya dan masa adalah konstanta, maka dari itu muatan listrik yang ada sebanding dengan percepatannya.
Kelebihan dari akselerometer jenis piezoelektrik adalah ukurannya yang kecil, ringan, dan hasil yang sangat akurat.
Lantas, bagaimana cara kerja sensor akselerometer dalam mengukur percepatan daya tarik bumi dan vibrasi dalam ponsel atau kendaraan? Berikut akan kami berikan informasi seputar cara kerja sensor akselerometer di bawah ini.
Baca Juga: Apa Itu Quick Shifter Dan Fungsinya Pada Motor?
Cara Kerja Sensor Akselerometer
Saat ini, kebanyakan sensor akselerometer sudah menggunakan semikonduktor atau alat piezoelektrik untuk mengukur percepatan.
Tapi, untuk lebih memahami prinsip kerja sensor akselerometer secara umum, kami akan menjelaskan prinsip kerja sensor akselerometer linier elektromekanis dan prinsip per dan beban.
1. Prinsip Per dan Beban
Per dan beban akan dilepaskan hingga beban bergerak dengan percepatannya sampai kondisi tertentu atau berhenti.
Kemudian beban akan berayun ketika terjadi goncangan, yang menghasilkan pengukuran pada chip akselerometer. Agar dapat mendeteksi 3 dimensi objek, ada 3 alat yang terpasang tegak lurus pada masing-masing chip.
2. Prinsip Linier Elektromekanik
Menggunakan perpindahan massa padat relatif terhadap wadah untuk mengukur perbedaan kecepatan.
Jadi, seperti yang bisa dilihat pada gambar di atas, wadah diam dan massa berada di tengah antara dua batangan. Jika wadah berakselerasi ke arah kanan, massa akan menekan pegas di belakangnya.
Saat menekan pegas di belakangnya, otomatis pegas di depannya akan merenggang. Ketika hal itu terjadi, perangkat akan mencatat tegangan yang lebih terhadap akselerasi yang diukur.
Setelah objek melambat, massa kembali ke posisi semua di gambar pertama dan tegangan output akan menurun.
Baca Juga: 14 Nama Peralatan Untuk Instalasi Listrik Dan Fungsinya
Fungsi Sensor Akselerometer
Sensor akselerometer akan memiliki fungsi yang berbeda sesuai dengan alat yang digunakan. Misalnya pada alat-alat sebagai berikut.
1. Handphone atau Ponsel
Meski jarang disadari, ternyata setiap smartphone saat ini sudah dilengkapi oleh sensor akselerometer, lho. Berikut adalah beberapa fungsi sensor akselerometer pada smartphone atau ponsel.
- Motion input: sebagai pendeteksi gerakan untuk menghitung jumlah langkah dalam satu hari dan seberapa lama pengguna bergerak
- Shake control: menyesuaikan posisi display hp saat posisi layar dibolak-balik ke atas dan ke samping (rotasi).
- Sensing orientation: memaksimalkan sensor kemiringan (gyroscope) saat bermain game.
- Sound recording: merespon getaran atau tekanan udara melalui mikrofon handphone.
- Image stabilization: untuk menstabilkan hasil foto atau video dan mencegahnya dari guncangan.
2. Smart Watch
Smartwatch untuk olahraga atau yang dipakai sehari-hari juga memiliki sensor akselerometer. Fungsinya adalah untuk menghitung jumlah langkah saat berjalan seharian atau menghitung jarak tempuh dan kecepatan saat berlari/bersepeda.
3. Rudal Pesawat
Ternyata, rudal pesawat juga memiliki sensor akselerometer di dalamnya. Pada rudal, sensor akselerometor berfungsi untuk mengidentifikasi sudut hadap. Sehingga, ketika ditembakkan rudal akan mengenai sasaran dengan tepat dan presisi.
4. Kendaraan Bermotor
Biasanya, motor atau mobil memiliki sensor ini yang berfungsi untuk mengukur kecepatan kendaraan dan menghitung jarak yang telah ditempuh. Sensor akselerometer pada mobil atau motor tersambung pada sensor pedometer.
Sedangkan pada kapal atau pesawat, sensor ini digunakan untuk sistem navigasi, deteksi, dan monitoring getaran pada mesinnya.
5. Pendeteksi Gempa Bumi
Seismograf atau detektor gempa bumi juga menggunakan prinsip akselerometer untuk mendeteksi adanya gempa bumi. Ketika sensor mendeteksi adanya getaran, sinyal akan dikirimkan kepada pendulum untuk mencatat hasil getaran.
Hal ini sejalan dengan fungsi sensor akselerometer yang tidak hanya untuk mengukur kecepatan, tapi juga mengukur adanya getaran atau guncangan pada suatu objek.
Baca Juga: Pengertian Resistor, Jenis, Dan Rumusnya
Jadi, itulah penjelasan mengenai sensor akselerometer yang mempunyai banyak fungsi dalam kehidupan sehari-hari.
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Semoga dapat berguna dan menambah ilmu pengetahuan Anda. Sampai jumpa di artikel-artikel lainnya.