Cara Mengukur Dioda, Pengertian, Fungsi dan Cara Kerjanya 

Ada beberapa cara mengukur dioda. Namun sebelum itu pastikan sudah memahami seperti apa dioda, fungsinya, cara kerjanya terlebih dahulu. Berikut ini ulasannya.

Dioda merupakan komponen dari elektronika aktif yang dibuat oleh bahan semikonduktor dengan fungsi menghantarkan arus listrik dari satu arah namun menghambat aliran arus listrik dari arah sebaliknya. Dioda biasanya memiliki dua elektroda atau terminal anoda (+) dan katoda (-).

Prinsip kerjanya adalah berdasar dengan teknologi pertemuan p-n semikonduktor. Dioda akan mengalirkan arus pada satu tipe anoda -p (+) ke arah arus katoda -n(-). Aliran arus ini tidak bisa dilakukan dalam arah yang berlawanan.

Fungsi Dioda Bridge

Fungsi dan jenis dioda

Secara umum, dioda memiliki fungsi sebagai penyearah aliran listrik seperti mengubah arus bolak balik AC menjadi arus searah DC. Dioda sendiri memiliki beberapa jenis dengan fungsi yang berbeda pula. Berikut ini penjelasannya.

1. Dioda penyearah

Jenis dioda ini biasanya berasal dari bahan silikon yang memiliki fungsi sebagai penyearah sesuai namanya. Fungsi dari dioda jenis ini adalah mengubah aliran arus listrik dari AC ke DC. Atau dari anoda ke arah katoda.

2. LED

Dioda jenis ini akan memancarkan cahaya saat ada aliran arus listrik yang melewatinya. LED akan menggabungkan semikonduktor tipe anoda dengan katoda. Anoda memiliki lubang atau hole yang lebih besar sementara katoda memiliki elektron dengan jumlah yang lebih besar.

Saat dioda diberi tegangan yang membuat elektron serta hole bergabung kembali pada persimpangan P-N. Hal ini akan membuat led melepaskan energi dengan membuat cahaya. Dioda jenis satu ini sudah banyak digunakan untuk penerangan karena lebih efisien dari lampu jenis lain.

3. Dioda zener

Jenis dioda satu ini dibuat dengan tujuan agar membuat aliran arus listrik bisa mengalir dengan bias mundur namun tetap memenuhi tegangan yang diperbolehkan. Tegangan tersebutlah yang memiliki nama zener. Dioda jenis ini banyak terdapat pada peralatan elektronik karena bisa membuat tegangan referensi menjadi stabil.

Baca Juga:  11 Cara Menghemat Penggunaan Listrik dari AC agar Tidak Boros

4. Fotodioda

Dioda jenis ini akan menemukan P-N dengan energi cahaya agar bisa membuat aliran listrik. Alat ini biasanya disebut dengan nama detektor, foto sensor atau detektor cahaya. Fotodioda dibuat dengan cara kerja bias terbalik. Bahan pembuatannya meliputi silikon, germanium, indium dan galium arsenide. Fungsi dioda jenis ini biasa digunakan pada sensor cahaya kamera, alat medis, peralatan keamanan, scanner barcode dan lainnya.

5. Dioda SCR

Dioda SCR atau silicon controlled rectifiers merupakan dioda shockley yang berada pada terminal kaki yang ditambahkan. Terminal yang berada pada dioda ini adalah terminal ekstra yang menjadi gerban untuk memicu sebuah perangkat menjadi konduksi dengan menggunakan tegangan kecil.

Agar dapat memicu SCR, tegangan yang diberikan harus diberikan antara gerbang dengan katoda. Dengan kata lain, arah positif menuju gerbang dan arah negatif ke katoda.

Dioda ini memiliki keunggulan dapat menangani nilai arus serta tegangan tinggi agar dapat digunakan oleh sebagian industri. Seperti misalnya digunakan pada aplikasi kontrol daya AC tegangan  yang menengah ke tinggi. Dioda ini biasanya meredupkan lampu,mengontrol daya serta motor.

6. Dioda laser

Perangkat ini merupakan alat semikonduktor yang memiliki kemiripan dengan LED. Dioda ini menggunakan sambungan dari P-N agar cahaya koheren dapat terpancar pada semua gelombbang yang berada pada fase dan frekuensi yang sama.

Cahaya yang dihasilkan oleh dioda jenis ini sering disebut dengan LASER atau Light Amplication by Stimulated Emission of Radiation. Hal inilah yang membuat dioda ini diberi nama dioda laser. Fungsi dari dioda laser sendiri seperti, barcode readers, fiber optic communications, CD/DVD/Blu-ry disc reading / recording, fier optic communications, light beam illumination, dan laser scanning.

Baca Juga:  Mudahnya Sermod Tv Polytron, Solusi Manual Mengatasi TV yang Error

7. Dioda Schottky

Dioda ini dinamai oleh seorang fisikawan Jerman Walter H Schottky. Dioda ini merupakan alat pembawa panas semikonduktor yang dibentuk  dari sambungan semikonduktor lain dengan logam. Umumnya dioda jenis ini p-n silikon memiliki tegangan maju 600-700 mV. Sedangkan tegangan maju dioda tersebut adalah 150-450mV.

Karena ada persyaratan dalam tegang maju lebih rendah membuat kecepatan switching menjadi lebih tinggi dan sistem berefisiensi dengan lebih baik. Biasanya dioda jenis ini digunakan sebagai saklar saat pengaplikasian dioda penjepit cepat.

8. Dioda varactor

Jenis dioda ini memiliki sifat kapasitas yang sering berubah sama seperti tegangan yang diberikannya. Hal ini membuat dioda varactor memiliki sebutan lain sebagai varicap diode atau dioda variabel. Dioda jenis ini biasanya digunakan pada rangkain frekuensi yang saling berkaitan,  misalnya VFO(Variable Frequency Oscillator),VCO(Voltage Controlled Oscillator ), Tuner Radio atau televisi, RF Filter dan PLL Oscillator. Beberapa alat elektronik yang memiliki rangkaian dioda varactor adalah ponsel, televisi, radio pemancar dan radio penerima.

Cara Kerja Dioda

Ketika dioda diberikan sumber tegangan yang memiliki popularitas sama, maka positif anoda (+) dan katoda(-) akan mengalami pembiasan maju atau forward bias. Saat kondidi ini terjadi, daerah junction akan memindahkah sejumlah elektron dari N ke hole di bahan P. Proses ini membuat hole dan elektron bebas saling mengisi sehingga arus listrik yang menjadi sumber tegangan akan terus mengalir pada dioda. Hal ini membuat posisi dioda menjadi konduktor.

Sementara itu, jika konfigurasi nilainya dibalik menjadi sisi positif (+) berada di katoda dan negatif di (-) di anoda maka bias yang dihasilkan berjenis terbalik ( reverse bias ). Hal ini terjadi karena P kekurangan elektron sedangkan mayoritasnya hanya memiliki hole. Karena mendapat banyak polaritas negatif jadi tidak bisa melewati junction dari sumber tegangan. Kondisi ini sama dengan N yang kelebihan elektron karena kebanyakan diberi polaritas positif dari sumber tegangan. Arus listrik dari sumber tegangan tidak bisa mengalir secara lancar di dioda dan membuat alat ini bekerja sebagai isolator.

Baca Juga:  Solar Sel: Pengertian, Konstruksi, Cara Kerja Serta Jenisnya

Cara Mengukur Dioda Menggunakan Multimeter

Agar dapat mengetahui fungsi kerja berjalan dengan baik maka diperlukan pengukuran dengan menggunakan Multimeter (AVO Meter ). Berikut penjelasannya.

Cara mengukur dengan multimeter analog

  • Atur posisi saklar di OHM x1 atau x100
  • Hubungkan probe merah dengan katoda tanpa menggunakan gelang
  • Hubungkan probe hitam dengan terminal anoda
  • Baca hasil pengukuran yang ada pada display multimeter
  • Pastikan jarum display multimeter bergerak ke arah kanan
  • Balik posisi probe merah dan hitam
  • Baca hasil pengukuran pada display multimeter
  • Perhatikan pergerakan jarum
  • Jika jarum tidak bergerak maka kemungkinan dioda sudah rusak.

Cara mengukur dengan multimeter digital

  • Atur posisi saklar di OHM
  • Hubungkan probe hitam dengan terminal katoda tanpa gelang
  • Hubungkan probe merah dengan terminal anoda
  • Baca hasil pengukuran pada display multimeter
  • Nilai tertentu harus ditunjukkan display, misalnya 0.64 MOhm
  • Balik posisi probe merah dan hitam
  • Baca hasil pengukuran di display multimeter
  • Cek nilai resistansi sebagai infinity atau open circuit
  • Jika menunjukkan nilai tertentu maka kemungkinan dioda telah rusak

Cara mengukur dioda tersebut juga dapat menunjukkan posisi terminal katoda dan anoda semisal  tanda gelang sudah tidak terlihat lagi. Demikian artikel ini, semoga membantu.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment