Sedang mencari cara cek dioda yang benar? Kalau belum maka Anda wajib untuk menyimak ulasan yang terdapat pada artikel kali ini. Seperti sudah diketahui bahwa ini merupakan sebuah komponen aktif dimana sering Anda temukan pada perangkat elektronika.
Biasanya benda tersebut terbuat dari bahan semikonduktor seperti sebuah transistor. Sedangkan fungsi utama dari komponen ini adalah untuk menyearahkan sekaligus menghambat dari arus listrik yang mengalir ke sebuah konfigurasi elektronika.
Selain itu biasanya juga akan tersusun dari dua komponen pembentuk yakni dua buah kutub elektroda dimana saling berlawanan. Sama seperti dengan komponen lainnya, komponen inipun ternyata juga cukup rentan untuk mengalami kerusakan lho.
Pengertian dari Dioda
Sebelum Anda mengetahui bagaimana cara cek dioda maka penting agar memahami pengertiannya dahulu. Sebab tidak sedikit dari masyarakat ternyata masih cukup asing dengan komponen tersebut sehingga kurang memahami fungsinya lebih jauh.
Jadi dioda sendiri merupakan sebuah komponen elektronika dimana memiliki fungsi sebagai penyearah sekaligus penghamba arus listrik. Seperti sudah disinggung sebelumnya bahwa keberadaan dari komponen tersebut biasanya tersusun dari beragam bahan dengan sifat semikonduktor.
Tetapi secara umum, bahan yang biasa digunakan untuk pembuatan dioda sendiri adalah germanium, silicon dan lain sebagainya. Selain itu, juga terdapat 2 buah kutub dengan posisi saling berlawanan, dimana satu merupakan kutup positif (anoda) dan satunya negative atau katoda
Karena itulah, komponen inilah biasanya juga sering digunakan untuk dua fungsi sekaligus seperti satu sisi dapat digunakan sebagai penyearah arus, sedangkan satunya sendiri dapat digunakan untuk menghambat arus listrik nantinya.
Komponen Penyusunnya
Keberadaan dari dioda sendiri ternyata juga hadir dengan menggunakan dua komponen penyusun dimana berfungsi sebagai kutub negative dan positif sesuai dengan penjelasan diatas. Berikut ini, penjelasan lengkap mengenai komponen dari penyusun dioda.
Anoda
Ini merupakan sebuah komponen yang terdapat di dalam dioda yang terbuat dari elektroda dengan muatan + positif. Selain itu, bagian inilah biasanya juga mempunyai kandungan elektron jauh lebih sedikit dibandingkan dengan satunya.
Jumlah kandungan yang terdapat didalamnya dapat di pengaruhi oleh sejumlah faktor termasuk juga elektrolit didalamnya mempunyai muatan positif.
Katoda
Selain anoda, komponen penyusun lainnya adalah katoda ini dimana juga terbuat dari elektroda tetapi memiliki muatan negative. Berbanding terbalik dengan anoda, maka katoda inilah mempunyai kandungan elektron jauh lebih banyak.
Kedua komponen diatas nantinya juga akan bekerja dengan mengandalkan adanya prinsip P-N semikonduktor. Ini akan mengakibatkan adanya perbatasan ketika kedua komponen tersebut bertemu satu sama lainnya.
Cara Cek Dioda Menggunakan Multimeter Digital
Cara mengukur dioda dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode baik memanfaatkan alat sederhana ataupun yang sudah modern. Dari sekian banyaknya cara maka pengukuran melalui multimeter itulah paling banyak digunakan oleh para teknisi.
Dengan kasat mata, Anda tidak akan pernah tahu bagaimana kondisi dari dioda apakah masih berfungsi atau tidak, kecuali komponen tersebut terlihat adanya gosong karena terbakar. Namun jangan khawatir karena terdapat alat yang dapat digunakan untuk melakukan pengetesan tersebut yakni memanfaatkan multimeter digital.
Apabila Anda ingin menggunakan multimeter digital, tersedia dua metode yang dapat dipilih seperti mode pengukuran dioda serta mode pengukuran Ohm terlebih dahulu. Tetapi mode pengukuran dioda paling banyak dipilih karena instrument pengukur mampu mengukur besar tegangan yang jatuh ketika komponen diberi bias maju.
Sedangkan apabila menggunakan metode pengukuran yang satunya maka proses pengukurannya adalah besar hambatan dioda ketika berada di dalam bias maju ataupun bias terbalik. Untuk lebih jelasnya mengenai cara penggunaan dari multitester, silahkan simak penjelasannya berikut.
Mode Pengukuran Dioda
Berikut ini beberapa langkah yang dapat dilakukan apabila menggunakan mode pengukuran dioda satu ini:
- Ketahui dahulu tata letak setiap terminal di dalam dioda
- Silahkan atur knop mode multimeter pada mode pengukuran dioda
- Koneksikan probe merah dari alat ke terminal anoda dioda serta probe berwarna hitam ke bagian katoda dioda. Kondisi tersebut dikenal dengan bias maju.
- Silahkan lihat pengukuran pada monitor dari alat dan jika menunjukkan adanya daya sebesar 0,6-0,7 maka kondisinya normal.
- Berikutnya untuk pengukuran bias balik, Anda dapat membalik posisi probe multimeter tersebut.
- Silahkan lihat hasil pengukurannya yang terdapat pada layar. Dioda normal tentu akan menunjukkan hasil 0L atau 1.
Penggunaan Pengukuran OHM
Cara cek dioda berikutnya adalah melalui pengukuran OHM dimana hampir mirip dengan sebelumnya. Tetatpi pada mode pengukuran OHM, knop mode yang terdapat pada multimeter tipe digital akan diatur ke mode pengukuran OHM dengan langkah berikut:
- Ketahui letak terminal anoda dan katoda dahulu
- Atur knop dari dioda masuk ke mode pengukuran OHM di bagian tengah
- Hubungan dioda ke alat multimeter dengan menggunakan bias maju. Dimana probe merah alat dengan terminal anoda, sedangkan probe hitam ke terminal merah dioda dahulu
- Cek pada layar multimeter, ketika kondisi bias maju, maka nilai resistensi sangat rendah bahkan hampir nol.
- Berikutnya, Anda dapat menempatkannya dapat bias balik dengan cara menukar posisinya. Ini akan menunjukkan resistensi dioda cukup tinggi dengan hasil 0L.
Cara Melakukan Pengecekan Pakai Dioda Analog
Selain digunakan sebagai cara mengecek resistor, multimeter analog inilah juga dapat digunakan untuk mengecek dioda. Didalam tipe analog inilah, Anda mungkin tidak akan menemukan adanya selector khusus untuk pengukurannya tetapi masih dapat dilakukan dengan ohm meter.
Berikut ini langkah-langkah untuk melakukan pengecek menggunakan dioda analog:
- Atur alat dengan cara memutar selector multimeter ke posisi ohm-meter
- Hubungkan probe berwarna merah pada anoda dan hitam pada katoda
- Lihat jarum yang bergerak pada layar
- Jika bergerak ke kanan dengan nilai resistensi tertentu, maka kondisinya masih normal
- Setelah itu, Anda dapat menghubungkan probe secara terbalik atau bias balik
- Apabila ternyata jarum tidak bergerak sama sekali, maka dapat dipastikan bahwa alat sudah mengalami kerusakan.
Pengukuran Pada Dioda Zener
Perlu diingat bahwa keberadaan dari dioda Zener berbeda dengan jenis dioda pada umumnya lho. Itulah mengapa cara cek dioda Zener mungkin akan berbeda dengan lainnya dimana Anda membutuhkan resistor pembatas arus dengan ukuran 100 ohm serta multi voltage.
Setelah itu, cek tahapan untuk melakukan pengecekan berikut:
- Atur rangkaian dioda agar memperoleh bias balik tegangan dari power supply
- Koneksikan resistor secara seri ke alatnya
- Atur tegangan dari power supply melebihi tegangan ambang batas dioda Zener
- Atur jugalah multimeter di mode pengukuran tegangan
- Tempelkan probe merah ke katoda dan probe hitam ke anoda
- Silahkan baca hasilnya pada layar
- Jika ternyata pengukuran terbaca sesuai dengan nilai ambang batasnya maka masih dalam keadaan normal, misalnya adalah dalam kondisi 5.6 V.
Keberadaan dari komponen inilah ternyata cukup krusial karena berguna sebagai penghambat dan penyearah dari arus listrik di dalam rangkaian elektronika. Karena itulah, pastikan memahami juga bagaimana cara cek dioda yang benar untuk mengetahui rusak atau tidaknya.