Cara Membaca Tabel Z dengan Mudah dan Cara Membuatnya

Distribusi normal adalah distribusi secara umum yang digunakan pada ilmu statistika. Pada saat mempelajari distribusi normal, maka lebih memungkinkan Anda untuk menemukan istilah-istilah seperti tabel Z. Lalu bagaimana cara membaca tabel Z?

Tenang saja, berikut ini akan membahas mengenai informasi selengkap mungkin yang berhubungan dengan tabel Z. Untuk itu, Anda bisa memahami secara mendetail apa itu tabel Z, jenis-jenisnya, cara membuat, cara membaca tabel dan yang lainnya.

Apa itu Tabel Z?

Tabel Z merupakan tabel yang berisi persentase luasan pada suatu daerah di bawah kurva yang didistribusi normal atau bisa menunjukkan probabilitas maupun peluang yang dihitung berdasarkan dari Z score.

Supaya bisa membuat dan membaca tabel Z, maka Anda bisa menggunakan Microsoft Excel dengan cara menghitung probabilitas menggunakan NORMSDIST.

Dengan adanya tabel Z, maka bisa membantu Anda untuk bisa dengan mudah membaca persentase data berdasarkan dari z score sesuai yang diinginkan. Tidak sampai di sana saja, tabel Z ternyata juga bisa membantu untuk melakukan berbagai analisis statistika.

Pada biasanya, hal ini berhubungan dengan distribusi normal. Contohnya mencari luasan yang ada di bawah kurva normal, menghitung probabilitas, membandingkan antara data dengan distribusi standar normal.

Cara Membuat Tabel Z

Cara Membuat Tabel Z

Sebelum mengetahui bagaimana cara membaca tabel Z, maka penting bagi Anda agar memahami bagaimana cara pembuatan tabel Z terlebih dahulu. Oleh karena itu, Anda harus membuatnya dengan langkah yang tepat yaitu dengan bantuan Microsoft Excel.

Caranya sangatlah mudah, asalkan mengikuti langkah-langkah yang ada di bawah berikut, di antaranya:

  • Pertama, isilah sel A2 menggunakan nilai-3,4.
  • Kemudian isi sel A3 menggunakan rumus =A2 + 0,1.
  • Silakan salin rumus tersebut sampai sel A70. Artinya bahwa Anda akan membuat score secara berurutan yang dimulai dari -3,4 hingga 3,4 dan memiliki selisih sebesar 0,1.
  • Setelah itu isilah sel B1 menggunakan nilai 0.
  • Lalu isi Cell C1 menggunakan rumus =B1+0,01.
  • Kemudian Anda tinggal menyalin rumus tersebut sampai sel K1.
  • Dengan cara ini, Anda bisa membuat angka secara berurutan mulai dari 0,00 sampai 0,09 dan mempunyai selisih sebesar 0,01.
  • Langkah berikutnya, tinggal mengisi sel B2 menggunakan rumus =NORMSDIST($A2-B$1).
  • Lalu salin rumus sampai sel K2.
  • Blok mulai dari sel B2 hingga K2.
  • Setelah itu, drag hingga sel K35.
  • Dengan demikian, maka sel yang terisi merupakan bagian yang mempunyai Z skor negatif.
  • Isilah sel B36 menggunakan rumus =NORMSDIST($A36+B$1).
  • Lalu salin rumus sampai ke bagian sel K36.
  • Lakukan blok B36 hingga K36.
  • Setelah itu drag hingga sel K70 sampai sel terisi dengan Z skor positif.
  • Otomatis untuk semua bagian yang ada di tabel Z score akan terisi.
Baca Juga:  Pengertian dan Simbol Kondensator dalam Elektronika

Cara Membaca Tabel Z

Cara Membaca Tabel Z

Di setiap jenis tabel Z, pastinya mempunyai cara membaca yang tidak sama. Oleh karena itu, penting bagi Anda agar mengetahui bagaimana cara membaca tabel distribusi Z yang baik dan benar. Sebenarnya cara untuk membaca tabel Z tidaklah terlalu sulit.

Asalkan mengetahui bagaimana teknik dalam membacanya. Di bawah berikut ini cara untuk membaca tabel Z. Misalnya ada satu contoh nilai dari P(Z ≤ 2,56). Untuk itu, cara untuk membacanya seperti berikut ini:

  • Di langkah pertama, Anda perlu menentukan letak dari nilai 2,5 yang ada di kolom pertama. Contoh yang ada di atas nilai 2,5, berada pada sel A61.
  • Kemudian tarik garis menuju arah kanan. Dari sini, Anda dapat menentukan nilai dari 0,04 di bagian baris pertama.
  • Lalu nilai 0,04 akan berada pada sel F1.
  • Kemudian tarik garis ke bawah hingga menemukan titik pertemuan pada hasil langkah yang pertama.
  • Dengan demikian, maka bisa diperoleh nilai dari P(Z ≤ 2,56) adalah 0,9945.

Jenis-Jenis Tabel Z

Anda tidak hanya mengetahui bagaimana cara membaca tabel Z saja. Akan tetapi penting juga untuk memahami informasi lainnya. Misalnya seperti jenis-jenis dari tabel Z itu sendiri. Memang Uji Z menjadi teknik untuk melakukan pengujian pada suatu statistik dalam melakukan pengujian hipotesis.

Cara ini bisa membantu Anda untuk mengetahui apakah memiliki pendekatan distribusi normal atau lainnya. Oleh karena itu, tabel tersebut seringkali disebut sebagai tabel distribusi normal juga.

Hal ini juga dikatakan sebagai teknik pengujian statistik dengan sampel besar. Alasan mengapa dikatakan berukuran besar karena mempunyai jumlah lebih dari 30. Berikut ini informasi mengenai jenis-jenis dari tabel di antaranya:

Baca Juga:  Cara Membuat Rangkaian Power Supply Sendiri

1. Tabel Z Complementary Cumulative

Tabel Z Complementary Cumulative

Ini merupakan jenis tabel yang akan menunjukkan adanya luas suatu daerah yang terdapat di bagian bawah kurva normal. Hal ini bisa dilihat dari nilai z yang diinginkan ke bagian arah kanan hingga tak terhingga. Hal ini memiliki kata lain sebagai peluang dan nilainya yang lebih dari Z.

2. Tabel Z Cumulative

Tabel Z Cumulative

Penggunaan dari tabel Z cumulative akan merujuk di bagian luasan daerah lokasinya ada di bawah kurva normal dari negatif yang tidak terhingga ke sebelah kanan hingga nilai Z sesuai yang diinginkan.

Dapat dikatakan bahwa peluang nilainya kurang dari Z. Artinya bahwa tabel tersebut berisi nilai Z negatif dan positif.

3. Tabel Z Kumulatif From Mean

Tabel Z Kumulatif From Mean

Untuk jenis tabel Z yang terakhir yaitu cumulative from mean. Ini merupakan tabel yang menunjukkan ulasan daerah berada pada bawah kurva normal dengan rata-rata dari sumbu X. Untuk rata-rata dari distribusi normal secara Standar adalah 0.

Jadi rata-rata dari sumbu X tersebut akan menuju ke kanan hingga Z score sesuai yang diinginkan. Hal ini juga dapat dikatakan sebagai nilai peluang antara 0 maupun Z.

Mengapa Harus Bisa Membaca Tabel Z?

 

Memang dalam ilmu statistika keberadaan dari tabel Z ini menjadi jenis tabel statistik yang berguna untuk membantu melakukan pengujian Z. Fungsinya untuk dijadikan sebagai tabel pembanding. Dengan demikian, mengetahui apakah nilai tersebut berada pada area kurva normal atau sebaliknya.

Hal ini menggunakan prinsip standarisasi. Sementara definisi standarisasi yang dimaksud di sini merupakan proses pembuatan serangkaian data yang luas dan banyak untuk dijadikan sebuah rangkaian data terpusat.

Uji Z itu sendiri juga termasuk sebagai uji statistik yang melakukan pengujian hipotesisnya mendekati distribusi normal. Menurut dari teori limit terpusat, keberadaan dari data yang mempunyai ukuran sampel besar. Sehingga akan berdistribusi normal.

Baca Juga:  Kabel VGA: Jenis, Fungsi, dan Bedanya dengan HDMI

Untuk itu, uji Z bisa digunakan untuk melakukan pengujian dari jenis data yang mempunyai sampel besar yaitu dengan sampel lebih dari 30 jumlahnya atau bisa juga melebihi. Tidak sampai di sana, metode pengujian ini bisa membantu untuk menganalisis data yang mempunyai variasi populasinya.

Berdasarkan dari cara membaca tabel Z yang ada di atas, diharapkan Anda tidak perlu merasa bingung lagi bagaimana cara untuk memahami tabel Z pada pengujian yang sedang dilakukan. Perlu diketahui juga bahwa pada saat adanya distribusi yang merata, otomatis kurva akan memuncak.

Terutama pada bagian tengah maupun merendah pada kedua sisi kanan kiri yang mempunyai nilai sama. Dengan informasi di atas, diharapkan Anda bisa melakukan pengujian data secara tepat tanpa merasa bingung lagi.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment