Listrik menjadi kebutuhan utama sehari-hari pada rumah tangga. Tetapi, masih banyak orang yang mungkin tidak paham tentang apa itu instalasi listrik di tempat tinggal serta bagaimana cara memasangnya. Asal-asalan memasang listrik tentu bisa membahayakan penghuni tempat tinggal.
Ada tahapan yang perlu diperhatikan ketika memasang listrik pada tempat tinggal supaya tidak gampang tersentuh atau gampang terkena air. Berikut penjelasan langkah-langkah pemasangan komponen instalasi listrik di tempat tinggal:
1. Menghitung Luas dan Jumlah Ruangan
Langkah pertama dalam memasang komponen instalasi listrik di tempat tinggal adalah menghitung luas serta jumlah ruangan. Perhitungan ini bertujuan memperkirakan panjang kabel dan skema rangkaian listrik tempat tinggal yang akan dipasang.
Jumlah ruangan juga perlu diperhitungkan untuk mengetahui jumlah stop kontak beserta saklar lampu supaya mampu memenuhi kebutuhan listrik pada setiap tempat tinggal /ruangan.
2. Mengetahui Besaran Daya Listrik
Daya listrik ialah komponen krusial dalam instalasi listrik rumah. Pasalnya, besaran daya listrik berfungsi melindungi arus listrik dan mencegah beban listrik berlebih.
Terlebih lagi, besaran daya listrik berhubungan menggunakan Miniature Circuit Breaker (MCB). MCB adalah komponen instalasi listrik yang mampu mengurangi resiko arus pendek atau korsleting. Semakin besar daya listrik, semakin besar pula kapasitas arus pada MCB yang wajib terpasang supaya tidak terjadi kerusakan.
Daya listrik adalah salah satu hal yang krusial untuk diketahui pada instalasi listrik rumah. Besaran daya listrik ini penting karena berfungsi sebagai pelindung arus listrik dan mengantisipasi beban listrik berlebih.
3. Membuat Desain Jalur Instalasi Listrik di Rumah
Selain membuat desain tempat tinggal, desain instalasi listrik juga sebagai hal yang sangat krusial untuk diperhatikan. Desain jalur instalasi listrik harus dibuat sesuai standar agar safety dan bisa menyalurkan listrik ke beban listrik secara optimal.
4. Mempersiapkan Alat yang Diperlukan
Sesudah membentuk skema rangkaian listrik pada tempat tinggal, selanjutnya yaitu mempersiapkan komponen yang diperlukan pada pemasangan listrik. berikut ini komponen-komponen yang perlu disiapkan:
-
MCB (Miniatur Circuit Breaker)
Miniature Circuit Breaker atau MCB adalah saklar listrik yang dioperasikan secara otomatis dan dibuat sebagai pelindung peralatan listrik serta manusia. Fungsi MCB ada 2, yaitu untuk mencegah beban lebih (overload) serta hubung singkat (short circuit) atau yang lebih sering kali dikenal dengan korsleting. Umumnya MCB dipasang pada panel listrik. MCB bekerja secara otomatis memutus arus listrik pada saat arus yang melewatinya melebihi arus nominal di MCB tersebut.
-
ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)
Earth Leakage Circuit Breaker atau ELCB adalah saklar listrik yang didesain untuk melindungi manusia dari bahaya listrik dan peralatan listrik dari kebocoran listrik (Earth-Leakage). Pada saat seorang menyentuh kabel listrik yang terbuka dari alat listrik yang sedang menyala, maka arus listrik akan bocor serta mengalir melalui orang tersebut, maka ELCB akan secara otomatis memutus peredaran listrik. Biasanya ELCB tidak eksklusif terpasang di panel listrik pada tempat tinggal, akan tetapi harus dipasang secara tersendiri untuk menambah proteksi instalasi listrik.
- Kotak Miniature Circuit Breaker (MCB) dan Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)
Kotak MCB atau ELCB berfungsi sebagai kotak untuk tempat khusus dipasangnya MCB atau ELCB supaya instalasi listrik dapat bekerja lebih aman serta rapi.
-
Sekring
Fungsi primer sekring ialah sebagai pengaman. Sekring mencegah terjadinya kebakaran atau hal semacamnya, pada saat terjadi hubungan arus pendek. Komponen listrik ini juga mencegah terjadinya korsleting atau terputusnya arus listrik. Pada umumnya sekring dipasang berdekatan dengan MCB, yaitu di dinding belakang MCB.
-
Saklar
Saklar merupakan perangkat yang disusun untuk memutus sirkulasi elektron atau listrik dalam suatu rangkaian. Saklar listrik di instalasi listrik tempat tinggal biasanya berfungsi sebagai kontrol on atau off pada lampu, juga menjadi pemutus peredaran listrik pompa air yang biasa dipergunakan untuk menambah arus air agar semakin kencang.
-
Stop Kontak
Stop kontak adalah material instalasi listrik yang menjadi muara semua aliran listrik yang ada di bangunan tempat tinggal. Titik penghubung yang berfungsi menghantarkan listrik ke perangkat elektronik yang ditanam di dalam tembok ini, memakai kabel listrik pada instalasinya.
-
Kabel
Kabel listrik adalah sebuah media yang dipergunakan untuk menyalurkan listrik. Sebuah kabel listrik terdiri berasal isolator serta konduktor. Kabel yang dipergunakan di instalasi listrik rumah yaitu kabel jenis NYM atau NYA.
-
Pipa
Pipa listrik adalah komponen yang acap kali digunakan dalam instalasi listrik. Salah satu manfaatnya adalah untuk melindungi kawat penghantar listrik atau umumnya disebut juga pipa listrik atau pipa pelindung kabel.
-
Knee/Elbow
Knee atau elbow merupakan sambungan pipa yang berfungsi membentuk bengkokkan di pipa, sehingga ketika dipasang pipa mampu menyesuaikan bentuk dinding tempat tinggal.
-
T-Dus
T-dus merupakan kotak atau wadah untuk sambungan kabel atau percabangan kabel. T-dus menjadi perlindungan pertama bagi perlindungan dan pengamanan sambungan kawat instalasi listrik.
-
Isolasi Lasdop
Pada umumnya, lasdop memiliki fungsi untuk mencegah terjadinya korsleting antar sambungan kabel listrik. Lasdop dipasang pada ujung sambungan beberapa kabel.
-
Klem
Klem berfungsi untuk menghasilkan penataan pipa dan kabel menjadi rapi, serta menghasilkan instalasi lebih kuat saat pada saat memasang instalasi kabel di dinding atau kayu (outbow).
-
Fitting
Fitting adalah sebuah perangkat atau alat yang berfungsi menjadi konduktor (penghantar) listrik dengan lampu. Fitting lampu berada di bagian bawah lampu. Karena berfungsi sebagai penghantar listrik, fitting lampu terbuat dari bahan yang bersifat konduktor, salah satunya merupakan aluminium.
Kesimpulan
Pada pemasangan instalasi listrik perlu memperhatikan persyaratan-persyaratan tertentu, komponen-komponen listrik yang dipergunakan juga harus sinkron dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) agar menjadi rangkaian listrik yang baik dan aman.